Trusted

Tangkal Spekulasi Liar Soal Margin Call, MicroStrategy Beli 480 Bitcoin Senilai US$10 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • MicroStrategy, perusahaan analytics & business intelligence yang dinahkodai oleh sosok Bitcoin maximalist Michael Saylor, mengumumkan bahwa mereka kembali membeli 480 BTC.
  • Mereka telah mengeluarkan biaya US$10 juta untuk membeli 480 BTC selama periode 3 Mei hingga 28 Juni, dengan harga rata-rata US$20.817 per BTC.
  • Pembelian kali ini membuat total kepemilikan Bitcoin MicroStrategyper 28 Juni 2022 mencapai 129.699 BTC, yang diperoleh seharga US$3,97 miliar atau dengan biaya rata-rata US$30.664.
  • promo

MicroStrategy, perusahaan analytics & business intelligence yang terkenal pro-Bitcoin, pada hari Rabu (29/6) mengumumkan bahwa mereka kembali membeli Bitcoin (BTC).

Perusahaan yang dipimpin Michael Saylor ini mengeluarkan biaya US$10 juta (Rp148,8 miliar) untuk membeli 480 BTC selama periode 3 Mei hingga 28 Juni dengan harga rata-rata US$20.817 per BTC, yang sudah termasuk biaya dan pengeluaran.

Hal ini membuat total kepemilikan BTC MicroStrategy per 28 Juni 2022 mencapai 129.699 BTC, yang diperoleh seharga US$3,97 miliar (Rp59,18 triliun) atau dengan biaya rata-rata US$30.664 (Rp456,29 juta) per BTC.

Dengan kisaran harga Bitcoin saat ini berada di level US$20.000, maka total Bitcoin milik MicroStrategy kini bernilai sekitar US$2,59 miliar. Menariknya, TradingView dan CoinMarketCap mencatat harga Bitcoin mulai terperosok cukup signifikan ke bawah US$20.000 pada hari Kamis (30/6) setelah pukul 13:00 WIB.

Terkait MicroStrategy yang kembali membeli Bitcoin, founder & CEO Binance, Changpeng ‘CZ’ Zhao, ikut berkomentar dengan mengatakan, “Banyak yang mungkin menertawakannya sekarang, tetapi Saylor yang akan tertawa pada akhirnya. Tandai tweet ini.”

CEO MicroStrategy Tangkal Spekulasi Liar Terkait Margin Call

Selama bulan Juni ini, ketika harga Bitcoin sempat turun ke bawah US20.000, ada banyak diskusi tentang apakah MicroStrategy mungkin mulai menghadapi margin call terkait pinjamannya senilai US$205 juta (Rp2,93 triliun) dari Silvergate pada Maret 2022

Namun, hal ini kemudian dibantah oleh Michael Saylor saat berbicara kepada CNBC pada 15 Juni 2022. Dia menyatakan bahwa perusahaannya belum menerima margin call atas pinjamannya. Sang CEO MicroStrategy justru menegaskan kembali sikap bullish-nya dan berjanji untuk membeli Bitcoin tambahan dengan kelebihan uang yang dimiliki perusahaannya. 

Pada 14 Juni lalu, dia menyatakan, “Ketika MicroStrategy mengadopsi strategi Bitcoin, kami mengantisipasi volatilitas dan menyusun neracanya sehingga dapat terus HODL melalui kesulitan ini.” 

Pernyataan ini konsisten dengan yang ditulis Michael Saylor pada 10 Mei 2022, “MicroStrategy memiliki pinjaman berjangka US$205 juta dan perlu mempertahankan US$410 juta sebagai jaminan. Kami memiliki 115.109 Bitcoin yang dapat dijanjikan. Jika harga BTC turun di bawah US$3.562, kami dapat menambahkan beberapa jaminan lainnya.”

Microstrategy: Perusahaan Public yang Paling Banyak Miliki BTC

Sebagai sebuah perusahaan, MicroStrategy mengaku saat ini mengejar 2 strategi. Pertama, mengembangkan enterprise analytics software business untuk mempromosikan visi Intelligence Everywhere mereka.

Kemudian yang kedua, memperoleh dan hold Bitcoin; yang mereka pandang sebagai store of value atau penyimpan nilai yang dapat diandalkan, karena didukung oleh arsitektur open-source yang kokoh, publik, serta tidak terikat dengan kebijakan moneter dari berbagai negara.

Berdasarkan catatan BitcoinTreasuries.NET, MicroStrategy menjadi perusahaan public yang paling banyak memiliki Bitcoin, kemudian disusul Tesla. MicroStrategy telah membeli Bitcoin sejak Agustus 2020

Sepanjang tahun 2020, MicroStrategy mengaku membeli total sekitar 70.469 BTC dengan harga pembelian agregat sekitar US$1,12 miliar, serta harga pembelian rata-rata sekitar US$15.964 per BTC; termasuk biaya dan pengeluaran yang berkaitan.

Lantas, pada tahun 2021, mereka lalu mengumpulkan total sekitar 53.922 BTC tambahan dengan harga pembelian agregat sekitar US$2,62 miliar, serta harga pembelian rata-rata sekitar US$48.710 per BTC; termasuk biaya dan pengeluaran yang berkaitan.

Berdasarkan catatan Forbes, hampir US$2 triliun nilai market kripto telah menguap sejak November 2021 yang diikuti dengan penurunan harga Bitcoin. Bahkan, nilai BTC sempat merosot tajam ke level US$17.744,9 pada 19 Juni 2022. Kejadian ini merupakan yang pertama kalinya sejak November 2020.

Dengan pertanyaan yang mungkin muncul di benak komunitas kripto, “Apakah kita telah mencapai market bottom?” Semua masih menjadi misteri pada sisa tahun 2022 ini, termasuk berapa banyak jumlah Bitcoin yang akan kembali dibeli oleh MicroStrategy.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori