Trusted

Tawarkan Produk Berisiko Tinggi, Regulator Australia Gugat eToro

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menggugat eToro karena dinilai menawarkan produk yang berisiko tinggi dan merugikan konsumen.
  • ASIC menyebut “contract for difference’ (CFD) pada platform eToro membuat puluhan ribu konsumen Australia kehilangan dana dan membuat perusahaan harus menyelesaikannya di jalur hukum.
  • Salah satu petinggi ASIC cukup menyayangkan sikap eToro, mengingat merk dan penetrasi bisnisnya yang sudah matang di Australia maupun skala global.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menjatuhkan gugatan pada eToro lantaran dinilai menawarkan produk yang sangat berisiko tinggi dan merugikan konsumen. ASIC menyebut “contract for difference’ (CFD) pada platform eToro membuat puluhan ribu konsumen Australia kehilangan dana dan membuat perusahaan harus menyelesaikannya di jalur hukum.

Dalam keterangan resminya, dijelaskan ASIC secara resmi telah memulai proses di Pengadilan Federal pada 3 Agustus 2023. Melalui langkah tersebut, ASIC menuduh eToro melakukan pelanggaran kewajiban desain dan distribusi produk.

Selain itu, eToro juga dianggap tidak berupaya memberikan informasi secara efisien, jujur, dan adil kepada konsumen. Alhasil, dalam kurun waktu 5 Oktober 2021 hingga 14 Juni 2023 kemarin, hampir 20 ribu klien eToro kehilangan uang dalam perdagangan CFD.

Meskipun begitu, jika dilihat pada laman perusahaan, eToro sebenarnya sudah menunjukkan fakta bahwa produk CFD yang dijualnya memiliki risiko lebih tinggi. Pada laman resminya, eToro menjelaskan bahwa CFD merupakan instrumen investasi yang kompleks. Mereka bahkan memaparkan sebanyak 74% investor retail kehilangan uang ketika melakukan perdagangan CFD.

Penafian dari eToro terkait perdagangan CFD di platform miliknya | Sumber: Situs resmi eToro
Penafian dari eToro terkait perdagangan CFD di platform miliknya | Sumber: Situs resmi eToro

Wakil Ketua ASIC, Sarah Court, mengatakan, target pasar untuk produk seperti CFD harus ditentukan secara sempit. Hal itu menjadi perlu dilakukan karena risiko yang melekat pada produk trsebut sangat signifikan.

“Target pasar eToro untuk produk CFD yang notabene produk perdagangan berisiko terlalu luas dan mudah berubah. Tes yang dilakukan untuk memfilter konsumen sama sekali tidak cukup untuk menilai apakah klien ritel yang dimaksud masuk dalam target pasar atau tidak,” jelasCourt.

ASIC Mengejar Pengakuan dan Denda dari eToro

Di samping itu, Sarah Court juga menyuarakan kekecewaannya pada eToro mengingat merk dan penetrasi bisnisnya yang sudah matang di Australia maupun global. Menurut Court, tes yang selama ini dilakukan oleh eToro untuk memilah target pasarnya tidak berarti, karena pelanggan yang memiliki profil risiko di luar produk CFD sekalipun bisa mengubah jawaban tanpa batasan.

Court menambahkan bahwa regulator bakal meminta kompensasi berupa denda dan deklarasi dari eToro melalui gugatannya di pengadilan. Namun, sampai saat ini, pihak ASIC belum mendapatkan jadwal.

Produk CFD sendiri merupakan kontrak derivatif leverage yang memungkinkan klien eToro untuk melakukan spekulasi dalam perubahan nilai aset dasar, seperti mata uang, komoditas, indeks, saham, dan aset kripto. Mekanisme perdagangan ini juga bisa membuat modal investor untuk transaksi meningkat, tanpa benar-benar memiliki instrumennya.

Ini bukanlah kali pertama ASIC melakukan penegakan untuk melindungi investor. Sebelumnya, lembaga regulator itu juga pernah mengambil tindakan administratif dengan melakukan perintah penghentian terhadap perdagangan CFD dari platform Saxo Capital Markets dan Mitrade Global Pty Ltd.

Australia Tengah Perketat Aktivitas Kripto

Gugatan ini terjadi di tengah rangkaian lembaga perbankan Australia yang melakukan pemblokiran crypto exchange bagi nasabah. Setidaknya sudah ada 3 bank besar asal negeri kanguru yang memutuskan untuk membatasi akses terhadap beberapa crypto exchange.

National Australia Bank (NAB), Commonwealth Bank, dan Westpac Bank sudah mengumumkannya secara resmi sebagai strategi pencegahan penipuan. Hal itu dilakukan karena beberapa data pasar menyebutkan crypto exchange kerap dijadikan wadah untuk sarana penipuan di Australia.

Data dari Australian Financial Crimes Exchange (AFCX) mengungkapkan dalam 30 hari terakhir di bulan Juli, 50% dana penipuan dilaporkan ke regulator. Secara keseluruhan, sekitar AU$6 miliar lenyap setiap tahun akibat kejahatan finansial di dunia maya, termasuk kripto.

Di saat yang sama, adopsi kripto di Australia tengah dalam masa emas. Persentasenya meningkat 2 kali lipat dari capaian di tahun 2020, yakni menjadi 18% pada tahun ini. Dengan angka tersebut, artinya tingkat adopsi kripto di Australia sukses mengungguli Amerika Serikat (AS), yang hanya mencapai 16%.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori