Solusi layer 2 (L2), seperti Polygon, telah menciptakan kegemparan hebat di sektor kripto selama tahun 2022. Kemitraan, integrasi, dan bahkan aktivitas pengembangannya telah membantu jaringan tersebut tetap bertahan. Tapi terlepas dari itu semua, ternyata ia juga tidak lepas dari beberapa hal yang mengkhawatirkan.
Tahun 2021 sebagian besar didominasi oleh meme coin, non-fungible token (NFT), dan proyek layer 1 (L1). Namun, pada tahun 2022, solusi penskalaan layer 2 yang justru berhasil menciptakan kehebohan di seluruh ekosistem kripto. Beberapa pihak bahkan menganggap L2 sebagai langkah selanjutnya dalam evolusi blockchain dan merupakan pendekatan penskalaan yang lebih baik, terutama di jaringan Ethereum.
Terkait hal ini, para analis dan juga pakar Twitter kripto sama-sama telah mencatatkan peningkatan besar dalam adopsi layer 2 sepanjang tahun ini. Dalam utas diskusi Reddit dari bulan Mei lalu, seorang pengguna bahkan menyebut solusi ini sebagai ‘titik balik‘ dalam industri ini.
Selama beberapa bulan terakhir, berbagai solusi telah menjadi yang terdepan dalam kategori ini. Dengan demikian, inilah pembahasan mendalam dari kami tentang salah satu proyek yang menjadi bahan berita utama di seluruh domain tersebut.
Solusi Layer-2: Menskalakan Pertumbuhan Blockchain
Layer 2 adalah nama yang diberikan untuk semua solusi penskalaan blockchain yang dibangun pada layer yang ada di di belakang mainnet. Tujuannya adalah untuk mengurangi beberapa beban transaksional dari chain utama. Dan konsep ini sudah lama menjadikan L2 Ethereum sebagai fokus utama.
Di dalam niche L2 Ethereum, beberapa sub bagian yang lebih kecil berfokus pada peningkatan berbagai aspek blockchain.
Plasma adalah metode yang disarankan untuk membangun jaringan side chain di bawah chain Ethereum terkemuka yang membentuk struktur seperti pohon. Salah satu nama teratas dan tren dalam sektor ini adalah Polygon dan token native-nya, MATIC. Hal ini karena kapasitas penskalaannya yang sudah terbukti.
Selain itu, Polygon juga sering dianggap sebagai ‘internet of blockchain’ untuk Ethereum dan menggabungkan berbagai blockchain yang bisa penggunanya pilih dengan leluasa. Solusi tersebut adalah sebagai berikut:
Polygon adalah solusi layer-2 yang berupaya memfasilitasi adopsi blockchain massal melalui sidechain yang menawarkan 65.000 transaksi per detik dengan waktu konfirmasi block kurang dari dua detik.
Teknologi Polygon memindahkan aplikasi desentralisasi (dApp) Ethereum ke sistem blockchain yang terhubung yang mempertahankan keamanan dan keunggulan jaringan Ethereum.
Selain skalabilitasnya, Polygon juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman developer dengan desain permissionless, kedaulatan teknologi sepenuhnya, dan solusi keamanan yang modular. Pengguna reguler juga menikmati benefit dari gas fee yang rendah, transaksi instan, dan kompatibilitas penuh dengan alat Ethereum, seperti MetaMask.
Integrasi dan Kemitraan Polygon selama 2022
Blockchain Polygon mengedepankan interoperabilitas tingkat tinggi dan dapat berkomunikasi di antara jaringan mereka sendiri dan juga dengan jaringan Ethereum. Selain itu, ekosistem Polygon juga telah berhasil menarik minat yang signifikan dari developer yang menderita akibat biaya gas fee Ethereum yang sering kali begitu tinggi.
Khususnya, Polygon telah diadopsi oleh beberapa bursa desentralisasi berprofil tinggi dan aplikasi game kripto. Salah satu contohnya adalah Polygon dan Aave.
Polygon menjalin kemitraan dengan Aave, protokol DeFi terkemuka untuk pinjam meminjam (lending and borrowing) di blockchain Ethereum. Kemitraan antara keduanya bertujuan untuk menanggulangi masalah lalu lintas karena lonjakan adopsi.
