Harga stablecoin Tether USD (USDT) pada hari Kamis (15/6) kehilangan patokan (depeg) dengan nilai yang seharusnya selalu terkait 1:1 dengan dolar Amerika Serikat (USD).
Hal ini terjadi setelah sejumlah kumpulan likuiditas (liquidity pools) di decentralized exchange (DEX) Curve dan Uniswap telah dikuasai oleh para penjual USDT. Hal ini, pada gilirannya menyebabkan USDT diperdagangkan di bawah US$1.
Hal yang lebih penting lagi, di 3pool Curve, liquidity pool teratas untuk perdagangan USDT di DEX, menjadi sangat tidak seimbang. Di liquidity pool itu, jumlah USDT meningkat menjadi lebih dari 70%. Hal ini menunjukkan bahwa para trader menjual USDT untuk 2 stablecoin lainnya yaitu USD Coin (USDC) yang didukun Circle atau DAI yang diterbitkan oleh MakerDAO.
Berdasarkan pantauan di 3pool Curve saat berita ini ditulis, ada sekitar 266 juta USDT dibandingkan dengan hanya ada sekitar 57 juta USDC dan 56 juta DAI. Ketidakseimbangan ini menunjukkan peningkatan minat pada DAI dan USDC daripada USDT.
Sejumlah Pihak Manfaatkan Momentum
Pada gilirannya, momen ini menghadirkan peluang perdagangan arbitrase unik bagi para trader canggih di dunia decentralized finance (DeFi) untuk mendapatkan untung.
sebagai informasi, arbitrase memanfaatkan perbedaan harga di sejumlah market kripto. Dalam hal ini, perbedaan antara penurunan harga perdagangan USDT dan paritas standarnya.
Para pelaku market bereaksi cepat terhadap depeg USDT. Hal itu menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pinjaman USDT dari Aave, yang merupakan protokol pinjam-meminjam terdesentralisasi.
Peminjam menjual USDT yang terdevaluasi nilainya untuk DAI atau USDC yang masih sesuai peg 1:1 dengan dolar AS di 3pool Curve.
Salah satu kasus penting dalam momen ini dapat dilihat dari alamat crypto wallet yang dikenal sebagai czsamsun.eth. Dia menggunakan 17.400 Ether (ETH) atau sekitar US$28 juta dan 14.690 Lido Staked Ether (stETH) atau sekitar US$24 juta sebagai jaminan pinjaman.
Dengan modal itu, dia meminjam US$31,5 juta USDT yang terdiskon dari Aave V2, dan menukarnya dengan USDC di 1inc. Setelah itu, dia menyetor masing-masing 10 juta USDC dan 21 juta USDC ke Aave V2 dan V3. Kemudian, dia meminjam 12 juta USDT dari Aave V3 dan menyetorkannya ke V2.
Menanggapi permintaan pinjaman USDT yang tiba-tiba ini, mode algoritmik Aave secara otomatis menyesuaikan tarifnya untuk menjaga keseimbangan market. Hasilnya adalah, kenaikan suku bunga yang signifikan, dengan suku bunga deposito sempat melonjak lebih dari 20% dan suku bunga pinjaman sempat lebih dari 30%.
Sekitar 20 menit setelah czsamsun.eth meminjam USDT, alamat crypto wallet lain ikut berpartisipasi dalam momen ini. Dia mendepositkan 52.200 stETH atau sekitar US$85 juta melalui Aave V2 dan meminjam 50 juta USDC. Kemudian, dia menukar USDT dalam jumlah besar dengan potongan harga secara berkelompok.
Di sini, trader tersebut mengambil keuntungan dari harga USDT yang lebih rendah untuk membeli dalam jumlah besar menggunakan USDC pinjaman yang masih dipatok 1:1 dolar AS.
Secara teori, jika USDT kembali ke patokan 1:1 dengan dolar AS, trader itu akan dapat menjual USDT miliknya dengan untung, membayar kembali USDC yang dipinjam, dan mengantongi selisih perbedaan harga yang sempat muncul.
CTO Tether Tidak Takut dengan Depeg USDT
Menanggapi hal ini, Chief Technology Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa beberapa trader mungkin ingin memanfaatkan sentimen umum di market kripto yang lebih luas, yang telah turun dalam 24 jam terakhir.
“Market sedang gelisah akhir-akhir ini. Jadi, mudah bagi para penyerang untuk memanfaatkan sentimen umum ini. Namun, di Tether, kami siap seperti biasa [dengan kondisi ini]. Biarkan mereka datang. Kami siap menebus [konversi USDT ke fiat USD] berapa pun jumlahnya,” tegas CTO Tether itu.
Scott Melker yang dikenal dengan nama The Wolf Of All Streets di Twitter mengingatkan bahwa, “Depeg stablecoin tidak ditentukan oleh harganya di crypto exchange, melainkan oleh apakah Anda dapat menebusnya 1:1 dari sumbernya [yaitu Tether].”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.