Pada Oktober 2025, volume perdagangan TAO hampir tiga kali lipat, melonjak dari US$2,3 miliar menjadi US$7,03 miliar, menandakan aliran modal yang kuat ke dalam aset ini.
Di saat yang sama, beberapa analis memprediksi bahwa TAO bisa naik 10 kali lipat dalam setahun ke depan, angka yang membuat komunitas bersemangat namun juga menimbulkan kehati-hatian. Apakah ini awal dari siklus bullish yang berkelanjutan, atau hanya “gelombang panas” spekulasi sebelum badai?
SponsoredLikuiditas Eksplosif dan Cerita di Balik Reli
Menurut data dari DefiLlama, Bittensor (TAO) telah mengalami lonjakan likuiditas yang luar biasa pada bulan Oktober. Total volume perdagangan melonjak menjadi US$7,03 miliar, hampir tiga kali lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Salah satu katalis utama adalah peristiwa halving, yang mengurangi penerbitan harian TAO sebesar 50%, fitur langka di antara proyek blockchain AI. Seperti yang dilaporkan BeInCrypto, halving yang diharapkan pada Desember 2025 dapat lebih mendorong pertumbuhan jangka panjang untuk TAO.
Selain itu, mekanisme pembakaran token saat pendaftaran subnet menciptakan tekanan pasokan tambahan, sementara permintaan dunia nyata untuk TAO meningkat, membawa nilai nyata dalam ekosistemnya.
Menurut analis kripto Lark Davis, TAO telah resmi breakout dari pola segitiga menurun pada grafik harian. Zona resistance sebelumnya sekitar US$436 telah menjadi support kuat, sementara rentang US$495–US$500 adalah penghalang utama berikutnya.
Jika harga dapat dipertahankan di atas level ini, tren bullish jangka menengah mungkin terjadi.
Beberapa analis juga percaya bahwa roadmap Bittensor yang baru bocor bisa menjadi kunci reli berikutnya, dengan Crypto Rand menetapkan target di US$740 dan kemudian US$1.000.
Namun, tidak semua orang optimistis. Analis AltcoinSherpa merekomendasikan menunggu sinyal konfirmasi yang lebih jelas atau fase konsolidasi baru sebelum masuk untuk menghindari risiko koreksi jangka pendek, mirip dengan yang baru-baru ini terjadi pada ZEC.
Analisis TAO: Sinyal Supercycle atau Ekspektasi yang Berlebihan?
Dari perspektif fundamental, analisis TAO menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang yang kuat. Kombinasi pemotongan pasokan yang disebabkan oleh halving dan pendaftaran subnet pembakaran token telah menciptakan model ekonomi deflasi alami, mirip dengan siklus bull Bitcoin di masa lalu.
Selain itu, ekspansi cepat sektor AI terdesentralisasi, di mana Bittensor memposisikan dirinya sebagai “infrastruktur Web3 untuk AI,” menyediakan permintaan berkelanjutan untuk TAO.
Menurut Decode, kapitalisasi pasar Bittensor (~US$4 miliar) masih nampaknya undervalued dibandingkan dengan rekan-rekannya seperti Cardano (lebih dari US$40 miliar), terutama karena TAO mendukung 125 subnet aktif yang menghasilkan nilai dunia nyata.
“AI adalah tren mega teknologi besar, dan valuasi pasar saham membuat Bittensor terlihat sangat, sangat murah,” ujar analis tersebut.
Beberapa analis juga berpendapat bahwa jika produk institusional seperti Grayscale TAO ETF diluncurkan, modal institusional bisa mengalir deras, berpotensi mendorong harga hingga US$2.100, berdasarkan penilaian 20 subnet masing-masing senilai US$1 miliar, menurut James Altucher.
Namun, penting untuk tetap realistis. Prediksi “supercycle” ini tetap sangat spekulatif. Tren harga Bitcoin dan siklus likuiditas global masih sangat mempengaruhi pasar altcoin. TAO bisa menghadapi koreksi signifikan jika BTC mengalami penurunan tajam atau modal keluar dari aset terkait AI.