Meski banyak prediksi positif untuk harga XRP di tahun 2025, beberapa data on-chain menunjukkan gambaran yang berbeda. Perspektif yang lebih luas di bulan September dapat membantu investor XRP mengelola risiko dengan lebih efektif.
Berdasarkan analisis dari sumber data terpercaya seperti CryptoQuant, DeFiLlama, dan Google Trends, tiga sinyal peringatan utama telah muncul.
Cadangan XRP di Binance Mencapai Rekor Tertinggi pada September
SponsoredSinyal pertama dan paling mencolok adalah masuknya XRP dalam jumlah besar ke Binance. Menurut CryptoQuant, sekitar 2,9 miliar XRP ada di Binance pada 31 Agustus. Pada 7 September, angka tersebut melonjak menjadi 3,57 miliar, menandai level tertinggi yang pernah tercatat.
Ini berarti sekitar 670 juta XRP telah dipindahkan ke Binance sejak awal September. Arus masuk ini terjadi setelah harga XRP turun lebih dari 25% dari puncaknya di bulan Juli.

Biasanya, masuknya token dalam jumlah besar ke exchange menunjukkan bahwa investor mungkin bersiap untuk menjual untuk merealisasikan keuntungan atau meminimalkan kerugian.
Analisis BeInCrypto menyoroti rentang US$2,7–US$2,8 sebagai zona support krusial untuk XRP di bulan September. Breakout dari level ini ke arah mana pun dapat menentukan tren untuk kuartal berikutnya.
Konsentrasi XRP di exchange dengan volume XRP terbesar di dunia menunjukkan bahwa banyak investor menunggu pergerakan yang menentukan. Jika harga naik, mereka mungkin akan mengambil keuntungan. Mereka bisa mengunci keuntungan sebelumnya atau memotong kerugian jika harga turun sambil menunggu entri yang lebih baik.
Ekosistem XRPL Melemah pada September
Sponsored SponsoredSinyal kedua yang mengkhawatirkan datang dari penurunan Total Value Locked (TVL) di XRP Ledger (XRPL), menunjukkan arus keluar modal dari ekosistem. Data DeFiLlama mengungkapkan bahwa TVL XRPL turun dari US$120 juta menjadi sekitar US$98 juta selama dua bulan terakhir.

Volume perdagangan DEX di XRPL juga menurun pada bulan September, hanya mencapai US$2,3 juta per hari—terendah sejak April. Ini menandai penurunan 90% dibandingkan dengan level pertengahan Juli.
Bahkan pada puncaknya, TVL XRPL tetap kecil dibandingkan dengan miliaran dolar yang diamankan dalam protokol DeFi lainnya. Data ini menunjukkan XRPL kehilangan daya tarik di ruang DeFi, yang menyebabkan aktivitas perdagangan melemah.
Google Trends Menunjukkan Minat yang Menurun pada XRP
Sinyal ketiga adalah penurunan tajam dalam minat komunitas, diukur oleh Google Trends. Selama dua bulan terakhir, indeks minat untuk XRP turun dari puncak 100 menjadi hanya 19.
SponsoredDemikian pula, kata kunci “XRP ETF” mengalami penurunan yang signifikan, turun dari 100 poin menjadi hanya 9 poin dalam sebulan terakhir.

Google Trends mencerminkan pencarian global untuk kata kunci “XRP,” yang sering menjadi indikator awal perhatian ritel dan media.
Sebelumnya, koin seperti Dogecoin dan Shiba Inu mengalami pertumbuhan eksplosif yang didorong oleh minat media sosial dan pencarian yang kuat. Sebaliknya, XRP kini nampaknya memasuki fase tenang.
Penurunan perhatian ini dapat menekan volume perdagangan, membuat XRP lebih rentan terhadap pergerakan harga tajam yang dipicu oleh whale atau faktor ekonomi makro seperti suku bunga The Fed.
Analis Teknikal Menawarkan Pandangan Berbeda
Sponsored SponsoredMeski sinyal on-chain lemah dan minat memudar, analis teknikal tetap optimistis tentang XRP. Keyakinan mereka berakar pada pola grafik dan level support.
Misalnya, banyak analis berpendapat bahwa XRP breakout dari pola segitiga menurun akhir pekan lalu, menandakan dimulainya reli baru.
Yang lain menunjukkan bahwa XRP telah terkonsolidasi di sekitar rentang support US$2,7–US$2,8 selama berbulan-bulan, menunjukkan akumulasi kuat yang dapat memicu breakout menuju akhir tahun.

“XRP telah berkonsolidasi pada harga ini selama BERBULAN-BULAN. Kita akan melompat ke US$6,00 dan kita akan menyukainya,” prediksi investor Gordon .
Sebagai altcoin utama dengan likuiditas pasar yang signifikan, pergerakan harga XRP sering mempengaruhi sentimen keseluruhan di antara investor altcoin.