Starbucks, merek kedai kopi asal Seattle, Amerika Serikat, memutuskan untuk menghentikan inisiatif mereka di sektor non-fungible token (NFT), yakni Starbucks Odyssey.
Menariknya, pihak Starbucks belum memberikan alasan jelas di balik penangguhan proyek yang sudah dimulai sejak tahun 2022 lalu itu. Selain itu, mereka juga belum menginformasikan kapan inisiatif itu akan berjalan kembali.
Melalui laman resminya, Starbucks sebetulnya tidak menyebutkan secara gamblang bahwa pihaknya bakal menutup seluruh layanan Web3 perusahaan secara permanen. Namun, mulai tanggal 25 Maret mendatang, pengguna platform Starbucks Odyssey sudah tidak bisa lagi menggunakannya dan di 31 Maret nanti, program NFT Starbucks bakal ditutup.
“Starbucks Odyssey Beta harus diakhiri untuk mempersiapkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Marketplace Odyssey juga akan dipindahkan ke marketplace Nifty untuk tetap menarik koleksi stamps dan bertransaksi ke platform lainnya,” jelas Starbucks.
Selain itu, media sosial Discord, yang kerap digunakan oleh pihak Starbucks untuk menjalin komunikasi dengan komunitasnya, juga bakal ditutup mulai 19 Maret mendatang. Walau demikian, Starbucks menyebut selagi pihaknya mengembangkan program ini, mereka akan trus memperhatikan komunitas dan bakal menyediakan tempat bagi para anggota agar bisa terhubung di masa depan.
Masihkah Starbucks Optimistis terhadap Sektor Web3?
Terlepas dari hal itu, Starbucks sendiri sepertinya tidak akan mundur dari ruang Web3. Dalam keterangan resminya, mereka menekankan bakal mempersiakan hal berikutnya seiring dengan pengembangan program ini.
Pimpinan Komunitas Starbucks Odyssey, Steve Kaczynski, pernah mengatakan meskipun ruang NFT turun secara signifikan dari level all-time-high (ATH), tetapi harus diakui, banyak merek dan program loyalitas yang ingin menjangkau penggemar dengan cara baru. Maka dari itu, bagi Kaczynski, para entitas tersebut masih bisa menemukan nilai dari sektor NFT.
Menurutnya, di tahun ini akan ada lebih banyak merek berbasis komunitas lahir.
“Program loyalitas saat ini memiliki sistem berjenjang 5 tingkat. Di tingkat satu saja, terdapat 58 ribu peserta aktif, dan sebagian besar dari jumlah itu bukanlah orang asli Web3,” tutur Kaczynski.
Sebagai informasi, Starbucks sengaja merilis program Starbucks Odyssey sebagai salah satu strategi untuk masuk ke ke dunia Web3. Lewat mekanisme tersebut, Starbucks bermaksud meningkatkan loyalitas pelanggan dengan mengintegrasikan NFT.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.