Setelah sempat menghadapi Crypto Black Friday yang mengakibatkan likuidasi kripto terbesar dalam sejarah, yakni mencapai US$19 miliar. Pergerakan Bitcoin (BTC) rupanya masih belum masuk dalam kategori aman. Salah satu analis di X menyebut bahwa harga Bitcoin masih berisiko untuk kembali turun dalam, sesuai dengan pola yang sebelumnya pernah terjadi pada periode lalu.
Pada perdagangan hari ini, harga sang jawara kripto berada di kisaran US$113.475. Merefleksikan penurunan 1,34% dalam 24 jam terakhir dan 8,64% di 7 hari ke belakang. Meski demikian, situasi saat ini masih jauh lebih baik dari posisi Jumat lalu yang sempat membuat harga Bitcoin terjungkal ke level US$105.000 selama beberapa saat .
Merespons hal itu, salah satu analis kripto, Kapten Crypto 707 menyebut bahwa secara teknikal Bitcoin masih berada di fase bahaya. Dalam analisisnya, kejatuhan harga BTC kemarin membentuk lower shadow yang sangat panjang, dan secara historis jika pola itu terbentuk, maka aset tersebut akan mengalami penurunan kembali.
Sponsored“Dalam candle harian Bitcoin selama 5 tahun terakhir, jika terdapat pola lower shadow panjang seperti kemarin, hampir 90% atau 9 dari 10 pola yang sudah terjadi, menunjukkan bahwa dia (BTC) akan turun lagi,” jelasnya di X.
Menurutnya, jika pola tersebut kembali terjadi, maka harga Bitcoin setidaknya akan kembali turun ke US$106.000.
Pasar Masih Mencermati Perkembangan Negosiasi Dagang AS dan Cina
Sementara dari sisi makroekonomi. Financial Expert Ajaib, Panji Yudha mengatakan bahwa saat ini, investor kripto masih terus mencermati perkembangan negosiasi tarif dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
Hal itu dalam hematnya, juga menjadi kunci utama stabilitas pasar digital dan tradisional di kuartal 4 tahun 2025.
Terlepas dari dinamika pasar yang terjadi. Investor raksasa, MiroStrategy (Strategy) sepertinya tidak begitu terpengaruh dari anjloknya harga aset kripto nomor wahid itu. Pasalnya dalam pengumuman terbaru, Michael Saylor, salah satu pendiri dari Strategy mengungkap bahwa perusahaan baru saja memborong 220 Bitcoin senilai US$27,2 juta.
Perseroan memperoleh harga pasar di kisaran US$123.561 dan telah mengantongi BTC yield 25,9% secara year-to-date (ytd). Aksi anorganik terbarunya membuat jumlah kepemilikan Bitcoin perusahaan bertambah menjadi 640.250 dengan harga rata-rata di US$74.000 per koin.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Bitcoin (BTC) yang menyebut bahwa titik kritis aset belum terlewati? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!