Trusted

The Fed Pertimbangkan Pangkas Suku Bunga Lagi, Begini Efeknya ke Harga Bitcoin

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Federal Reserve terus membuka peluang untuk pemotongan suku bunga lanjutan; Cina terapkan langkah serupa dengan menyuntikkan likuiditas.
  • Barisan pakar Bitcoin pancarkan sentimen bullish, kendati masih mengintai ketidakpastian soal prospek jangka pendek pasar.
  • Pekan-pekan kritis menanti Bitcoin di depan; zona resistance US$64.000 menjadi tantangan utama untuk pertumbuhan di masa depan.
  • promo

Federal Reserve telah memberi sinyal bahwa mereka masih membuka opsi untuk pemotongan suku bunga lanjutan. Sementara Cina turut melakukan pemangkasan serupa. Para pakar Bitcoin terpantau bullish, meskipun ketidakpastian masih mengintai.

Beberapa minggu ke depan akan menjadi periode krusial bagi pertumbuhan Bitcoin.

Pemotongan Suku Bunga di Berbagai Negara

Pejabat Federal Reserve masih mempertimbangkan pemotongan suku bunga lanjutan. Putaran pertama pemotongan belum banyak mendapat tentangan politik, sehingga membuka peluang besar untuk lebih banyak pemangkasan. Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Minneapolis, menyatakan:

“Bahkan setelah pemotongan sebesar 50 basis poin, saya percaya kebijakan moneter secara keseluruhan masih ketat. Saya merasa nyaman dengan langkah awal yang besar ini, dan ke depannya, mungkin kita akan mengambil langkah-langkah yang lebih kecil,” tuturnya.

Kendati demikian, AS bukan satu-satunya negara yang mengambil kebijakan serupa. Pada hari Senin (23/9), Cina juga menerapkan pemotongan suku bunga, disertai beberapa kebijakan lainnya. Salah satunya yakni menyuntikkan US$10 miliar lebih likuiditas ke bank sentral mereka. Dengan kata lain, dampak ekonomi dari pemotongan suku bunga AS tidak terbatas secara lokal, dan kondisi pasar dapat menjadi semakin intensif.

Dampak pada Bitcoin

Bagi sebagian orang, langkah ini menimbulkan kekhawatiran. Contohnya, Ed Yardeni, ahli strategi pasar Wall Street yang sangat bearish. Ia memperingatkan bahwa ada risiko “melt-up” di pasar saham, meskipun peluangnya kecil. Sang strategist memprediksi ada potensi sebesar 80% terwujudnya pasar bullish dan 20% peluang adanya resesi ekonomi. Para ahli Bitcoin sendiri umumnya lebih optimistis, meskipun masih ada sedikit keraguan.

“Biarkan masa-masa baik terus berlanjut,” ujar Arthur Hayes dalam sebuah unggahan di X/Twitter, mengungkapkan bahwa harga Bitcoin tetap stabil selama akhir pekan. Hal ini bertentangan dengan skeptisisme sebelumnya bahwa Bitcoin mungkin tidak akan diuntungkan dari pemotongan suku bunga. Sejumlah ahli lain menyuarakan sentimen bullish yang serupa dalam wawancara eksklusif dengan BeInCrypto, meski ada beberapa catatan penting.

Sebagai contoh, Harsh Agarwal, Pemimpin Investasi di Cypher Capital, mengatakan bahwa “Bitcoin berpotensi menghasilkan US$145 miliar keuntungan jika mencapai US$68.000”. Ada banyak faktor bullish yang mendukung, tambahnya, namun itu bukan jaminan sukses. Mithril Thakore, CEO & Co-founder Velar, menggambarkan dinamika ini lebih lanjut:

“Pemotongan suku bunga oleh The Fed pada 18 September sepertinya telah mengguncang pasar kripto dari keterpurukannya dan memberi BTC katalis yang amat dibutuhkan untuk mempertimbangkan retest puncak sebelumnya. Namun, sebelum sampai di sana, level US$64.000 terbukti menjadi zona resistance utama dan masih harus dilihat apakah BTC bisa berhasil melewati hambatan ini,” klaim Thakore.

Bitcoin Price Resistance After Rate Cuts
Performa Harga Bitcoin | Sumber: X (Twitter)

Dengan kata lain, ada banyak tanda-tanda bullish, namun itu bukan berarti bull market adalah suatu hal yang mutlak. Periode krusial bagi Bitcoin akan datang dalam beberapa minggu ke depan. Ini terutama dengan adanya pemotongan suku bunga oleh Cina. Jonathan Hargreaves, Kepala Pengembangan Bisnis Global & ESG di Elastos, mengatakan kepada BeInCrypto bahwa pasar ini unik dan mungkin bakal berbeda dengan siklus sebelumnya.

“Yang penting, ekonomi global akan semakin terkait erat dengan perkembangan ini, terutama terkait pemotongan suku bunga dan keputusan regulasi penting di AS, India, dan China terkait tata kelola kripto. Pilihan seperti pemotongan suku bunga yang agresif, kebijakan perpajakan, dan akses pasar di Cina akan berdampak signifikan pada puncak dan durasi bull run ini,” ujar Hargreaves kepada BeInCrypto.

Bagaimana pendapat Anda tentang diskusi seputar rencana pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed & efeknya ke Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori