Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatat reli signifikan di awal Mei. Aset kripto nomor wahid itu sukses menembus level US$97.000 dan naik hampir 30% dari titik terendahnya di April. Performa itu memperkuat spekulasi bahwa aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu bakal mencapai rekor all-time high (ATH) dalam waktu dekat.
Reli teranyar yang terjadi pada BTC terjadi seiring dengan meningkatnya selera risiko investor. Hal itu tecermin dari indeks Fear and Greed yang kini berada di angka 56. Selain itu, pasar saham di Amerika Serikat (AS) juga ikut mencatat penguatan dengan indeks Dow Jones dan Nasdaq 100 masing-masing naik lebih dari 350 poin.
Beberapa faktor teknikal dan fundamental menjadi katalis utama dalam pergerakan Bitcoin saat ini. Secara teknikal, harga Bitcoin berhasil menghindari pola death cross di bulan April. Kondisi itu biasanya menjadi sinyal bearish. Namun yang terjadi malah sebaliknya, pergerakan harga BTC justru membentuk pola double bottom dan melewati neckline di US$88.830 serta sisi atas pola bullish flag.
Secara historis kondisi itu merupakan sinyal dari penguatan lanjutan. Merespons hal itu, analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menuturkan, struktur teknikal Bitcoin saat ini sangat kuat.
“Breakout di atas US$96.000 memperkuat dominasi bullish. Selama BTC bertahan di atas zona support US$95.280, potensi untuk menuju level psikologis US$100.000, terbuka lebar,” jelasnya melalui keterangan resmi.
Menurut Fyqieh, sejak awal kuartal kedua 2025, Bitcoin menunjukkan momentum yang sangat kuat. Secara teknikal, harga saat ini berada di atas rata-rata pergerakan 200 hari dan telah membentuk struktur dukungan yang sangat solid di area US$95.797 dan US$96.441. Hal itu memberikan fondasi untuk pergerakan ke atas yang lebih besar.
Institusional Bitcoin Unjuk Gigi
Faktor lain yang ikut mendorong harga BTC adalah meningkatnya permintaan institusional. Dana ETF Bitcoin spot mencatat arus masuk bersih US$2,9 miliar hanya di bulan April. Menambah total akumulasi menjadi lebih dari US$39 miliar.
Selain itu, beberapa perusahaan besar seperti Cantor Fitzgerald, Tether, dan SoftBank membentuk entitas baru bernama Twenty One yang berfokus pada pembelian Bitcoin.
“Lonjakan permintaan institusional menjadi faktor penting yang mendukung prospek bullish Bitcoin dalam jangka menengah. Saat perusahaan besar mulai memperlakukan Bitcoin sebagai aset lindung nilai atau safe haven, kepercayaan investor ritel ikut meningkat,” tambahnya.
Di sisi lain, kemungkinan perubahan kebijakan ekonomi AS juga ikut membentuk pola harga positif tersebut. Data terbaru menunjukkan pelemahan ekonomi dengan turunnya kepercayaan konsumen dan penciptaan lapangan kerja yang lebih rendah dari ekspektasi.
Hal ini membuka kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada awal Mei mendatang, dan Donald Trump dapat mengupayakan kesepakatan dagang strategis untuk meredakan ketegangan global. Langkah-langkah ini dinilai bisa memperkuat daya tarik aset berisiko seperti Bitcoin.
Waspada Risiko Koreksi Jangka Pendek
Jika momentum ini terus berlanjut, analis memproyeksikan potensi kenaikan Bitcoin menuju kisaran US$115.000 hingga US$120.000 di akhir siklus pasar ini. Namun, tetap ada risiko koreksi jika harga turun di bawah area support kunci. Meski demikian, para analis tetap mengingatkan kemungkinan koreksi jangka pendek.
Level support penting di US$95.280 akan menjadi penentu kelanjutan tren naik ini. Jika tekanan beli tetap tinggi, altcoin seperti Ethereum, XRP, dan Solana diperkirakan akan ikut menguat, mengikuti pola pasar bullish sebelumnya.
“Reli ini belum berakhir, tapi perlu kehati-hatian. Volatilitas tinggi bisa menghadirkan peluang dan risiko sekaligus,” tutup Fyqieh.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