Sementara itu, adopsi dan pasar NFT di jaringan Polygon juga terpantau telah meroket, terutama selama beberapa bulan terakhir ini.
Sejauh ini, Polygon juga telah menjalin kemitraan dengan Starbucks, Reddit, dan Meta.
Starbucks sedang membangun program loyalty reward berbasis NFT yang disebut ‘Starbucks Odyssey.’ Program ini akan memberikan stempel NFT kepada pelanggan dan karyawannya serta juga menjual NFT edisi terbatas.
Sedangkan, Reddit sendiri menggunakan jaringan Polygon untuk membuat avatar NFT unik di platform miliknya. Setelah kerja sama itu, NFT Reddit mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 1.000%. Tak mau ketinggalan, Meta juga ikut bermitra dengan Polygon untuk menghadirkan NFT ke Instagram. Pengguna bahkan akan segera dapat membuat NFT mereka sendiri di platform tersebut.
Secara keseluruhan, penjualan NFT berbasis Polygon mengalami tren peningkatan yang serupa.
Harga MATIC yang merupakan native token dari blockchain tersebut juga menyaksikan beberapa pertumbuhan. Seperti yang BeInCrypto laporkan pada 4 November, MATIC bertengger di harga sekitar US$1,10, setelah melonjak sekitar 30% hanya dalam waktu dua hari. Namun, token tersebut juga terkena dampak bear market kripto yang sedang berlangsung dan kembali diperdagangkan sedikit di bawah US$0,90.
Polygon Masih Bersinar di Tengah Mendungnya Pasar Kripto
Periode aksi jual yang terjadi akhir-akhir ini di sektor kripto utamanya sebagai dampak dari insiden kebangkrutan FTX. Faktanya, insiden ini telah menyebabkan kapitalisasi pasar kripto anjlok tajam di bawah angka triliun dolar, dan saat ini berada di angka US$845,66 miliar. Nama-nama besar di industri kripto seperti Ethereum, Bitcoin, dan Solana, semuanya juga tidak ketinggalan menyaksikan kerugian yang semakin parah.
Namun, pada tanggal 30 November, Delphi Digital memberitakan bahwa MATIC dan BNB telah berhasil unggul dari aset kripto lainnya.
Hal ini bisa jadi merupakan pertanda baik bagi Polygon dan juga targetnya untuk membangun teknologi terbaik di kelasnya sebagai platform kontrak yang inovatif. Berkat teknologi yang mereka kembangkan, jaringan ini berpotensi mampu menyelesaikan transaksi dengan cepat, murah, dan aman. Aspek itulah yang mereka targetkan dengan solusi zero-knowledge (ZK) miliknya.
Di sisi lain, Polygon juga tengah mengerjakan beberapa solusi ZK yang berbeda, seperti Miden dan Nightfall. Namun, prioritas utama di area ini adalah solusi zk EVM mereka. Tim proyeknya meluncurkan testnet publik dan berencana meluncurkan mainnet pada tahun 2023 mendatang. Sedangkan, dalam hal fitur, gas fee–nya juga tercatat 90% lebih rendah ketimbang Ethereum.
Teknologi yang mendasarinya memang sangat penting, tapi, platform tercanggih pun tidak tidak berarti apa-apa tanpa kehadiran para builder-nya. Maka dari itu, strategi Polygon adalah untuk menciptakan ekosistem terbaik dan ramah bagi para developer. Di dalamnya, Polygon Academy dan Polygon University diciptakan untuk mengajarkan para developer tentang bagaimana cara membuat aplikasi.
Selain itu, ada pula Polygon Village yang memberikan dukungan bagi para developer dalam mencari program grant, audit perekrutan, listing produk, dan banyak lagi yang lainnya. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Polygon memang serius dalam menciptakan pengalaman positif bagi developer.
Di samping itu, jika kita memerhatikan statistiknya, usaha mereka tampaknya sudah membuahkan hasil. Misalnya saja, prestasi yang tercapai pada bulan September 2022 lalu, yakni ketika aktivitas pengembangan di Polygon sukses mencetak titik tertingginya sepanjang masa (ATH).
Sehubungan dengan hal ini, BeInCrypto telah menghubungi beberapa eksekutif Polygon untuk meminta komentar dari mereka, termasuk juga co-founder Sandeep Nailwal, Ryan Wyatt (CEO Polygon Studios), dan Jayanti Kanani (pendiri Polygon Technology). Namun, kami belum menerima tanggapan pada saat publikasi.
