Laporan terbaru mengenai data CEX bulan Februari menunjukkan bahwa traffic Binance dan Coinbase menukik hampir 30%. Volume trading spot dan derivatif juga jeblok, mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor ritel.
Kedua platform ini sebenarnya mencatat beberapa perkembangan positif sepanjang Februari. Namun, dibandingkan dengan para pesaingnya, mereka tetap tertinggal. Faktor bearish dalam pasar kripto mungkin menjadi pemicu utama perlambatan ini.
Binance dan Coinbase Tertinggal dari Mayoritas CEX
Centralized exchange (CEX) merupakan bagian krusial dari ekosistem kripto dan menjadi indikator utama kesehatan industri ini. Menjelang akhir 2024, volume trading CEX terbang hingga US$6,4 triliun pada kuartal keempat.
Namun, lesunya pasar secara keseluruhan mulai berdampak signifikan. Laporan terbaru menunjukkan bahwa traffic CEX turun drastis. Yang menarik, Binance dan Coinbase mencatatkan penurunan nyaris 30%.

Traffic CEX secara keseluruhan amblas sekitar 20%, menjadikan Binance dan Coinbase sebagai pengecualian yang mencolok. Meski begitu, dalam hal volume trading spot, kedua platform ini sedikit lebih baik dibandingkan rata-rata seluruh CEX.
Bagaimanapun, traffic pengguna tetap menjadi metrik yang sangat penting bagi exchange. Kekhawatiran muncul karena Binance dan Coinbase tertinggal jauh dibandingkan kompetitor lainnya.
Coinbase, salah satu CEX terbesar di dunia, bahkan mencatatkan penurunan yang lebih masif dibanding Bybit pada Februari. Bybit sendiri mengalami serangan peretasan terbesar dalam sejarah kripto pada akhir Februari, yang langsung menyebabkan ambruknya traffic.
Memasuki Maret, sejumlah besar pengguna Bybit mulai hijrah ke Binance, hanya saja dampak dari perpindahan ini kemungkinan belum sepenuhnya terlihat dalam data Februari.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana bisa traffic Coinbase anjlok hingga mendekati level Bybit? Seharusnya, posisi Coinbase tetap solid, mengingat SEC AS telah mencabut gugatan besar terhadap perusahaan ini pada Februari.
Sementara itu, Binance juga mencatatkan kabar bullish dengan membuka voting komunitas untuk listing Pi Network, yang pada akhirnya berkembang menjadi perubahan kebijakan besar pada Maret.

Dengan kata lain, merosotnya traffic CEX dan volume trading bisa menjadi sinyal bearish. OKX tumbuh 15%, sementara Bitget naik 6%, tetapi sebagian besar exchange terbesar justru mengalami penurunan yang substansial.
Hal ini mencerminkan melemahnya daya tarik pasar bagi investor ritel. Sepanjang Maret, sentimen investor tetap lesu selama empat minggu berturut-turut, dan investor AS menjadi pemimpin aksi jual di pasar.
Meskipun Binance dan Coinbase mendapat sejumlah kabar positif, tren yang lebih luas tetap menekan seluruh CEX. Coinbase mungkin telah menyelesaikan masalah hukumnya, namun pengaruh politik barunya belum mampu mengangkat posisinya.
Dari segi traffic, Binance mendapat sedikit keuntungan pasca peretasan Bybit, tetapi kebijakan listing-nya masih menjadi kontroversi. Di balik semua itu, kondisi pasar masih dibayangi oleh ketakutan.
Bagaimana pendapat Anda tentang susutnya traffic crypto exchange Binance dan Coinbase ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
