Di tengah pergerakan pasar yang volatil, minat investor tanah air terhadap aset digital rupanya tidak surut. Laporan terbaru dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebutkan, nilai transaksi kripto di Indonesia sampai dengan pertengahan tahun ini mencapai Rp301,75 triliun.
Jumlah itu mengalami peningkatan tahunan sebesar 354,17%. Pada periode yang sama di tahun 2023, nilai transaksi kripto yang tercatat hanya mencapai Rp66,44 triliun.
Dari segi jumlah pelanggan, hingga Juni, angka tersebut sudah mencapai 20,24 juta pelanggan dengan rata-rata pertumbuhan pelanggan bulanan sebanyak 430.500 sejak Februari 2021.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, mengungkapkan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran dan ketertarikan masyarakat Indonesia pada potensi investasi aset kripto. Meskipun pada bulan Juni lalu mayoritas harga aset kripto, termasuk Bitcoin (BTC), mengalami penurunan.
“Kami tetap optimistis bahwa antusiasme masyarakat akan terus meningkat dan diharapkan nilai transaksi serta jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia mampu lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” jelas Tirta.
Dirinya juga menegaskan komitmen regulator untuk terus mendukung pertumbuhan industri melalui regulasi yang tepat dan perlindungan konsumen yang kuat.
Penerimaan Pajak dari Sektor Kripto Tembus Rp798 Miliar
Salah satu platform perdagangan kripto Indonesia, Tokocrypto, juga mengalami sentimen yang sama. Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, menjelaskan bahwa nilai rata-rata perdagangan aset kripto harian di bulan Juni mencapai lebih dari US$20 juta atau sekitar Rp325,36 miliar dengan jumlah pengguna yang menembus 4 juta pelanggan.
Menurutnya, prospek pasar kripto ke depan sangat menjanjikan, terlebih harga Bitcoin di bulan Juli sudah menunjukkan kenaikan yang signifikan. Berdasarkan data CoinGecko, sejak 1 Juli sampai dengan hari ini, harga Bitcoin sudah mengalami apresiasi sebesar 4,42%, dari US$61.525 di awal bulan naik ke level US$64.247 pada perdagangan hari ini. Selain itu, harga Bitcoin juga sempat menyentuh level US$68.175 pada 22 Juli kemarin.
“Kami melihat potensi yang bagus di bulan Agustus hingga akhir tahun 2024. Dengan semakin banyaknya edukasi dan literasi tentang aset kripto, kami yakin industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian di Indonesia,” terang Iqbal melalui keterangan resmi.
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, penerimaan pajak kripto sudah mencapai Rp798,84 miliar di Juni lalu. Jumlah tersebut merupakan akumulasi penerimaan pajak kripto sejak tahun 2022 yang mencapai Rp246,45 miliar, Rp220,83 miliar di tahun 2023, dan Rp331,56 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang pertumbuhan transaksi kripto di Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
