Masifnya penggunaan kripto di Australia membuat salah satu bursa kripto lokal disana terus melakukan inovasi. Teranyar, Swyftx baru saja meluncurkan fitur Earn. Lewat fitur tersebut, setiap pengguna bisa mendapatkan bunga dari aset kripto yang dimilikinya tanpa periode lock. Dengan begitu, setiap investor bisa menarik dananya kapan saja tanpa harus menunggu periode pencairan.
The Australian melansir, Swyftx akan menjadi bursa kripto lokal pertama yang menawarkan bunga tanpa biaya di berbagai aset digital dan stablecoin.
Fitur tersebut tersedia pada 21 aset digital yang berbeda. Termasuk didalamnya aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), Cardano (ADA) dan juga stablecoin seperti Tether (USDT), USD Coin (USDC), bahkan stablecoin yang dipatok ke mata uang setempat, yaitu TrueAUD (TAUD).
CEO Swyftx, Ryan Parsons, mengatakan, layanan Earn merupakan salah satu produk yang kompetitif di industri kripto. Pasalnya, selain tidak memiliki periode lock dan bisa menarik asetnya kapan saja, pengguna juga tidak dikenakan biaya, ataupun pemberitahuan minimum.
“Sangat sedikit bursa global yang menawarkan penggunanya dengan tingkat suku bunga yang kami miliki, tanpa adanya periode lock,” ungkapnya.
Persentase imbal hasil yang ditawarkan pun beragam. Untuk aset-aset kripto blue chip, seperti BTC dan ETH, Swyftx menawarkan persentase reward sekitar 5%. Persentase terbesar yang diberikan adalah untuk Earn dari token Axie Infinity (AXS), yakni sebesar 101,24%.
Swyftx Ditargetkan Menarik Lebih Banyak Investor
Lewat inovasi tersebut, Swyftx optimistis dapat menarik lebih banyak investor kripto di Australia.
“Dengan adanya inovasi digital seperti ini, diharapkan dapat membuat lebih banyak warga Austalia yang menggunakan kripto. Karena mereka juga menjadi lebih akrab dengan aset digital,” tambah Parsons.
Berdasarkan survei yang digelar oleh Finder.com, Australia merupakan negara dengan jumlah pengguna aset kripto Bitcoin terbesar di dunia. Per Januari tahun ini, total pengguna Bitcoin mencapai 72,7% dari seluruh pengguna aset kripto di negeri Kanguru tersebut. Sementara di posisi kedua dihuni oleh Afrika Selatan yang penggunaan Bitcoin mencapai 56%. Di posisi ketiga adalah Hong Kong dengan tingkat penggunaan Bitcoin sebanyak 55,1%.
Sebelumnya, perusahaan financial technology (fintech) asal Australia juga sudah memulai akses langsung ke dunia keuangan terdesentralisasi. Adalah Block Earner yang sudah memulainya pada 17 Maret lalu. Salah satu pendiri Block Earner, Jordan Momtazi mengatakan, dengan iklim ekonomi Australia saat ini, membuat produk yang menawarkan hasil tabungan yang menarik.
Aturan Kripto di Australia Lebih ‘Lentur’
Munculnya banyak produk keuangan terdesentralisasi di Australia dapat dipahami, pasalnya aturan terkait simpanan aset kripto yang menghasilkan jauh lebih lentur jika dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS).
Tidak heran jika akhirnya sejumlah perusahaan crypto exchange global pun menjadikan Australia sebagai markas mereka di wilayah Asia Pasifik. Nama besar seperti Zipmex dan FTX dilaporkan telah mengantongi izin beroperasi di Negeri Kanguru.
Selain itu, lembaga otoritas Australia juga dikabarkan telah menyiapkan roadmap untuk kebijakan kripto sampai dengan tahun 2025. Bahkan, Australia tadinya sempat akan mengizinkan perdagangan ETF kripto di akhir bulan April kemarin. Namun, langkah tersebut terpaksa tertunda, sebab ada pengecekan yang masih perlu dilakukan sebelum perdagangannya resmi dilaksanakan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.