Peran stablecoin semakin berkembang melewati pasar kripto dan menarik perhatian dari lembaga keuangan tradisional. Di saat yang sama, regulasi baru dari Eropa dan AS bisa membuat stablecoin lebih berguna di dunia nyata.
Namun, regulasi anyar itu ternyata menimbulkan tantangan bagi penerbit stablecoin seperti Tether dan Circle. Beberapa ahli percaya, dominasi Circle (USDC) dan Tether (USDT) dalam lanskap stablecoin ke depannya bakal mengalami perubahan.
Pakar Pertanyakan Keberlanjutan Model Bisnis Tether dan Circle di Bawah Regulasi Baru
Laporan terbaru dari PitchBook mengungkap bahwa 10 stablecoin teratas memiliki total kapitalisasi pasar US$220 miliar. Jumlah itu naik dari posisi 2 tahun lalu yang ketika itu berada di bawah US$120 miliar. Tether sendiri menyumbang sekitar 65% dari total kapitalisasi pasar stablecoin, sementara USDC menggenggam 25% lainnya.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa stablecoin yang memiliki paritas fiat adalah yang paling umum, membentuk sekitar 95% dari total pasokan. Namun, Robert Le, analis senior di PitchBook, memperingatkan bahwa konsentrasi yang tinggi ini membawa risiko.
“Risiko besar lainnya adalah sentralisasi, di mana satu entitas seperti Tether atau Circle mengontrol pencetakan dan pembakaran token, menimbulkan kekhawatiran tentang pengambilan keputusan dan konflik kepentingan. Penerbit mungkin menghentikan penebusan atau membekukan dana di bawah tekanan regulator, merugikan holder yang sah,” komentar Analis PitchBook Robert Le .
Risiko hukum juga semakin jelas saat regulator AS menyusun aturan khusus untuk stablecoin. Beberapa rancangan undang-undang, termasuk FIT21, GENIUS, dan STABLE, saat ini sedang masuk pembahasan.
AS diperkirakan akan memperkenalkan legislasi khusus stablecoin tahun depan. Kondisi itu akan melegalkan stablecoin namun memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada penerbit, seperti standar cadangan yang lebih tinggi, audit wajib, dan peningkatan transparansi. Sementara itu, regulasi MiCA di UE mengharuskan stablecoin memenuhi standar seperti perbankan. Sebagai tanggapan, Tether memilih keluar dari pasar Eropa untuk menghindari kepatuhan MiCA.
Perusahaan Keuangan Tradisional Berencana Masuk ke Pasar Stablecoin
Sebuah laporan dari Ark Invest menyatakan bahwa pada tahun 2024, total volume transaksi tahunan stablecoin mencapai US$15,6 triliun—setara dengan 119% dari volume Visa dan 200% dari Mastercard. Meski demikian, jumlah transaksi stablecoin tetap relatif rendah di 110 juta per bulan, hanya 0,41% dari Visa dan 0,72% dari Mastercard.
Situasi ini menunjukkan bahwa nilai transaksi rata-rata stablecoin jauh lebih tinggi ketimbang Visa dan Mastercard.

Karena permintaan yang terus meningkat, lembaga keuangan tradisional berlomba-lomba mengembangkan stablecoin mereka sendiri.
Bank besar seperti BBVA dan Standard Chartered mempertimbangkan untuk meluncurkan stablecoin mereka sendiri. PayPal telah memperkenalkan PYUSD, sementara Visa sedang mengembangkan Visa Tokenized Asset Platform (VTAP) untuk membantu bank menerbitkan stablecoin. Sebagai catatan, Bank of America (BoA) belum lama ini juga sudah berkomitmen untuk meluncurkan stablecoin jika regulasi baru AS mengizinkan.
Sementara itu, raksasa investasi seperti BlackRock, Franklin Templeton, dan Fidelity menawarkan dana pasar uang yang ditokenisasi. Dana ini berfungsi mirip dengan stablecoin dan bisa bersaing langsung dengan USDC dan USDT.
“Kami lebih lanjut memperkirakan bahwa setiap platform keuangan besar atau aplikasi fintech akan berusaha meluncurkan stablecoin mereka sendiri, berharap dapat mengunci pengguna dalam ekosistem pembayaran yang mulus. Namun, kami percaya hanya segelintir penerbit terpercaya—mereka yang memiliki izin regulasi, merek yang dikenal, dan keandalan teknologi yang terbukti—yang pada akhirnya akan menguasai sebagian besar pangsa pasar.” – prediksi PitchBook.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
