Turki memperkenalkan regulasi baru untuk aset kripto guna memperkuat kerangka kerja anti-pencucian uang (AML) minggu ini. Aturan baru ini mewajibkan individu memverifikasi informasi untuk transaksi skala menengah hingga besar.
Regulasi ini, yang akan diterapkan pada Februari 2025, bertujuan mencegah aktivitas keuangan ilegal di pasar aset kripto.
Upaya Anti-Pencucian Uang Turki
Di bawah regulasi baru ini, individu yang melakukan transaksi aset kripto melebihi 15.000 lira Turki, atau US$425, harus membagikan informasi identitas mereka dengan penyedia layanan kripto.
Regulasi aset kripto baru ini mencerminkan tren global menuju pengawasan lebih ketat terhadap praktik pencucian uang melalui kripto. Peningkatan peran negara ini di pasar aset kripto global juga sebagian mendorong langkah-langkah ini.
Rancangan undang-undang terbaru mencakup berbagai aspek layanan kripto. Ini mewajibkan kewajiban luas seperti persyaratan lisensi, langkah-langkah untuk mencegah penyalahgunaan pasar, dan pembentukan kontrak tertulis formal dengan pelanggan.
Perkembangan ini mengikuti penerapan Markets in Crypto-Assets (MiCA) yang akan segera berlaku di Uni Eropa. Kedua inisiatif ini menandakan fokus internasional yang meningkat untuk membangun kerangka regulasi yang solid bagi sektor aset kripto.
Selain batas transaksi, pelanggan yang menggunakan alamat dompet yang belum terdaftar sebelumnya dengan penyedia akan menjalani prosedur verifikasi identitas. Jika penyedia tidak dapat memperoleh informasi yang cukup dari pengirim, mereka dapat mengklasifikasikan transaksi sebagai “berisiko” dan menghentikannya jika diperlukan.
“Jika pesan yang dikirim terus-menerus mengandung informasi yang tidak lengkap dan informasi ini tidak dilengkapi saat diminta, penyedia layanan aset kripto penerima harus mempertimbangkan untuk menolak transfer dari penyedia layanan aset kripto pengirim atau membatasi transaksi yang dilakukan dengan penyedia layanan aset kripto tersebut atau mengakhiri hubungan bisnis,” menurut dokumentasi yang dikeluarkan oleh Lembaran Resmi Republik Turki.
Regulasi baru ini menempatkan tanggung jawab besar pada exchange kripto dan penyedia layanan untuk menerapkan sistem verifikasi pelanggan yang aman.
Sektor Aset Kripto yang Berkembang
Tahun lalu menyaksikan aktivitas baru di antara perusahaan kripto Turki, dengan 47 perusahaan mengajukan lisensi operasi dari Capital Markets Board (CMB) hingga Agustus. Lonjakan aplikasi ini mengikuti pengenalan regulasi baru. Pelamar terkenal termasuk exchange terkemuka seperti Bitfinex, Binance TR, OKX TR, dan Gate TR.
Minat baru dari exchange kripto untuk mendapatkan lisensi Turki ini berasal dari penerapan “Undang-Undang tentang Perubahan Undang-Undang Pasar Modal” pada 2 Juli. Undang-undang ini menetapkan kerangka regulasi untuk penyedia layanan aset kripto di Turki.
Meski Turki telah melarang penggunaan aset kripto untuk pembayaran sejak 2021, individu masih dapat membeli, menyimpan, dan memperdagangkan aset kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.