Binance baru-baru ini melakukan survei kepada pengguna di Asia tentang keamanan, dan hasilnya cukup menggembirakan. Lebih dari 80% pengguna ini menggunakan 2FA, dan 73% memeriksa ulang transfer mereka.
Survei ini menyimpulkan bahwa edukasi pengguna adalah cara paling efektif untuk memanfaatkan antusiasme keamanan yang semakin meningkat. Simulasi penipuan yang dipimpin oleh exchange mungkin menjadi solusi potensial untuk membuat pengetahuan anti-penipuan lebih mudah diakses.
Survei Keamanan Binance
Penipuan phishing kripto sedang meningkat saat ini, dan solusi keamanan teknis tidak selalu cukup. Misalnya, peretas baru-baru ini menggunakan taktik rekayasa sosial untuk mencuri US$330 juta dalam Bitcoin, melewati perlindungan reguler.
Dalam situasi ini, pengguna perlu mengambil alih keamanan wallet mereka sendiri, dan survei Binance menilai sikap mereka saat ini.

Binance sangat jelas bahwa peningkatan penggunaan 2FA (autentikasi dua faktor) adalah hal yang baik. Namun, ada beberapa celah utama dalam preferensi komunitas.
Kebanyakan praktik keamanan pengguna lainnya yang penting memiliki tingkat adopsi yang sangat rendah, yang menurut Binance disebabkan oleh kurangnya kesadaran. Mereka menggambarkan beberapa langkah untuk mendorong edukasi keamanan:
“Seiring industri berkembang, begitu pula taktik pelaku jahat. Kami berinvestasi besar-besaran dalam edukasi anti-penipuan yang terlokalisasi, praktis, dapat diakses, dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata pengguna. Kami juga bekerja sama dengan regulator dan penegak hukum… untuk melindungi aset pengguna dengan lebih baik,” terang Jimmy Su, Chief Security Officer Binance.
Pertanyaan edukasi ini menyentuh beberapa topik berbeda. Misalnya, sebagian besar pengguna Asia Binance mengklaim bahwa panduan keamanan yang ada “terlalu teknis dan sulit dipahami.”
Namun, mereka siap untuk belajar. Lebih dari 60% mengatakan mereka akan berpartisipasi dalam simulasi anti-penipuan, terutama jika ini digamifikasi atau dipasangkan dengan hadiah.
Survei ini juga mencatat poin data penting dalam perdebatan lama: apakah harus menyimpan aset sendiri atau tidak. Binance melaporkan bahwa penggunanya memiliki harapan yang semakin besar bahwa exchange secara aktif mengelola keamanan.
Sementara itu, 62,5% percaya bahwa CEX bertanggung jawab untuk mencegah transaksi berisiko tinggi secara real-time, dan lebih dari setengahnya akan “segera” menghubungi exchange atas upaya penipuan.
Namun, seperti survei sebelumnya dari perusahaan ini, penting untuk mengingat demografi peserta. Binance hanya menanyakan pengguna Asia tentang preferensi keamanan mereka, dan mengidentifikasi variasi regional bahkan dalam sampel ini. Misalnya, tergantung pada lokasi responden, mereka mungkin memberikan empat jawaban berbeda untuk pertanyaan, “Platform mana yang paling banyak menyebarkan penipuan?”
Dengan kata lain, Binance atau perusahaan lain mungkin perlu melakukan survei lanjutan dengan jangkauan yang lebih luas untuk menguatkan data keamanan ini. Namun, dalam bentuk yang terisolasi ini, data pengguna Asia masih sangat berguna.
Mudah-mudahan, ini dapat membantu merancang kebijakan anti-penipuan yang bermanfaat dan sumber daya edukasi untuk audiens global.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.