Trusted

Uni Eropa Ajukan RUU untuk Regulasi Artificial Intelligence (AI), Seperti Apa Isinya?

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Seiring dengan makin populernya teknologi AI, Uni Eropa sedang mendiskusikan cara untuk meregulasinya.
  • Melalui sebuah RUU baru, Uni Eropa akan meminta alat-alat berbasis AI untuk mengungkapkan hak cipta dari karya yang dihasilkan.
  • Langkah dari Uni Eropa ini seakan menjadi jawaban atas keresahan para pelaku industri terhadap konten-konten hasil ciptaan AI.
  • promo

Uni Eropa telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk regulasi artificial intelligence alias kecerdasan buatan (AI). Regulasi tersebut nantinya akan meminta pengungkapan atas materi hak cipta oleh berbagai alat AI, seperti ChatGPT dan Midjourney.

Di tahun 2023 ini, artificial intelligence telah menjadi topik diskusi favorit, terlebih lagi dengan kehadiran chatbot yang sedang naik daun, seperti ChatGPT. Meski ada beberapa pihak yang bersemangat terhadap masa depan AI, namun ada pula pihak lainnya yang menginginkan regulasi bagi teknologi tersebut. Pasalnya, mereka menilai teknologi anyar ini memiliki potensi membahayakan.

Minta Pengungkapan Hak Cipta Penuh dari Alat Berbasis AI

Draf RUU AI dari Uni Eropa menyebutkan bahwa alat-alat berbasis artificial intelligence; seperti ChatGPT, Bard, dan Midjourney, harus sepenuhnya mengungkapkan materi berhak cipta yang mereka pakai dalam pelatihan bot. Menurut laporan Reuters, Uni Eropa telah menggodok rancangan regulasi tersebut selama dua tahun terakhir.

Selain itu, regulasi ini bakal mengklasifikasi alat AI berdasarkan level risikonya; mulai dari minimal hingga terbatas, tinggi, dan tidak dapat diterima. Walau lembaga regulator ini tidak berniat melarang penggunaan alat yang berisiko tinggi, mereka meminta pengguna agar sangat transparan terkait operasinya.

Fred Havemeyer, analis Macquarie, meyakini bahwa RUU tersebut merupakan langkah yang “bijaksana daripada melarang terlebih dahulu, dan mengajukan pertanyaan pendekatan nanti.”

Sejauh ini, anggota Uni Eropa masih belum merilis versi akhir dari RUU regulasi AI itu.

Artificial Intelligence dan Hak Cipta

Belum lama ini, Universal Music Group (UMG), salah satu perusahaan musik terbesar, mendeklarasikan perang terhadap musik yang dihasilkan oleh artificial intelligence. Menurut laporan BeInCrypto, UMG meminta sejumlah platform streaming musik raksasa, seperti Spotify dan Apple, untuk menghapus lagu-lagu ciptaan artificial intelligence dari musik berhak cipta miliknya.

Salah satu contoh musik yang berasal dari AI adalah sebuah video YouTube bertajuk “AllttA – Savages”, unggahan 20syl. Di video itu, ada musisi yang bernyanyi rap bersama dengan Jay-Z, seorang rapper kenamaan Amerika Serikat. Namun, ternyata itu bukanlah suara asli Jay-Z, melainkan hasil dari AI.

Di sisi lain, Elon Musk, salah seorang taipan di bidang teknologi, belakangan ini tengah gencar mengeksplorasi teknologi AI. Akan tetapi, bos baru Twitter ini rupanya sudah menandatangani sebuah surat terbuka berisi permintaan penghentian sementara pengembangan AI selama 6 bulan. Musk meyakini bahwa sistem AI yang lebih hebat daripada GPT-4 milik OpenAI memiliki “risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.”

Menariknya, beberapa minggu setelah itu, Musk dilaporkan menjajaki sejumlah investor terkait potensi investasi dalam sebuah startup AI. Business Insider melansir bahwa ia telah membeli 10.000 graphic processing unit (GPU) untuk mengerjakan large language models (LLM) AI.

Bagaimana pendapat Anda tentang usulan RUU dari Uni Eropa untuk meregulasi artificial intelligence ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori