Perusahaan rintisan berbasis Web3 Hang baru saja mendapatkan pendanaan seri A senilai US$16 juta yang dipimpin oleh Paradigm.
Beberapa investor lain yang juga ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan tersebut adalah Tiger Global, Thirty Five Ventures Kevin Durant, Night Ventures Mr. Beast, Alexandre Arnault dari Tiffany & Co., Green Bay Ventures, Shrug Capital, dan Good Friends.
Selain itu, ikut juga CEO Alt & Lob Leore Avidar, Roger Ehrenberg/Eberg Capital, CEO Bomba Dave Heath, Scott Belsky, Impatient Ventures, Red Sea Ventures, K5 Global, dan beberapa venture capital lain dalam pendanaan perusahaan.
Hang sendiri merupakan platform keanggotaan berbasis Web3. Para pengguna Hang bisa menggunakan aset digital berupa non-fungible token (NFT) sebagai tanda loyalti program untuk merek tertentu.
Selain itu, setiap pemilik NFT bisa mendapatkan manfaat dari masing-masing klien yang bekerja sama dengan Hang. Sejauh ini, Hang sudah bekerjasama dengan merek-merek terkenal mulai dari Pinkberry, Superfly untuk SUPERF3ST, Budweiser, Bleacher Report, dan merek global lain untuk mendefinisikan kembali arti keanggotaan secara radikal.
“Dengan konsep yang ditawarkan oleh Hang, merek yang bekerja sama dengan perusahaan dapat mengubah hubungan yang selama ini terjalin menjadi hubungan baru yang berakar pada insentif bersama, timbal balik dan juga berbasis komunitas,” tulis keterangan perusahaan.
Pelanggan Menjadi Pemangku Kepentingan lewat NFT
Jika selama ini pelanggan dari merek tertentu hanya bisa mendapatkan manfaat keanggotaan berupa potongan harga dari suatu merek, maka lewat pemanfaatan NFT, keanggotaan yang dimiliki juga bisa meningkatkan nilai aset. Dengan begitu, konsumen juga akan merasa bertanggung jawab atas merek yang selama ini mereka gunakan.
Sementara itu, bagi pengelola merek, perusahaan bisa lebih mudah melakukan identifikasi dan menambahkan manfaat secara online kepada anggota yang dituju.
Lalu, karena NFT adalah bagian dari Web3, setiap anggota bisa terlibat lebih dalam terkait pengembangan merek itu sendiri. Terlebih lagi, peluang untuk mendapatkan jumlah anggota menjadi lebih besar, sebab siapapun bisa mendapatkan manfaat dari keanggootaan merek tertentu hanya dengan membeli dan mencetak NFT.
NFT dan Merek Terkenal
Kebanyakan peritel yang sudah masuk ke dalam dunia virtual adalah merek-merek papan atas, Selain untuk memperkuat merek, mereka pun bisa memperluas bisnisnya secara digital.
Pemanfaatan NFT bagi merek-merek papan atas bukanlah tanpa alasan. Membanjirnya generasi Z dan tingginya tingkat adopsi kripto di banyak negara memperlihatkan bagaimana masa depan aset kripto, tanpa terkecuali NFT.
Seperti Gucci, misalnya. Merek fesyen asal Italia ini merilis koleksi virtual berupa tas digital yang sukses terjual lebih tinggi dari harga tas Gucci di dunia nyata. Harga tas Gucci virtual laku terjual US$4.115, sementara tas Gucci fisik, yang memiliki wujud di dunia nyata dan bisa digunakan seperti tas pada umumnya, hanya laku terjual di harga US$3.400.
Selain itu, beberapa merek global yang juga sudah merilis NFT di antaranya adalah Nike, Balenciaga, dan Prada.
Kemudian, jangan juga lupa bahwa NFT bisa digunakan di metaverse. Sehingga, tidaklah mengherankan ketika pasar kripto sedang ambruk, NFT justru terlihat lebih perkasa. Memang jika dilihat secara menyeluruh, tetap terdapat tren penurunan meskipun tidak signifikan.
Sebagai catatan, total penjualan NFT di bulan Mei secara global hanya mencapai US$3,7 miliar atau susut 20% dari posisi April.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.