Setelah tumbuh tanpa henti dari Juli 2021, hashrate Bitcoin dilaporkan mengalami stagnasi.
Laporan dari lembaga analisis Arcane Research mencatat, hashrate sempat tumbuh dengan cepat di awal tahun, tetapi mengalami stagnasi dalam dua bulan terakhir.
Hashrate adalah ukuran daya komputasi per detik yang digunakan saat menambang kripto. Secara lebih sederhana, hashrate adalah kecepatan dalam menambang aset kripto.
Dalam laporannya, Arcane Research menyatakan saat menyelesaikan laporan tahun 2021 sebagian besar analis memperkirakan hashrate akan mencapai 300 EH/detik pada 2022. Namun, saat ini angka itu turun cukup drastis.
“Saat ini berada di 200 EH/detik, hashrate harus tumbuh 5% per bulan untuk mencapai 300 EH/detik pada akhir 2022, menjadikan target ini masih dalam kisaran,” jelas laporan tersebut.
Rantai Pasokan Buat Lambat
Hashrate yang lebih lambat dari biasanya mungkin disebabkan oleh masalah rantai pasokan peralatan saat ini. Hal itu yang mempersulit penambang untuk membangun fasilitas baru dan memperoleh mesin tambang.
Penambang yang menjadi perusahaan terbuka mengendalikan bagian hashrate Bitcoin yang terus meningkat. Namun, sebagian besar lebih lambat dalam menambahkan hashrate baru dari yang telah direncanakan sebelumnya, dan terus-menerus tak mencapai target hashrate mereka.
Sementara itu, kesulitan menambang dinilai berada pada titik tertinggi sepanjang masa, setelah penyesuaian tingkat kesulitan sebesar 4% pada minggu lalu. Hal ini menyebabkan tingkat produksi blok menurun menjadi 5,93 blok per jam.
Di sisi lain biaya transaksi terus meningkat, tumbuh 34% selama seminggu terakhir. Peningkatan biaya transaksi disebabkan oleh aktivitas jaringan yang lebih tinggi. Hal itu terlihat dari pertumbuhan 10% dalam volume transaksi harian, yang membuat nilai transaksi rata-rata meningkat sebesar 7%.
Hashrate Bitcoin “Go Public“
Peningkatan pangsa hashrate Bitcoin didominasi oleh perusahaan terbuka di bursa saham. Hal itu didorong oleh perusahaan penambang privat yang go public atau menjadi perusahaan terbuka. Ditambah lagi ekspansi kapasitas yang lebih cepat di antara perusahaan penambang terbuka.
Pangsa perusahaan penambang terbuka untuk hashrate Bitcoin kini mencapai 19%, naik dari hanya 3% pada Januari 2021.
Banyak perusahaan pertambangan kripto yang telah go public selama periode ini, dan membawa hashrate privat ke publik. Contohnya adalah perusahaan Core Scientific, dengan kapasitas self-mining 8,2 EH/detik, yang go public pada Januari lalu.
Alasan lain terkait pertumbuhan hashrate publik adalah karena perusahaan penambang terbuka memiliki akses besar ke modal dan dapat memperluas armada penambangan mereka lebih cepat daripada kebanyakan perusahaan privat.
Sebagian besar hashrate perusahaan penambang terbuka ditempatkan di Amerika Utara, wilayah dengan pertumbuhan luar biasa dalam kapasitas penambangan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pangsa hashrate perusahaan penambang terbuka kemungkinan akan terus meningkat karena semakin banyak perusahaan pertambangan yang ingin go public. Selain itu, para penambang yang sudah menjadi perusahaan terbuka terus mengembangkan kapasitasnya lebih cepat dari pasar secara keseluruhan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.