Apakah Terjadi Persaingan antar Layer 2?
Terlepas dari performa Polygon, para rivalnya sudah mulai mengambil langkah untuk menutup celah di sektor L2. Salah satu kompetitornya adalah Polkadot, yaitu nama besar lainnya yang memantapkan tujuan untuk menjadi pondasi dari internet terdesentralisasi yang juga populer dengan sebutan web3.
Sehubungan dengan topik ini, BeInCrypto juga telah menghubungi Bill Laboon, Head of Education and Grants di Web3 Foundation dan menanyakan terkait Polygon dan Polkadot selama berlangsungnya AMA di Reddit pada 9 Desember.
Pertama, ketika membahas terkait keruntuhan FTX, Laboon memberi tahu BIC bahwa insiden tersebut ‘membuat orang menyadari perbedaan antara entitas terpusat seperti FTX, yang membutuhkan kepercayaan orang yang bertanggung jawab atas semua kontrol dan informasi, dan entitas terdesentralisasi seperti Polkadot yang trustless, transparan dan dikendalikan oleh komunitas.’
Kemudian, beralih ke pembahasan yang lebih spesifik, kami bertanya apakah Polkadot dapat bersaing dengan solusi L2 lainnya (seperti Polygon). Dan sebagai tanggapan , Laboon menegaskan:
“Ya, dengan sub-consensus pada parachain, Anda dapat memiliki sistem konsensus subordinate di parachain dengan block time secepat yang Anda mau. [Dan] ini tidak akan dianggap selesai sampai disetujui oleh sistem konsensus relay chain “standar.”
Ada sejumlah chain berbasis Substrate, seperti Aleph Zero, yang sudah menggunakan sistem konsensus alternatif untuk membuat block time sekitar satu detik saja. Ada juga RFP yang saya kerjakan tahun lalu [yang sedang] mencari orang untuk mengerjakannya untuk mendapatkan grant W3F.”
Laboon mengungkapkan bahwa dengan ‘backing [yang] asinkron, waktu parachain akan berkurang dari [yang] sekarang sekitar 12 detik menjadi 6 detik, mirip dengan relay chain.’
Di samping itu, jaringan flagship tersebut telah menerapkan inisiatif penting agar tetap kompetitif di sektor tersebut. Beberapa di antaranya termasuk tata kelola terdesentralisasi dengan forkless upgrade dan konsensus hibrida yang finalisasinya terpisah dari produksi block (tayang selama lebih dari tiga tahun di Kusama dan lebih dari dua setengah tahun di Polkadot). Ada juga komunikasi cross-chain lanjutan, DOT yang berubah dari sekuritas ke software, dan seterusnya.
Selanjutnya, Laboon merekomendasikan untuk melihat unggahan blog Rob Habermeier di roadmap Polkadot untuk memahami dengan lebih baik tentang tujuannya dan bagaimana mereka akan mewujudkannya.
Jika nantinya berhasil, nilai aset native DOT milik Polkadot besar kemungkinan akan mengalami kenaikan. Sementara pada saat publikasi, DOT diperdagangkan US$5 lebih sedikit, atau tercatat telah turun hampir 4% pada hari yang sama.
Kesimpulan
Lantaran kondisi ekonomi makro yang cukup terpuruk serta adanya kendala internal, sektor kripto masih terus dalam masa sulit dan aset-aset diperdagangkan dengan harga diskon besar-besaran. Risiko akan selalu ada, bahkan dengan adanya narasi bullish yang beredar di lingkup solusi layer 2.
Sedangkan sehubungan dengan jaringan Polygon sendiri, masih tersirat pertanyaan mengenai seperti apa jadinya MATIC setelah ia akhirnya mencapai pasokan maksimumnya pada tahun 2025 mendatang. Terkait hal ini, sepertinya tidak mungkin jika validator Polygon akan mendapat kompensasi yang cukup hanya dengan biaya transaksi semata.
Untuk masalah ini, kemungkinan solusi terbaik adalah mengubah pasokan MATIC atau mensubsidi reward-nya. Selain itu, solusi penskalaan ini juga menimbulkan beberapa risiko bagi pertumbuhan Ethereum sendiri.
Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan di jaringan layer 2 Polygon? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.