Pemerintah Ukraina sukses mengumpulkan dana sebesar US$600.000 (Rp8,62 miliar) melalui NFT. Mereka memanfaatkan NFT sebagai “obligasi perang” untuk mendanai upaya perangnya dengan Rusia. Ukraina akan memulai membangun kembali museum negara, gedung teater, dan lembaga kebudayaan lainnya yang sudah hancur akibat invasi Rusia.
Dilansir Bloomberg, dalam waktu kurang dari satu hari, META HISTORY: Museum of War Ukraina berhasil menjual 1.282 karya seni dengan harga 190 ETH. Museum NFT ini merupakan perwakilan dari Kementerian Transformasi Digital Ukraina.
Karya seni itu mengisahkan tentang invasi Rusia terhadap Ukraina, mengilustrasikan reruntuhan bangunan, para tentara yang gugur, dan pembakaran bendera. Semuanya hadir dalam wujud NFT untuk memperingati peristiwa 2 bulan sebelumnya, sejak invasi dimulai di bulan Februari.
“Kami sudah menjual 1.153 karya seni dan penjualannya masih berlanjut. Target kami 1 juta,” tulis akun resmi Twitter milik META HISTORY. Selain itu, Museum Perang META HISTORY juga berencana akan melelang 4 karya seni nantinya. Lelang tersebut hanya akan tersedia bagi para pemilik NFT ini.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, menuliskan pada akun Twitter miliknya bahwa ketika Rusia menggunakan tank untuk menghancurkan Ukraina, negaranya justru bergantung pada teknologi blockchain yang revolusioner.
“Museum NFT sudah diluncurkan. Tempat untuk menyimpan memori tentang perang. Dan tempat untuk merayakan identitas dan kebebasan Ukraina,” tulis Fedorov.
Manfaatkan NFT Jadi “Obligasi Perang”
Krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina digambarkan sebagai perang kripto pertama di dunia. Saat Ukraina berhasil mengumpulkan donasi jutaan dolar melalui komunitas kripto, Rusia justru masih berusaha menghindari sanksi ekonomi dari negara Barat dengan kelas aset ini.
Berkat adanya kejadian ini, NFT pun menemukan utilitas baru, yaitu sebagai “obligasi perang”, yang mana belum pernah kita saksikan sebelumnya. Dana yang terkumpul dari penjualan NFT Ukraina dapat dipergunakan untuk membantu pertahanan negara, sekaligus membantu Ukraina untuk membangun kembali infrastruktur kebudayaannya.
Di bulan Maret, CryptoPunk #5364 didonasikan kepada dompet Ethereum milik pemerintah Ukraina. Menurut informasi yang beredar, harga aset NFT tersebut sekitar US$200.000 (Rp2,87 miliar).
Yuga Labs, melalui Bored Ape Yacht Club (BAYC), memberikan donasi US$1 juta kepada Ukraina. Nominal tersebut sama dengan jumlah total donasi yang telah diberikan oleh komunitas BAYC kepada pemerintah Ukraina.
Sejak invasi Rusia, Ukraina telah mengumpulkan donasi dalam bentuk aset kripto lebih dari US$60 juta. Perusahaan analitik blockchain Elliptic mencatatkan bahwa donasi tersebut diberikan dalam Ether (ETH), Bitcoin (BTC), dan stablecoin.
UU Aset Virtual di Ukraina
Baru-baru ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menandatangani kerangka kerja kripto pertama yang memberikan legalitas pada kelas aset ini. Undang-undang Aset Virtual Ukraina mengizinkan crypto exchange lokal maupun asing untuk beroperasi secara legal di sana.
“[Undang-undang] Ini menciptakan kondisi untuk meluncurkan pasar aset virtual yang legal di Ukraina. Pasar baru ini akan diregulasi oleh Komisi Sekuritas Nasional dan Pasar Saham [Ukraina],” bunyi siaran pers terkait peluncuran undang-undang tersebut.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.