Tether, salah satu perusahaan penerbit stablecoin kenamaan, dikabarkan baru saja menjalin kerja sama dengan Britannia Bank & Trust yang beroperasi di Bahama untuk memproses transfer dolar AS miliknya. Laporan dari Bloomberg menyebutkan perusahaan sudah mulai memberikan arahan pada klien untuk mengirim uang ke rekening Britannia Bank sejak beberapa bulan terakhir.
Kabar itu terjadi di tengah pengetatan kebijakan yang dilakukan oleh regulator Amerika Serikat terhadap entitas perbankan yang melayani transaksi kripto. Sejak 2017 lalu, kemampuan Tether untuk menyediakan akses pembayaran ke beberapa pihak mulai berkurang.
Kala itu, Wells Fargo & Co berhenti menjadi bank koresponden yang pada akhirnya membuat pelanggan perusahaan yang ada di wilayah Amerika Serikat (AS) tidak bisa lagi mengirim uang ke Taiwan menggunakan Tether. Oleh karena itu, kabar terbaru ini dipercaya bisa memberikan sentimen positif terhadap pergerakan Tether ke depannya.
Walau begitu, sejauh ini, baik Britannia Bank dan Tether belum memberikan kejelasan atas kabar tersebut.
Selain Tether, saat ini, ada berbagai macam stablecoin yang tersedia di pasaran. Cari tahu selengkapnya di Mengenal Beragam Jenis Stablecoin, Mulai dari USDT hingga USDC.
Laporan Tether Dipertanyakan
Di sisi lain, pada awal bulan ini, Tether merilis opini jaminan untuk periode kuartal dua 2023 yang diverifikasi oleh firma akuntansi global BDO. Namun, beberapa pihak mempertanyakan keterbukaan perusahaan, lantaran Tether belum juga merilis laporan audit lengkapnya.
Beberapa pihak menganggap bahwa sikap Tether yang tidak terbuka terhadap hubungannya dengan entitas perbankan bisa memicu terjadinya spekulasi atas peran yang dijalankan Britannia Bank untuk mengakses dan menyimpan aset senilai US$86 miliar itu.
General Counsel ChainArgos, Patrick Tan, mengatakan sikap tertutup Tether bisa menjadi hambatan utama untuk mengembangkan industri mata uang kripto.
Mengacu pada laporan WSJ, Tether telah menjanjikan adanya audit sejak tahun 2017 silam. Kemudian, pada tengah tahun lalu, Tether menyebut bahwa proses audit kemungkinan bakal memakan waktu beberapa bulan lagi. Tetapi, belakangan ini, Chief Technology Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, mengatakan bahwa segala sesuatu ternyata berjalan lebih lambat dari yang diinginkan. Kendati demikian, ia tak menyebut alasan di balik terus molornya perusahaan dalam merilis laporan audit lengkap.
Terlepas dari hal itu, dalam laporan terbarunya, total aset Tether secara konsolidasian mencapai US$86,49 miliar, sedangkan total kewajiban secara konsolidasian mencapai US$83,20 miliar. Dari data itu, terlihat bahwa perusahaan memiliki kelebihan pencadangan sebesar US$3,3 miliar di akhir kuartal dua kemarin.
The Fed Perketat Pengawasan Bank di Industri Kripto
Kurangnya transparansi dari industri kripto inilah yang pada akhirnya membuat regulator keuangan terus memperketat kebijakannya. Awal bulan ini, The Fed, bank sentral di AS, mengumumkan bahwa pihaknya bakal mengawasi lebih dalam aktivitas bank yang menyediakan layanan kripto. Aksi itu diklaim sebagai tindakan untuk mendorong inovasi keuangan sekaligus mengenali dan menangani risiko di sistem perbankan.
Program yang disebut sebagai Pengawasan Aktivitas Baru itu sengaja diluncurkan untuk memperkuat pengawasan aktivitas aset digital oleh pemberi pinjaman yang ada di bawah yurisdiksinya.
Tidak hanya itu, bank milik pemerintah yang ingin menerbitkan, menyimpan atau bertansaksi dalam stablecoin untuk memfasilitasi pembayaran juga diwajibkan untuk mendapatkan restu dari The Fed.
“Termasuk menunjukkan pada The Fed bahwa mereka memiliki perlindungan yang sesuai untuk melakukan aktivitas dengan aman,” jelas The Fed.
Kebijakan itu menjadi babak baru dalam hubungan industri kripto dengan keuangan tradisional (TradFi). Pasalnya, sejak keruntuhan sejumlah bank yang terkenal sebagai bank ramah kripto, beberapa entitas kripto mengaku kesulitan untuk mendapatkan mitra perbankan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.