Salah satu entitas usaha yang dimiliki Elon Musk, Tesla Inc baru saja memindahkan US$760 juta atau sekitar Rp11,82 triliun dalam bentuk Bitcoin (BTC) ke sejumlah wallet yang tidak diketahui jelas identitasnya. Aksi tersebut merupakan langkah perdana bagi Tesla, sejak beberapa tahun lalu membiarkan wallet tersebut tertidur.
Berdasarkan data Arkham Intelligence, secara total, Tesla memindahkan sekitar 11.500 BTC dari Coinbase ke beberapa wallet. Belum diketahui apa motif yang terjadi di balik kejadian ini. Tetapi salah satu anggota komunitas menganggap bahwa aksi tersebut bukan bertujuan untuk penjualan aset.
“Melainkan pengambilalihan langsung koin tersebut, yang akan menandakan kembali aktifnya pembayaran BTC. Alamat wallet yang dituju adalah format alamat lama, yang tidak lagi digunakan oleh bursa untuk kripto yang akan ditransaksikan dalam waktu dekat,” tulisnya.
Harga Bitcoin Terdongkrak 2,3%
Merespons kabar tersebut, pergerakan Bitcoin (BTC) di pasar masuk di jalur hijau. Pantauan CoinGecko mengungkap harga BTC dalam 24 jam terakhir berhasil naik 2,3% ke level US$67.033.
Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah tren tersebut terjadi murni karena sentimen bullish yang muncul dari perpindahan Bitcoin milik Tesla. Karena terdapat beberapa sentimen makro lainnya yang juga ikut mendukung pergerakan BTC, mulai dari arah kebijakan The Fed dan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sebagai catatan, deteksi alamat wallet Bitcoin milik Tesla baru bisa dilakukan dalam beberapa bulan ke belakang. Pada awal Maret, Arkham Intelligence mengeklaim telah berhasil melakukan identifikasi alamat Bitcoin milik Tesla dan juga SpaceX.
Ketika itu, Tesla diprediksi memiliki 11,51 ribu Bitcoin di 6 alamat. Sedangkan SpaceX memiliki 8,29 ribu BTC di 28 alamat berbeda. Nah alamat yang diduga milik SpaceX, tidak mengalami perubahan apapun. Wallet tersebut masih memiliki 8,29 ribu BTC yang setara dengan US$556,37 juta.
Sejak mengumumkan investasi perdananya yang sebesar US$1,5 miliar di Bitcoin pada 2021, Tesla sempat melego aset digitalnya sebanyak 2 kali dengan nilai US$1,2 miliar. Namun Arkham meyakini bahwa perusahaan sempat menerima pembelian mobil menggunakan BTC, sehingga kepemilikan BTC Tesla bertambah meski telah menjualnya sebagian.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.