Salah satu crypto exchange asal Indonesia, Tokocrypto baru saja mengikat kerja sama dengan entitas perbankan, OCBC. Keduanya sepakat untuk merilis Kartu Global Debit Tokocrypto sebagai salah satu strategi untuk memperdalam hubungan antara entitas kripto dan juga industri perbankan.
Chief Executive Officer (CEO) Tokocrypto, Yudhono Rawis menjelaskan, kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam menghubungkan sektor perbankan dan juga industri kripto Indonesia.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat serta pengalaman terbaik bagi nasabah.
“Melalui peluncuran kartu global debit ini, kami ingin memenuhi kebutuhan nasabah Tokocrypto yang sebagian besar berasal dari generasi milenial dan Gen Z, yang selalu tertarik pada hal-hal baru dan mengikuti tren. Bagi mereka, investasi kripto telah menjadi bagian dari gaya hidup dalam mengelola keuangan,” jelas Yudho melalui keterangan resmi.
Inisiatif Co-Branding Card Tokocrypto dan OCBC ini diharapkan mampu menjadi jembatan awal kolaborasi antara industri perbankan dan kripto. Sembari mendorong peningkatan adopsi aset digital yang inovatif.
Tarik Minat Komunitas Web2 dan Web3
Retail Proposition Division Head OCBC, Chinni Yanti Tjhin menambahkan, sinergisitas ini semakin memperkuat komitmen OCBC untuk lebih relevan dengan berbagai target market. Termasuk para generasi muda Indonesia.
Melalui Kartu Global Debit Tokocrypto, nasabah diklaim bisa menikmati gaya hidup kekinian. Namun tetap memiliki kondisi keuangan yang fit dengan menjadi smart-spender.
“Kartu ini juga memiliki fitur multi-currency. Terdapat 12 mata uang dalam 1 rekening. Di antaranya IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH yang dapat mempermudah nasabah pada saat bepergian ke luar negeri,” tambahnya.
Sebagai catatan, dukungan institusi perbankan terhadap pertumbuhan kripto di Indonesia bukan baru kali ini saja terjadi. Sebelumnya, dua entitas bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) juga sempat menjalin kolaborasi dengan platform infrastruktur pembayaran global, Mercuryo.
Kolaborasi itu memungkinkan terbukanya akses pembayaran fiat-to-crypto secara lebih mudah. Direktur Eksekutif Mercuryo Singapura, Aviessa Khoo menjelaskan, ekspansi perusahaan ke Indonesia bakal memiliki dampak luas terhadap ekosiste keuangan negara.
Hal itu karena Mercuryo menawarkan metode pembayaran alternatif (APM) yang memungkinkan masyarakat melakukan konversi mata uang rupiah menjadi 40 token digital. Termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Tether USD (USDT).
Bagaimana pendapat Anda tentang kolaborasi Tokocrypto dengan OCBC ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.