Pekan lalu, harga barisan token layer-2 (L2) mencatat lonjakan signifikan. Aset-aset papan atas termasuk Optimism (OP) dan Arbitrum (ARB) bahkan membukukan reli harga hingga dua digit. Pada saat publikasi, kedua token ini masih mengukir reli harga. Nilai mereka masing-masing telah menanjak 29% dan 16% dalam tujuh hari terakhir.
Faktanya, reli harga juga meluas ke Starknet (STRK), token L2 lainnya. Harganya telah terapresiasi sebanyak 10% selama periode yang sama.
Starknet Melantai di Top 100 Aset Kripto
Lonjakan aktivitas perdagangan dan juga harga Starknet (STRK) selama periode tersebut berhasil mendongkrak market cap alias kapitalisasi pasarnya pula.
Pada waktu publikasi, market cap altcoin ini bertengger di angka US$905 juta, mewakili puncak tujuh hari terakhir. Sekarang, STRK menyandang titel sebagai aset kripto ke-71 dengan kapitalisasi pasar tertinggi.
Adapun kapitalisasi pasar suatu aset mengukur nilai total token/koin yang beredar. Ketika angkanya naik, artinya nilai total token ini meningkat. Ini adalah tanda positif yang menyoroti kenaikan harga sekaligus lonjakan permintaan untuk aset yang bersangkutan.
Tak berhenti sampai di situ, reli harga STRK dalam seminggu terakhir juga berhasil memacu pertumbuhan aktivitas di pasar derivatifnya. Hal ini bisa terlihat dari naiknya open interest futures-nya. Pada level US$51 juta waktu publikasi, open interest futures token ini tercatat sudah terbang 9% dalam sepekan terakhir.
Open interest futures suatu aset mengacu pada jumlah total kontrak futures yang belum terselesaikan. Apabila angkanya naik, itu berarti ada semakin banyak trader memasuki posisi baru.
Namun, banyak trader derivatif tidak yakin bahwa reli STRK saat ini akan berlanjut. Akibatnya, ini memancing mereka untuk lebih gencar memasang posisi short. Hal ini terpampang dari pembacaan funding rate token, yang sebagian besar negatif selama periode yang ditinjau.
Sebagai informasi, funding rate adalah mekanisme yang digunakan dalam kontrak perpetual futures untuk memastikan harga kontrak aset tetap dekat dengan harga spot-nya. Ketika nilainya negatif, itu berarti bertambah banyak trader yang membeli aset dengan mengharapkan penurunan harga ketimbang mereka yang membeli dan berharap untuk reli.
Menakar Peluang Berlanjutnya Reli Harga STRK
Seperti yang dinilai pada grafik hariannya, sejumlah indikator teknikal utama STRK mengisyaratkan peluang reli yang berlanjut. Sebagai contoh, Chaikin Money Flow (CMF) telah melesat bersamaan dengan harga.
Indikator ini berguna mengukur arus uang masuk dan keluar dari suatu aset. Ketika nilainya naik, artinya likuiditas dipasok ke pasar. Ketika harga aset dan tren CMF naik, itu adalah sinyal positif yang menunjukkan bahwa reli harga mendapat sokongan dari permintaan nyata untuk aset tersebut.
Juga, garis Accumulation/Distribution (A/D) STRK mengalami tren naik pada waktu publikasi. Indikator ini mengukur arus uang masuk dan keluar secara kumulatif dari suatu aset.
Seperti halnya STRK, ketika harga dan garis A/D naik, itu menegaskan tren naik yang perkasa. Ini sekaligus pertanda adanya tekanan beli yang kokoh.
Jika tekanan beli ini tetap ada, maka harga token berpotensi naik menuju US$0,63.
Namun, bila ternyata aktivitas ambil untung bermula, harga STRK terancam longsor menuju level US$0,5.
Bagaimana pendapat Anda tentang Starknet (STRK) yang akhirnya masuk top 100 kripto dengan market cap tertinggi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.