Pada hari Rabu (19/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang. Presiden mengharapkan gelaran ini dapat membukukan transaksi dalam jumlah besar sekaligus meningkatkan surplus neraca perdagangan Indonesia.
Para pegiat blockchain dan kripto juga ikut ambil bagian dalam mengisi acara. Kegiatan yang digelar di Hall 8 itu diselenggarakan oleh Favourse, Global Exhibit, Ambassador & CEO Club, dan Republik Rupiah.
“Acara ini merupakan konferensi blockchain terbesar di Jakarta, bahkan di Indonesia, dan dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Kami menghadirkan beberapa booth dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang blockchain, dan kami sangat bangga bisa menghadirkan hampir 100 pembicara terkemuka yang berasal dari [sekitar] 30 negara,” ungkap Simon Smaluhn, CEO & pendiri Favourse.
Ratusan orang panelis dari berbagai negara itu tampil di 2 hari pertama gelaran ini, yaitu 19 dan 20 Oktober 2022.
Selain terdapat 100 orang panelis dari berbagai negara dan bidang, terdapat juga beberapa booth yang ikut meramaikan acara. Di antaranya adalah Indodax, Dex Capital, Maja Labs, Republik Rupiah, Everscale, Ambassador & CEO Club, Global Exhibit, NEFTiPEDIA, Ekta, Favourse, dan Okeyverse.
Dalam konferensi ini dibahas mengenai berbagai hal menarik, seperti bagaimana blockchain bisa mendukung perdagangan Indonesia, dampak sosial yang ditimbulkannya, komunitas kripto yang mendukungnya, dan bagaimana Indonesia bisa menjadi pemimpin di industri Web3 di masa yang akan datang.
Selain itu, ada beragam topik lainnya yang turut menjadi bahan pembahasan para panelis, yaitu tentang web3, metaverse, NFT, DAO, social-fi, game-fi, sportaintment, DeFi, AI, crypto exchange, launchpad, dan venture capital.
Perkembangan perdagangan aset kripto di Indonesia cukup menarik dalam dua tahun ini. Dari 383 token yang terdaftar di Bappebti, 10 di antaranya merupakan produk lokal.
“Hal ini sebagai bukti konkret bahwa anak muda Indonesia mampu mengembangkan token sendiri,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam acara Blockchain Ecosystem Conference, Kamis (20/10).
Pertumbuhan nilai transaksi dan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia sangat luar biasa. Pada 2021, total nilai transaksi aset kripto mencapai Rp859,4 triliun atau tumbuh 1.224 persen dibandingkan nilai transaksi pada 2020 sebesar Rp64,9 triliun.
Jerry Sambuaga menuturkan bahwa nilai transaksi pada Januari-September 2022 tercatat Rp266,9 triliun atau turun 57,8% dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Adapun jumlah pelanggan terdaftar hingga September 2022 mencapai 16,3 juta pelanggan dengan rata-rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692 ribu setiap bulannya.
“Harga aset kripto yang mengalami penurunan akhir-akhir ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen ini,” ujarnya.
Selanjutnya, perkembangan nilai transaksi dan nasabah aset kripto perlu dikawal bersama agar perdagangan aset kripto di Indonesia tetap berada pada koridor yang benar.
Dalam acara ini juga dilangsungkan gelar Rekor MURI berupa permainan angklung yang dilakukan oleh berbagai bangsa selama 77 detik dalam rangka Hari Ulang Tahun Indonesia ke-77 dan Ulang Tahun PBB ke-77.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
