Seorang trader kawakan papan atas, Peter L. Brandt, baru-baru ini membagikan prediksi berani untuk Bitcoin. Menurut Brandt, Bitcoin berpotensi meroket ke US$150.000 pada September 2025.
Prediksi ini berakar pada pola historis yang teramati di serangkaian siklus pasar Bitcoin, khususnya yang terkait dengan peristiwa “halving“.
Peristiwa Bitcoin Halving: Siklus Simetris
Dalam analisis terbarunya, yang berjudul “The Beautiful Symmetry of Past Bitcoin Bull Market Cycles”, Brandt menekankan peran penting dari tanggal-tanggal Bitcoin halving. Peristiwa di mana reward mining terpangkas setengahnya ini secara historis menandai titik tengah dari siklus bull market Bitcoin. Brandt mengungkap, interval waktu dari fase awal bull market ke tanggal halving hampir sama dengan interval dari tanggal halving ke pucuk pasar berikutnya.
“Lebih spesifiknya, jumlah pekan mulai dari awal setiap siklus bull market (titik terendah setelah penurunan 75% atau lebih) ke tanggal-tanggal halving nyaris sama dengan jumlah pekan dari tanggal-tanggal halving ke puncak bull market berikutnya.”
Peter L. Brandt, Pakar Trading
Jika pola ini terus berlanjut, Brandt meramal Bitcoin kemungkinan bakal menyentuh puncak berikutnya sekitar akhir Agustus atau awal September 2025. Dia mengatakan harganya mungkin akan melesat naik ke kisaran US$130.000 hingga US$150.000. Lintasan ini berkaca pada kurva parabolik terbalik (inverted parabolic curve) yang menjadi ciri khas bull market sebelumnya.
Walaupun demikian, Brandt tetap mengambil sikap hati-hati. Ia menekankan bahwa tidak ada metode analisis yang sempurna. Ia bahkan menancapkan probabilitas sebesar 25% bahwa Bitcoin telah mencapai pucuk untuk siklus ini. Terlepas dari itu, ia mengimbau para trader untuk memantau performa Bitcoin dengan seksama, terutama jika Bitcoin gagal mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) baru dan tergelincir ke bawah US$55.000.
Adapun beberapa analis kenamaan lainnya juga memiliki pandangan optimistis untuk Bitcoin. Sebut saja analis teknikal kripto CryptoCon. Sang analis merujuk pada indikator Market Value to Realized Value (MVRV) sebagai metrik penting untuk mengidentifikasi lokasi top alias pucuk dan juga bottom atau titik terendah suatu siklus.
Menurut CryptoCon, harga Bitcoin berhasil mencapai serangkaian level di bulan Maret 2024. Yang menarik, pola pergerakan ini konsisten dengan puncak-puncak awal yang terukir pada siklus sebelumnya. Kondisi ini kemudian memancarkan peluang untuk tren naik lebih lanjut.
Tak ketinggalan, analis kripto papan atas lainnya, Plan B, turut mendukung prospek bullish Bitcoin. Ia menyoroti performa harga Bitcoin pasca halving di bulan Juni. Uniknya, ia menemukan sebuah keselarasan dengan model stock-to-flow (S2F).
- Baca Juga: Bitcoin (BTC) Terekam Ulangi Sejarah Bull Market 2015-2017, Terpacu Akumulasi Giat Investor
Mengacu pada analisisnya, Bitcoin saat ini masih berada di jalur yang tepat untuk bull market pasca-halving. Plan B menyoroti, Bitcoin menunjukkan pola serupa dalam model stock-to-flow dengan tiga halving sebelumnya.
“Perubahan besar dalam model stock-to-flow dan hasil model stock-to-flow akan terjadi di sekitar halving. Jadi, ada lonjakan besar dalam nilai model di sekitar halving dan kemudian laju harga Bitcoin menunjukkan sedikit keterlambatan, tetapi akhirnya akan mengejar nilai model tersebut, dan itulah yang terjadi pada tiga halving terakhir, dan saya perkirakan [ini] akan terjadi tahun depan.”
Plan B, Analis Kripto
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Peter L. Brandt soal harga Bitcoin (BTC) yang bakal sentuh pucuk di September 2025? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.