XRP telah menguat 10% sejak memasuki Desember, bergerak selaras dengan reli pemulihan di pasar kripto. Banyak holder menaruh asa bahwa harga akan merangsek lebih jauh, namun sejumlah variabel riskan perlu dicermati.
Variabel-variabel tersebut berpotensi membatasi laju rekonstruksi harga XRP bulan ini. Analisis berikut mengupasnya.
SponsoredFaktor-faktor yang Berpotensi Picu Tekanan Jual Baru untuk XRP di Desember
Data CryptoQuant mengungkap lonjakan mencolok pada XRP Ledger Velocity, menjejak level tertinggi sepanjang tahun.
Metrik ini menakar intensitas perpindahan aset di jaringan. Ekskalasi kuat mengindikasikan bahwa XRP tidak sedang diamankan di cold wallet ataupun ditahan sebagai simpanan jangka panjang. Sebaliknya, XRP berputar cepat di tangan pelaku pasar.
- Baca Juga: Trader Zoomex Sukses Tarik Profit Trading Futures Rp4,65 Miliar, Plus Reward & Tawaran Kolaborasi
Menurut CryptoOnchain, analis CryptoQuant, lonjakan seperti ini biasanya mencerminkan likuiditas yang memuncak dan partisipasi agresif dari trader, termasuk manuver besar dari whale.
Sponsored SponsoredSecara teoretis, indikator ini netral, namun ledakan mendadak semacam ini kerap berujung pada volatilitas intens. Dengan demikian, katalis negatif sekecil apa pun berpotensi menggugurkan pemulihan yang baru terbentuk.
Sinyal negatif juga sudah mulai terdeteksi. Pertama adalah peningkatan tajam posisi short, yang mempertebal tekanan jual di ranah derivatif.
Funding rate bertahan dominan negatif, menandakan pasar dipenuhi posisi short. Ini mengilustrasikan sentimen yang kian pesimistis di kalangan trader. Data historis menunjukkan penurunan funding rate yang ekstrem pada April bertepatan dengan ambruknya XRP di bawah US$2.
Sponsored Sponsored“Ketika semakin banyak trader berkumpul di short di pasar derivatif, kontinuitas tren menjadi lebih mungkin, karena tekanan short yang menetap mengerdilkan gairah membuka posisi long. Dalam kondisi seperti ini, probabilitas harga kembali menguji zona US$2,0–US$1,9 meningkat,” papar analis PelinayPA.
Tinjauan keseluruhan mengisyaratkan bahwa reli awal Desember belum mampu membatalkan tren turun yang berlanjut sejak Juli. Argumentasi PelinayPA masih relevan dalam konfigurasi pasar saat ini.
Tekanan jual juga berpotensi berasal dari komunitas trader Korea. CryptoQuant mencatat bahwa cadangan XRP di Upbit mencapai 6,18 miliar, jauh di atas 2,6 miliar di Binance. Dominasi para trader Korea tak bisa diremehkan.
Cadangan tersebut meningkat konsisten selama tiga bulan berturut-turut hingga menyentuh titik tertinggi tahun 2025. Dinamika semacam ini berpotensi menjadi katalis depresif bagi harga XRP di Desember.
Jika investor Korea memutuskan menjual, dan hal itu digabungkan dengan sinyal bearish dari derivatif serta ledakan Velocity, harga XRP mungkin kembali terseret ke bawah.
Namun, ETF XRP menjadi kontras signifikan terhadap tekanan jual tersebut. Data memperlihatkan arus masuk bersih positif selama tiga pekan berturut-turut. Belum lagi, Vanguard juga mengakhiri larangan kripto selama bertahun-tahun dan akan membuka perdagangan ETF XRP mulai Desember.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Ripple (XRP) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!