Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) telah mengambil langkah agresif dalam kebijakan suku bunganya. Regulator moneter di Negeri Paman Sam itu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin. Aksi anyar itu diprediksi bakal memengaruhi pergerakan Bitcoin (BTC) ke depannya dengan proyeksi pergerakan 2% hingga 3%.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, strategi yang dijalankan oleh The Fed memberikan angin segar bagi pasar kripto. Karena pemangkasan suku bunga menimbulkan harapan bahwa regulator akan mengedepankan kebijakan moneter yang lebih longgar lagi, dan hal tersebut akan membuat instrumen investasi berisiko seperti Bitcoin mengalami peningkatan minat.
“Investor akan mencari alternatif aset untuk melindungi nilai kekayaannya,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Menurutnya, volatilitas yang dialami Bitcoin pasca pengumuman The Fed merupakan hal wajar, karena para pelaku pasar juga melakukan aksi ambil untung, untuk menutup kerugian investasi mereka sebelumnya.
Sebagai catatan, saat The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, Bitcoin terpantau mengalami lonjakan hingga 3%. Namun hal itu tidak bertahan lama karena BTC sedikit mengalami koreksi sesudahnya, yang dikatakan Fyqieh menunjukkan bahwa pasar masih mencari stabilitas di tengah ketidakpastian yang ada.
Prediksi Bitcoin Tergantung Inflasi
Disamping itu, pasca kebijakan yang berani ini, pasar berharap bahwa The Fed akan mengulang langkah yang sama pada pertemuan berikutnya. Sehingga menurut Fyqieh memberikan sinyal kuat bahwa likuiditas bakal meningkat, yang akan memompa harga aset berisiko.
Meski begitu, terdapat pandangan skeptis yang mengatakan bahwa dampak dari penurunan suku bunga AS ini berpotensi mengganggu pasar secara global, utamanya terkait dengan penyusutan selisih suku bunga antara dolar AS dan yen Jepang.
“Pandangan ini ditentang karena melihat, kebijakan The Fed membuka jalan bagi reli pasar kripto. Sentimen positif di kalangan pelaku pasar jelas terlihat pada kenaikan saham-saham terkait kripto, seperti MicroStrategy yang naik 3,77% dan Coinbase yang naik 2,1%,” tambah Fyqieh.
Saat ini ditambahkan Fyqieh, para investor tengah menaruh fokus pada rilis data PCE di 27 September untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi inflasi di AS. Dalam analisanya, data PCE akan menjadi indikator penting bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter
Jika inflasi menunjukkan penurunan, ada kemungkinan The Fed akan melanjutkan kebijakan pelonggaran yang dapat memperkuat sentimen positif di pasar kripto. Sebaliknya, jika inflasi masih tinggi, volatilitas bisa meningkat dan memicu aksi jual di pasar.
“Ke depan, pasar kripto diperkirakan akan bergerak fluktuatif dalam beberapa bulan mendatang, prediksi Bitcoin dapat mengalami perubahan harga antara 2%-3% akibat kebijakan yang diterapkan oleh The Fed,” pungkasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis pergerakan Bitcoin menurut trader Tokocrypto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.