Temuan dari grafik harian membeberkan bahwa Bitcoin (BTC) terjebak dalam rentang sempit sejak 29 Agustus. BTC menghadapi resistance kuat di US$111.961 sambil mempertahankan support di US$107.557.
Meski performanya lesu, beberapa trader BTC tetap tak gentar, bahkan terus menambah eksposur pada aset kripto terbesar ini.
Trader Futures Bitcoin Gandakan Posisi di Tengah Harga yang Stagnan
SponsoredLeverage Ratio Bitcoin yang terus menanjak di berbagai crypto exchange mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor dan tingginya selera risiko, meskipun performa harga tidak begitu menggairahkan.
Data dari CryptoQuant menguak, Estimated Leverage Ratio (ELR) BTC terus naik sejak 12 Agustus. Itu terjadi tak lama setelah BTC menembus rekor harga all-time high di US$123.731 sebelum kemudian memasuki tren turun yang masih berlangsung hingga kini.

Menariknya, meski harga BTC kesulitan memulihkan momentum bullish, leverage di pasar derivatif justru terus meningkat. Hal ini menandakan trader tidak gentar oleh koreksi jangka pendek dan malah menggandakan eksposur mereka pada BTC.
Sebagai catatan, ELR mengukur rata-rata leverage yang dipakai trader untuk mengeksekusi perdagangan di sebuah crypto exchange. Perhitungannya adalah open interest dibagi dengan reserve exchange untuk mata uang tersebut. Jika menurun, artinya investor berhati-hati terhadap prospek jangka pendek dan enggan menggunakan leverage tinggi.
Sponsored SponsoredSebaliknya, seperti yang terjadi pada BTC saat ini, kenaikan ELR di tengah stagnasi harga menunjukkan bahwa trader tidak mundur dari pasar, melainkan meningkatkan eksposur risiko mereka.
Alih-alih mengurangi posisi ketika pasar stagnan, trader BTC justru masuk dengan leverage lebih besar, menandakan keyakinan bahwa konsolidasi ini hanya sementara.
Kenapa Siklus Bull Bitcoin Bisa Jadi Baru Bermula
Dalam laporan terbarunya, analis CryptoQuant dengan nama samaran PelinayPA menilai pasar mungkin berada di fase “mid-bull”, di mana pergerakan harga biasanya mulai mempercepat tren.
Analisis ini didasarkan pada metrik Net Unrealized Profit/Loss (NUPL), yang menurut PelinayPA saat ini berada di 0,52. NUPL sendiri berguna untuk mengukur apakah pasar secara keseluruhan berada dalam kondisi profit atau rugi, sekaligus membantu mengidentifikasi fase siklus pasar.

Secara historis, nilai NUPL antara 0,7 dan 0,8 selalu bertepatan dengan puncak pasar BTC pada tahun 2013, 2017, dan 2021.
“Saat ini, pasar berada di fase ‘faith & optimism’, yang biasanya mencerminkan tahap pertengahan dari siklus bull. Berdasarkan pola historis, Bitcoin punya peluang besar menuju rentang US$120.000 – US$150.000 pada fase mendatang,” ujar PelinayPA.
Ini artinya, meski BTC belum menyentuh zona puncak historisnya, momentum sudah mulai terbentuk lagi.
Sponsored SponsoredAkankah Bull atau Bear yang Breakout Lebih Dulu?
Dengan crypto terdepan ini bersiap untuk rebound jangka pendek, breakout di atas resistance US$111.961 sangat mungkin terjadi. Jika terwujud, BTC bisa memperpanjang tren naik ke US$115.892.
Sponsored
Namun, jika tekanan beli melemah, BTC bisa tetap terjebak dalam rentang atau bahkan turun menembus support di US$107.557.
Bagaimana pendapat Anda tentang trader futures Bitcoin yang gencar dongkrak posisi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!