Kembali

Stablecoin Rupiah IDRX Ikat Kerja Sama dengan KaiaChain, Buka Akses di Asia

sameAuthor avatar

Ditulis & Diedit oleh
Adi Wiratno

28 Agustus 2025 16.16 WIB
Tepercaya
  • Proyek stablecoin berbasis Rupiah asal Indonesia, IDRX menjalin kerja sama dengan KaiaChain untuk membuka akses pembayaran lintas batas di wilayah Asia.
  • OJK masih melakukan kajian terhadap stablecoin di sandbox.
  • IDRX berhasil mendapatkan putaran pendanaan pre-seed US$300 ribu dari beberapa venture capital.
Promo

Proyek stablecoin berbasis Rupiah asal Indonesia, IDRX terus memperluas cakupannya hingga ke wilayah Asia. Baru-baru ini, perusahaan baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan KaiaChain, blockchain Layer-1 (L1) yang dibentuk oleh Klaytn (Kakao) dan Finschia (Line).

Melalui utas X, tim IDRX mengaku bahwa kemitraan ini akan membuka akses stablecoin berbasis Rupiah IDRX terhadap lebih dari 250 juta pengguna LINE Messenger. Sekaligus memperluas aksesnya ke seluruh wilayah Indonesia, Korea, Thailand dan juga Jepang.

Sponsored
Sponsored

“Kami antusias menyambut fase selanjutnya dari utilitas lintas batas dan dampak riil di dunia nyata,” tulis IDRX.

Sementara itu, CEO IDRX, Nathanael Christian dalam utas terpisah menyebut bahwa sinergisitas ini juga bisa menyelesaikan pembayaran cross-border di wilayah Asia.

Sebagai catatan, dalam laporan BeInCrypto sebelumnya, Chief Marketing Officer (CMO) Pintu, Timothius Martin sempat menjelaskan bahwa dengan adanya stablecoin berbasis Rupiah akan sangat membantu dalam proses remitansi. Mengingat negeri ini memiliki arus dana masuk yang sangat besar di sektor tersebut.

Data TradingEconomics mengungkap, pada kuartal dua tahun ini, nilai remitansi di Indonesia mencapai US$4,24 miliar. Naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar US$4,16 miliar.

Selain itu, hadirnya stablecoin Rupiah juga akan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di dalam proses pengiriman uang lintas negara. Yakni tingginya biaya dan juga kecepatan waktu pengiriman.

Biaya remitansi regional | Sumber: World Bank

Berdasarkan laporan dari World Bank, pada kuartal pertama tahun ini, biaya untuk pengiriman uang di wilayah Eropa dan juga Asia Tengah mengalami kenaikan. Dari 7,12% menjadi 7,94%. Sementara untuk Asia Selatan, Timur Tengah, Asia Timur dan Asia Pasifik turun dari 6,01% menjadi 5,76%.

Sponsored
Sponsored

Kondisi itu memperlihatkan tingginya biaya pengiriman lintas negara menggunakan jalur keuangan tradisional. Sementara jika menggunakan stablecoin, para pakar percaya jalur keuangan baru itu mampu mereduksi biaya remitansi hingga triliunan rupiah.

Regulator Kaji Stablecoin Rupiah

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku wasit di industri jasa keuangan, termasuk aset kripto juga menunjukkan sikap siap mengakomodir inovasi di ruang stablecoin. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar pasca sesi diskusi CFX Crypto Conference di Bali beberapa waktu lalu mengatakan bahwa OJK tengah melakukan pendalaman di regulatory sandbox. Untuk melihat kemungkinan proyek maupun produk yang memiliki underlying.

Sementara itu, Deputi Direktur Inovasi Keuangan Digital OJK, Lutfi Alkatiri sempat menjelaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia. Agar bisa melihat hal tersebut sebagai sebuah inovasi yang menarik.

Terlepas dari hal itu, dukungan terhadap kehadiran proyek stablecoin Rupiah IDRX juga datang dari pihak lain. IDRX beberapa waktu lalu mengaku berhasil mendapatkan kucuran dana sebesar US$300 ribu atau sekitar Rp4,9 miliar yang masuk sebagai putaran pendanaan pre-seed dari beberapa venture capital.

Termasuk Emerge by MDI Ventures dan partisipasi dari Lisk, Mansa, Normies, Camp Investment, MWX dan sejumlah angel investor lainnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."