Tether telah mencetak tambahan 2 miliar USDT hari ini, menjadikan totalnya menjadi 7 miliar USDT selama enam hari terakhir.
Peningkatan jumlah USDT yang signifikan ini menyuntikkan likuiditas besar ke pasar aset kripto, yang berpotensi mempengaruhi dinamika perdagangan dan penilaian aset.
Peningkatan Pencetakan USDT Menunjukkan Lonjakan Permintaan Likuiditas
Secara historis, pencetakan USDT skala besar oleh Tether berkorelasi dengan pergerakan pasar yang signifikan. Misalnya, pada Mei 2024, Tether mencetak 1 miliar USDT, yang dikaitkan dengan peningkatan harga Bitcoin berikutnya.
Juga, pencetakan awal sebesar US$3 miliar pada 12 November bertepatan dengan Bitcoin yang menembus US$85.000 dan kemudian melampaui ambang US$90.000.
Lonjakan terbaru dalam pasokan USDT mungkin menandakan peningkatan permintaan terhadap stablecoin, yang sering digunakan oleh trader untuk mengamankan posisi atau memfasilitasi transaksi tanpa harus mengonversi ke mata uang fiat.
Influx likuiditas ini dapat meningkatkan kedalaman pasar, berpotensi mengurangi volatilitas dan meningkatkan stabilitas harga di berbagai aset digital.
Awal bulan ini, Tether mempublikasikan laporan pendapatan kuartalannya dan melaporkan pendapatan rekor. Pada kuartal ketiga tahun 2024, penerbit stablecoin ini melaporkan keuntungan rekor sebesar US$2,5 miliar, meningkatkan total asetnya menjadi US$134,4 miliar.
CEO Tether, Paolo Ardoino, juga mengungkapkan bahwa cadangan perusahaan mencakup 2.454 BTC dan 42,3 ton emas.
Jalan Baru untuk Ekspansi Bisnis
Dengan peningkatan pendapatan tahun ini, Tether sedang aktif menjelajahi pengembangan baru dan jalur ekspansi. Perusahaan sedang mempertimbangkan peminjaman kepada pedagang komoditas internasional, khususnya di pasar berkembang.
Juga, Tether menyelesaikan transaksi minyak mentah pertamanya di Timur Tengah awal bulan ini. Kesepakatan senilai US$45 juta, yang dilaksanakan pada Oktober, melibatkan 670.000 barel minyak yang ditransaksikan menggunakan USDT.
Ini menandai tonggak penting dalam adopsi stablecoin untuk perdagangan komoditas skala besar.
Terlepas dari kemajuan ini, penerbit USDT terus menghadapi pengawasan regulasi. Laporan terbaru dari Wall Street Journal menuduh Tether berpotensi terlibat dalam transaksi ilegal.
Menanggapi hal tersebut, CEO Paolo Ardoino menyatakan bahwa Tether tidak mengamati adanya indikasi penyelidikan federal, menegaskan kembali komitmen perusahaan terhadap kepatuhan dan transparansi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.