Seorang trader di jaringan BNB Chain berhasil mengubah investasi senilai US$3.060 (Rp49,7 juta) menjadi hampir US$2 juta (Rp33,11 miliar) hanya dalam waktu kurang dari sepekan.
Data on-chain membeberkan wallet 0x872a…e6b8 melakukan serangkaian aksi beli awal pada sebuah meme coin baru bernama 4. Ia menggunakan alat otomasi untuk mengamankan profit besar sebelum pasar yang lebih luas menyadarinya.
Meme Baru yang Lahir dari Hack
Token 4 muncul dari sebuah insiden viral. Pada akhir September, seorang peretas mengeksploitasi wallet di BNB Chain dan mencuri sekitar US$4.000.
Peristiwa itu menjadi bahan meme, dan beberapa jam kemudian, komunitas meluncurkan token “4” ($4) sebagai bentuk parodi atas kejadian tersebut.
SponsoredKoin ini mulai mendapatkan momentum setelah pendiri BNB, Changpeng Zhao (CZ), membagikan unggahan tentang peretasan itu — tanpa sengaja memicu gelombang minat. Trader pun berduyun-duyun masuk. Dan siapa yang menyangka, hanya dalam hitungan hari, harga $4 melonjak lebih dari 600x lipat.
Likuiditas di PancakeSwap turut terkerek dari di bawah US$100.000 menjadi lebih dari US$2,6 juta. Prestasi ini menjadikannya salah satu aset meme yang paling aktif di jaringan BNB sepanjang minggu itu.
Momen Masuk yang Sempurna
Pembelian pertama sang trader tercatat pada pukul 04:23 UTC tanggal 1 Oktober — hanya beberapa menit setelah token menetas. Ia membeli 11,58 juta token $4 seharga 2 BNB (US$2.052), lalu menambah 5,28 juta $4 lagi seharga 1 BNB (US$1.026).
Total pembeliannya menjadi 16,86 juta token $4 untuk 3 BNB, dengan harga rata-rata sekitar US$0,00000018 per token. Saat itu, pasar baru memiliki segelintir holder.
Ia menggunakan bot trading Telegram bernama Maestro, yang memungkinkan trader membeli token secara otomatis begitu likuiditas ditambahkan di PancakeSwap.
Otomasi ini memberinya keunggulan dalam hitungan milidetik — memungkinkannya untuk membeli sebelum kebanyakan trader ritel menyadari token tersebut.
Bagaimana Strateginya Bekerja
Wallet tersebut mulai melakukan akumulasi besar selama pekan pertama Oktober.
Antara 1 hingga 6 Oktober, wallet itu mengeksekusi lebih dari 90 transaksi swap, menghabiskan total 58,65 BNB (~US$60.000) seiring token makin diminati.
Pada 1 Oktober saja, ia melakukan puluhan pembelian mikro antara 0,01 hingga 1 BNB, menurunkan rata-rata harga masuk dan meningkatkan eksposur seiring likuiditas bertambah.
Ketika harga meroket di hari yang sama, ia mulai menjual sebagian kecil. Enam transaksi utama antara pukul 17:33 dan 17:52 UTC menunjukkan penjualan 5,12 juta token $4 seharga sekitar 28,5 BNB (US$30.000).
Dalam beberapa jam berikutnya, ia menjual total 110 BNB, mengantongi sekitar US$118.000.
Pada titik ini, harga koin sudah naik lebih dari 500x lipat dari harga awal. Namun, ia masih menyimpan 11,75 juta token $4, yang bernilai sekitar US$1,88 juta pada harga pasar 6 Oktober, yaitu US$0,160.
Total perolehan mencapai hampir US$2 juta, mewakili imbal hasil 652x lipat.
SponsoredMengapa Strateginya Berhasil
Beberapa faktor berperan dalam keberhasilan ini:
- Kecepatan: Dengan Maestro, ia bisa masuk dalam hitungan detik setelah likuiditas ditambahkan — sebelum bot dan trader ritel lain bereaksi.
- Biaya Rendah: Membeli pada harga peluncuran memberinya basis harga yang sangat rendah.
- Katalis Viral: Repost dari CZ membuat trader berbondong-bondong ke token tersebut.
- Pertumbuhan Likuiditas: Lonjakan likuiditas yang cepat mengurangi risiko slippage saat ia menjual dalam jumlah besar.
- Disiplin: Ia menjual cukup awal untuk menutup modal, namun tetap menyimpan sebagian besar untuk menikmati reli fantastis.
Kombinasi antara kecepatan masuk, harga dasar rendah, dan pengambilan untung terukur membuat posisinya hampir bebas risiko setelah meraih keuntungan awal.
Bisakah Trader Lain Menirunya?
Secara teori, bisa. Trader dapat menggunakan alat seperti Maestro atau BananaGun untuk memantau peluncuran token, membeli lebih awal, dan mengotomatiskan penjualan sebagian.
Tujuannya adalah menangkap posisi kecil di peluncuran berisiko tinggi sambil mengurangi eksposur setelah likuiditas meningkat.
Sponsored SponsoredNamun strategi ini menuntut keterampilan, kedisiplinan modal, serta kesadaran akan risiko ekstrem.
Risiko di Balik Hype
- Rug Pull: Banyak token baru lenyap atau menonaktifkan fitur jual setelah menarik pembeli.
- Slippage dan Gas: Dalam peluncuran yang volatil, biaya transaksi bisa melebihi keuntungan.
- Perangkap Likuiditas: Pembeli awal bisa terjebak jika token tidak listing atau kehilangan minat pasar.
- Risiko Timing: Keterlambatan beberapa detik saja bisa berarti membeli dengan harga 100x lebih tinggi.
Untuk setiap kisah sukses seperti ini, ada ratusan yang berakhir dengan kerugian total.
Implikasinya bagi Pasar
Kisah 4 mencerminkan dua sisi budaya meme coin masa kini — potensi laba cepat yang didorong otomasi, namun juga risiko besar yang mengintai.
Dengan semakin populernya alat seperti Maestro yang mempermudah perdagangan secepat bot, momen awal likuiditas kini menjadi arena baru bagi trader ritel dan profesional.
Faktanya, kesuksesan trader ini bukan sekadar keberuntungan. Itu adalah hasil dari timing, otomasi, dan disiplin — dieksekusi sempurna di puncak gelombang viral. Namun bagi kebanyakan orang, mengejar “4” berikutnya bisa saja berakhir di angka nol.
Bagaimana pendapat Anda tentang nasib mujur trader crypto di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!