Aksi agresif Rusia terhadap Ukraina berdampak pada timbulnya sanksi ekonomi dari berbagai negara. Sejumlah perusahaan pun ikut mendukung gerakan pemberian sanksi ini. Perusahaan layanan keuangan raksasa seperti PayPal, Mastercard, dan Visa telah menghentikan layanan mereka di Negeri Beruang Putih itu. Bahkan, negara Swiss yang terkenal netral saja juga turut mengambil sikap. Mereka membekukan aset kripto milik orang-orang penting di Rusia.
Menyusul sejumlah perusahaan ternama tersebut, Satoshi Labs pun ikut bertindak. Perusahaan yang dikenal sebagai produsen perangkat keras crypto wallet (cold wallet) merek Trezor ini menyatakan bahwa mereka menghentikan pengiriman produknya ke Rusia. Informasi ini diperoleh dari salah seorang juru bicara dari Satoshi Labs, sebagaimana dikutip dari NBC News.
Dengan demikian, Satoshi Labs menambah panjang daftar perusahaan di sektor kripto yang ikut menaati aturan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat kepada Rusia dan sekutunya.
Warga Rusia Manfaatkan Kripto untuk Akali Sanksi Ekonomi
Seperti kita ketahui, masyarakat Rusia memanfaatkan teknologi kripto untuk menghindari dampak sanksi ekonomi dari sejumlah negara. Oleh karena itu, Uni Eropa telah menyatakan agar memasukkan kripto ke dalam aturan sanksi ekonomi, sehingga mencegah adanya penghindaran sanksi.
Namun, muncul banyak kekhawatiran mengenai efek kripto pada warga Rusia biasa. Inilah yang menjadi sorotan oleh beberapa pelaku industri kripto. CEO Coinbase, Brian Armstrong, misalnya. Ia mengatakan bahwa kripto bisa menjadi penyelamat bagi warga yang tidak bersalah ini.
Kondisi dunia kripto di tengah konflik Rusia dan Ukraina memang terlihat masih belum jelas arahnya. Di satu sisi, ada semangat prinsip desentralisasi yang perlu dijunjung. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak juga perlu menaati aturan yang berlaku. Semua pelaku industri kripto masih terus menunggu apakah akan ada perubahan dalam beberapa bulan mendatang.
Tak Semua Pelaku Industri Kripto Bersedia Hentikan Layanan di Rusia
Para pihak berwenang yang memberlakukan aturan sanksi ekonomi ini telah meminta kepada sejumlah perusahaan di industri kripto untuk turut memberikan tekanan kepada Rusia atas perbuatan mereka terhadap Ukraina.
Walau Trezor telah memutuskan untuk menghentikan suplai produk ke Rusia, masih ada perusahaan kripto lain yang belum melakukan hal serupa. Kraken dan Coinbase adalah contoh perusahaan kripto yang menolak menghentikan layanannya di Rusia. Tentu saja keputusan mereka menuai pro dan kontra di kalangan pengguna aset kripto.
Sebenarnya masih ada banyak cara lain yang dapat dilakukan oleh para pelaku industri kripto untuk menunjukkan dukungannya terhadap Ukraina. Sampai dengan saat ini, kita tahu bahwa ada sejumlah proyek amal dan penggalangan dana dalam uang kripto yang ditujukan kepada korban invasi Rusia di Ukraina. Jumlah donasi dalam uang kripto ini bahkan tak sedikit. Kira-kira sudah terkumpul dana lebih dari US$50 juta dalam bentuk uang kripto. Dana tersebut diperoleh dari berbagai sumber. Satoshi Labs sendiri juga merupakan salah satu donatur yang turut menyumbang Ukraina sebesar 1 juta euro dalam bentuk Bitcoin (BTC) pada tanggal 28 Februari 2022 kemarin.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.