Binance, crypto exchange terbesar di dunia, rupanya memproses transaksi 20.000 bitcoin (BTC) senilai US$345,8 juta untuk crypto exchange Bitzlato yang akhir-akhir ini menuai banyak sorotan.
Sebagai pengingat, Bitzlato akhirnya ditutup setelah Departemen Kehakiman (DOJ) Amerika Serikat (AS) pada 18 Januari lalu ‘menuduh’ crypto exchange yang berbasis di Hong Kong itu dan pendiri perusahaan, yang merupakan warga negara Rusia, telah ‘melakukan pencucian uang’.
Mengutip data yang disediakan perusahaan analitik blockchain Chainalysis, Reuters pada hari Selasa (24/1) melaporkan bahwa Binance memproses 205.00 transaksi atas nama Bitzlato antara Mei 2018 dan minggu lalu. Bitcoin senilai sekitar US$175 juta ‘ditransfer ke Binance’ dari Bitzlato pada periode itu. Hal ini menjadikan Binance sebagai mitra penerima terbesar.
Kemudian, sekitar US$90 juta dari total transfer terjadi setelah Agustus 2021. Pada momen ini, Binance dalam kesempatan berbeda pernah mengumumkan bahwa mereka akan mulai menuntut pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat dari pelanggan untuk memerangi kejahatan keuangan.
- Baca Juga: Jadi Wadah Kejahatan Kripto, Departemen Kehakiman AS Ringkus Pendiri Crypto Exchange Bitzlato
Terseret dalam Kasus Bitzlato, Binance Jadi Sasaran?
Reuters, yang sering membuat laporan investigasi dengan sentimen negatif bagi Binance, menggarisbawahi bahwa mereka tidak memiliki bukti apakah transaksi Binance dengan Bitzlato melanggar aturan atau undang-undang (UU).
Namun, seorang mantan regulator perbankan AS dan seorang mantan pejabat penegak hukum mengatakan status Binance sebagai salah satu rekanan teratas Bitzlato akan memusatkan perhatian DOJ dan Departemen Keuangan AS pada pemeriksaan kepatuhan Binance dengan Bitzlato.
“Saya tidak akan menyebutnya sebagai ‘tembakan peringatan’; [melainkan] saya akan menyebutnya sebagai ‘peluru kendali’ [yang sengaja diarahkan ke Binance],” jelas Ross Delston, seorang pengacara independen AS dan mantan regulator perbankan yang juga seorang saksi ahli dalam masalah anti-pencucian uang (AML).
Reuters menulis bahwa tindakan AS terhadap Bitzlato dilakukan saat DOJ menyelidiki Binance atas ‘kemungkinan’ pencucian uang dan pelanggaran sanksi.
Crypto Exchange Utama yang Jadi Rekanan Bitzlato
DOJ menuduh Bitzlato memproses dana haram senilai lebih dari US$700 juta. Menurut Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan dari Departemen Keuangna AS (FinCEN), Binance masuk sebagai salah satu dari tiga rekanan teratas Bitzlato. Menariknya, Binance diperkirakan merupakan satu-satunya crypto exchange utama yang menjadi rekanan teratas Bitzlato.
Seorang juru bicara Binance mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan substansial kepada penegak hukum internasional untuk mendukung penyelidikan terhadap Bitzlato. Mereka mengaku berkomitmen untuk bekerja secara kolaboratif dengan penegak hukum di seluruh dunia.
Selain Binance, rekanan teratas Bitzlato lainnya termasuk marketplace darknet Hydra yang terhubung dengan pihak Rusia, crypto exchange kecil yang disebut Local Bitcoins, dan situs web investasi kripto bernama Finiko yang diduga merupakan skema ponzi yang berbasis di Rusia.
FinCEN secara resmi menyebut Bitzlato sebagai ‘masalah pencucian uang utama’, karena terlibat atau memfasilitasi kegiatan terlarang dan memutus mereka dari sistem keuangan internasional.
Lembaga AS ini ‘memberikan perintah’ untuk berusaha melarang pengiriman dana yang melibatkan Bitzlato oleh lembaga keuangan domestik mana pun atau semua lembaga keuangan, karena Bitzlato memiliki peran kunci dalam menangani transaksi terlarang untuk pelaku ransomware di Rusia. Perintah itu berlaku mulai 1 Februari 2023.
“Selain menerima hasil ransomware, aktivitas transaksional penerimaan dan pengiriman Bitzlato menunjukkan ‘hubungan yang signifikan’ dengan rekanan terkait, bersama dugaan aktivitas terlarang lainnya, seperti marketplace darknet dan penipuan yang terkait dan beroperasi di Rusia,” jelas pihak FinCEN.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Jaksa Penuntut AS, Breon Peace, mengatakan bahwa lembaga yang memperdagangkan kripto seperti Bitzlato tidak kebal hukum dan pemiliknya tidak berada di luar jangkauan mereka.
Ketika DOJ mengungkapkan tuduhannya ke Bitzlato, penegak hukum AS mengirimkan pesan jelas, “Apakah Anda melanggar hukum kami dari Cina atau Eropa, atau menyalahgunakan sistem keuangan kami dari pulau tropis, Anda akan menjawab kejahatan Anda di dalam ruang sidang AS.”
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.