Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, belum lama ini menyoroti sebuah aplikasi atau penerapan artificial intelligence (AI) yang inovatif. Ide yang dirancang untuk verifikasi formal kode dan deteksi bug ini bertujuan untuk mengatasi kerentanan Ethereum terhadap bug kode.
Bentuk dukungan Vitalik Buterin untuk solusi ini mencerminkan sinergi yang semakin berkembang antara teknologi AI dan blockchain.
Vitalik Buterin Sanjung Teknologi AI
Dengan kian meningkatnya kompleksitas ancaman siber, peran AI dalam memperkuat keamanan siber pun menjadi begitu krusial. Hal ini terutama berlaku untuk ekosistem decentralized finance (DeFi) dan smart contract, yang telah menghasilkan total value locked (TVL) bernilai milliaran dolar Amerika Serikat (USD).
Bahkan, beberapa perusahaan raksasa di industri teknologi, seperti Microsoft dan OpenAI, berusaha meningkatkan keamanan siber dengan AI. Kedua perusahaan ini menjajaki potensi AI dalam rangka mengidentifikasi dan menangkal ancaman siber. Upaya kolaboratif mereka adalah bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab serta untuk memperkuat langkah-langkah keamanan siber.
Menariknya, sudut pandang Vitalik Buterin tentang AI lebih dari sekadar keamanan siber. Awal tahun ini, dia telah membagikan empat ide inovatif untuk mengintegrasikan AI dengan aset kripto. Konsep-konsep ini menggambarkan sebuah masa depan ketika AI dan teknologi blockchain bekerja berdampingan.
“Salah satu aplikasi AI yang saya sukai adalah verifikasi formal yang dibantu AI untuk kode dan penemuan bug. Saat ini, risiko teknis terbesar Ethereum mungkin adalah bug dalam kode, dan apa pun yang dapat secara signifikan mengubah permainan dalam hal ini akan sangat luar biasa,” kata Vitalik.
Lebih lanjut, ide cemerlang lainnya adalah integrasi AI ke dalam sistem blockchain, khususnya di pasar prediksi. AI mampu memanfaatkan pengetahuannya yang amat luas di pasar-pasar ini untuk analisis mendalam. Pada gilirannya, hal ini dapat mengoptimalkan aplikasi blockchain.
Selain itu, Vitalik membayangkan sebuah masa depan ketika AI berfungsi sebagai antarmuka pengguna yang dapat menyederhanakan transaksi aset kripto bagi pengguna. Antarmuka ini dapat memberikan arahan, menafsirkan smart contract, dan mencegah penipuan.
Kendati terdapat sejumlah manfaat potensial, Vitalik memperingatkan agar orang-orang tidak terlalu bergantung pada AI. Dia menganjurkan keseimbangan dengan antarmuka tradisional untuk memastikan keamanan dan transparansi pengguna.
Vitalik Buterin juga mengusulkan penggunaan AI untuk menetapkan aturan pada game blockchain ataupun decentralized autonomous organization (DAO). Dalam skenario ini, AI dapat berfungsi sebagai juri atau acuan untuk aturan.
Kemudian, ide inovatif lainnya adalah pengembangan sistem AI dengan menggunakan teknologi blockchain. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem AI yang terdesentralisasi, tidak memihak, dan aman.
Lonjakan Token Artificial Intelligence (AI)
Antusiasme yang tinggi pada AI di sektor aset kripto telah menyebabkan lonjakan token yang berhubungan dengan AI, terutama menyusul pengumuman model AI text-to-video besutan OpenAI bernama Sora.
Terbukti, token-token yang terkait dengan AI atau setidaknya yang mengeklaim menggunakan teknologi AI, seperti WLD dari Worldcoin, telah mengalami kenaikan harga yang signifikan. Tidak hanya itu, sejumlah token bahkan sukses mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH).
Kemudian, token AI lainnya, yakni The Graph (GRT), turut mencatatkan kenaikan hampir 60%. Harga GRT bahkan sempat melampaui angka US$0,27. Terlepas dari kenaikan ini, GRT kini masih bertengger jauh di bawah rekor ATH.
Tidak mau kalah, Render (RNDR) berhasil menjadi berita utama setelah mendarat di daftar top 50 pasar kripto. Prestasi ini menyusul kenaikan 1.100% secara year-on-year (YoY). Sekarang, RNDR sedang diperdagangkan sangat dekat dengan rekor ATH. Dengan demikian, RNDR memperlihatkan adanya potensi bagi token AI untuk mencapai tonggak sejarah baru.
Namun, lonjakan nilai token AI faktanya tak hanya terbatas pada pasar kripto. Fenomena ini juga mencerminkan performa para pemain utama AI di sektor konvensional, seperti Nvidia. Saham Nvidia telah meroket lebih dari 45% sejak awal tahun. Raihan ini pun memberikan kontribusi yang signifikan pada pertumbuhan indeks S&P 500 dan semakin memacu reli token AI yang bersangkutan.
Bagaimana pendapat Anda tentang dukungan yang Vitalik Buterin berikan pada AI serta prospek token-token AI ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.