Penerbit stablecoin asal Amerika, Circle, mengandalkan cadangan kas sebesar US$1 miliar untuk membantu mengatasi penurunan pasokan yang beredar dan bersaing dengan deretan pesaing baru. Persaingan di pasar stablecoin semakin membara. Hal ini tidak lain karena didorong oleh dugaan adanya regulasi potensial di Amerika Serikat.
Pada 10 Agustus, Bloomberg melaporkan bahwa Circle Internet Financial, perusahaan di balik USDC, tengah memasang taruhan tinggi pada adopsi stablecoin secara global.
Saat ini, ada berbagai macam stablecoin yang tersedia di pasaran. Cari tahu selengkapnya di Mengenal Beragam Jenis Stablecoin, Mulai dari USDT hingga USDC.
Pandangan CEO Circle mengenai Pasokan USDC
Jeremy Allaire, CEO Circle, mengungkapkan kepada Bloomberg bahwa perusahaannya memiliki cadangan tunai sebesar US$1 miliar untuk menghadapi tantangan yang muncul dalam industri kripto. Dia menyebutkan bahwa serangkaian “peristiwa risiko ekor” di industri kripto telah memengaruhi adopsi USDC.
Parahnya, pasokan USDC telah menyusut sebesar 53% dari puncaknya di angka US$56 miliar pada Juni 2022. Saat ini, ada sekitar 26 miliar USDC yang beredar di pasar, yang membuat pangsa pasar stablecoin ini hampir mencapai 21%.
Allaire menyalahkan penurunan pasokan ini pada Binance. Bahkan, pada September 2022 lalu, ia sempat mengatakan bahwa Binance memutuskan untuk mengurangi penggunaan USDC untuk mendorong penggunaan token miliknya sendiri.
Tak hanya itu, Circle juga terpukul keras oleh paparan sebesar US$3,3 miliar terhadap Silicon Valley Bank yang kini bangkrut. Terlebih, USDC juga sempat kehilangan pasaknya pada bulan Maret lalu, yang menyebabkan runtuhnya kepercayaan pengguna pada aset tersebut.
Namun, tak semuanya adalah kabar buruk. Sebab, Circle telah mendapat benefit dari kenaikan suku bunga. Berkat kenaikan itu, perusahaannya menghasilkan pendapatan sebesar US$779 juta di paruh pertama 2023. Hebatnya lagi, angka ini bahkan melampaui total pendapatan di tahun sebelumnya.
“[Jumlah] tersebut jauh melampaui ekspektasi kami, dan memberikan kami daya tahan yang cukup sebagai perusahaan untuk berinvestasi, menciptakan sumber pendapatan baru yang besar, membangun produk-produk baru yang utama, serta melaksanakan ekspansi internasional secara global dengan cara yang menguntungkan.”
Jeremy Allaire, CEO Circle
Sederet Stablecoin Pendatang Baru
Deretan stablecoin baru telah masuk ke pasar yang sudah penuh sesak tahun ini. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah PYUSD dari PayPal, yang baru saja diumumkan pada awal pekan ini.
Selain itu, stablecoin terbaru lainnya meliputi First Digital USD (FDUSD) yang mendapat dukungan dari Binance, serta algorithmic stablecoin GHO dari Aave.
Terkait hal ini, Allaire sendiri menyambut baik adanya persaingan ini, menyatakan bahwa persaingan adalah hal positif karena “akan menggiring lebih banyak perusahaan untuk terjun ke industri ini.”
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan prediksinya bahwa ketika regulasi mulai berlaku, tak sedikit yang akan tersingkir.
“Pandangan saya adalah bahwa dalam dua tahun ke depan, para pemain yang tak mampu memenuhi standar akan dikeluarkan dari pasar utama.”
Di sisi lain, pekan ini, mantan pelaksana tugas Comptroller of the Currency, Brian P. Brooks, telah mendesak Kongres untuk mempercepat prioritas dalam mengatur regulasi stablecoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi Circle mengandalkan cadangan kas miliknya untuk menangkal penyusutan pasokan dan persaingan yang kian memanas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.