Mulai longgarnya kebijakan pemerintah terkait aktivitas sosial, tidak menyurutkan langkah Synchronize Fest untuk tetap masuk ke ranah digital. Festival musik nasional multi-genre itu bakal merilis 100 non-fungible token (NFT) Lifetime Ticket untuk 100 orang terpilih.
NFT Synchronize Fest Life Time Ticket adalah koleksi digital ekslusif yang bisa dimenangkan dengan skema undian. NFT ini berisi 100 edisi visual berbeda karya dari seniman kolaborator Agugn. Dalam NFT tersebut, tersaji pembuatan ilustrasi visual Synchronize Fest tahun 2020.
Sebelumnya, gelaran musik yang selalu sukses mengundang puluhan ribu pengunjung itu menunda penyelenggaraannya di tahun 2020. Pihak penyelenggara memberikan 2 opsi, yakni refund dan non-refund. Kala itu, penjualan tiket secara online sudah laku terjual sebanyak lebih dari 12.000 tiket. Menariknya sekitar 70% pembeli masuk dalam golongan non-refund.
Aset digital ini sengaja diluncurkan sebagai bentuk apresiasi Synchronize Fest pada #TimNonRefund yang sudah setia menunggu selama 2 tahun pandemi. Nantinya, pemegang NFT tersebut bakal mendapatkan akses gratis ke Synchronize Festival yang berlaku untuk seumur hidup, tanpa dipungut biaya.
Dibangun di Blockchain Cardano
NFT Synchronize Lifetime Ticket dibangun diatas jaringan blockchain Cardano yang menggunakan mata uang ADA. Untuk bisa menggunakan NFT tersebut sebagai tiket masuk seumur hidup, setiap pengguna wajib melakukan daftar ulang atas alamat dompet kripto sebagai bukti kepemilikan NFT.
NFT tersebut bisa diperjualbelikan di secondary marketplace, seperti jpg.store, .cnft.io, freeroam.io, genesishouse.io dan tokhun.io.
Selain Synchronize Fest, gelaran musik tanah air lainnya yang juga merilis NFT adalah Prambanan Jazz. Pesta musik jazz yang diadakan oleh Rajawali Indonesia selaku promotor musik akan merilis Prambanan Jazz NFT sebagai koleksi digital dan juga loyalti program.
Pengelola Prambanan Jazz NFT, Robin Syihab, mengatakan, konsep ini didasarkan pada teknologi blockchain yang menjadi era bagi para seniman dan musisi dalam hal kekayaan intelektual.
Prambanan Jazz NFT merupakan kumpulan 1.000 barang koleksi digital dengan berbagai manfaat bagi pemiliknya. Rencananya, Prambanan Jazz NFT akan dibagi dalam 4 jenis, yang mana masing-masing jenisnya memiliki karakter dan benefit masing-masing.
Dimulai dari NFT “Hanoman” yang dirilis sebanyak 849 NFT. Pemilik NFT ini bisa mendapatkan keuntungan berupa akses gratis ke konser virtual dan juga potongan harga untuk barang dagangan.
Kemudian, NFT “Roro Jonggrang” yang tersedia 100 NFT, yang mana setiap pemiliknya bisa mendapatkan keuntungan dari NFT Hanoman ditambah akses masuk untuk melewati antrean.
Jenis NFT berikutnya adalah “Supreme” yang dirilis sebanyak 50 NFT. Lalu, jenis terakhir adalah Emperor. Semakin tinggi jenisnya, maka semakin banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemilik.
Penjualan NFT Global Mulai Melandai
DI saat banyak lembaga dan juga artis Indonesia yang berbondong merilis NFT, pasar global malah mulai menunjukkan tren yang melandai. Berdasarkan data Cryptoslam, penjualan NFT sampai dengan 17 April berada di level US$1,21 miliar.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding penjualan NFT secara global di Januari lalu yang mencatatkan rekor US$4,62 miliar. Namun, kemudian pasar NFT mulai goyang dan akhirnya pasrah turun lagi ke level US$2,99 miliar di Februari. Seakan kehilangan taji, penjualan NFT global pada Maret kembali lesu dan akhirnya hanya mencapai US$2,44 miliar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.