Trusted

Uniswap Blokir 253 Alamat yang Terkait dengan Pencurian Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Uniswap memblokir alamat crypto wallet yang selama ini diduga memiliki hubungan dengan aktivitas pencurian kripto.
  • Sampai saat ini, protokol DEX tersebut telah menutup akses 253 alamat yang dicurigai terkoneksi dengan aktivitas ilegal di industri kripto.
  • Langkah ini terwujud setelah Uniswap menjalin kerja sama dengan platform analitik blockchain TRM Labs selama 4 bulan ke belakang.
  • promo

Uniswap, salah satu platform decentralized exchange (DEX) populer, baru saja melakukan langkah transparansi yang banyak pihak sebut sebagai tindakan luar biasa. Uniswap memblokir alamat dompet kripto (crypto wallet) yang selama ini diduga memiliki hubungan dengan aktivitas pencurian kripto. Sampai saat ini, protokol DEX tersebut telah menutup akses 253 alamat yang dicurigai terkoneksi dengan aktivitas ilegal di industri kripto.

Langkah ini terwujud setelah Uniswap menjalin kerja sama dengan platform analitik blockchain TRM Labs selama 4 bulan ke belakang. Beberapa alamat dompet kripto yang Uniswap blokir memiliki kaitan dengan platform tertentu yang sudah dikenakan sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Jordan Frankfurt, Software Engineer di Uniswap, membagikan data tersebut melalui Github. Fakta itu datang dari developer Yearn Finance, yaitu Banteg. Dalam utas di akun Twitter @bantg, ia mengungkapkan Uniswap telah membagikan data dari server terkait pemblokiran akun.

Kemudian, Banteg menyimpan dan menganalisa sendiri data itu. Dia menjelaskan transparansi yang dilakukan oleh Uniswap adalah hal yang “tidak biasa dilakukan.”

“Dari data tersebut, terdapat 7 kategori yang berkontribusi terhadap faktor risiko tinggi dan berat. Baik itu yang memiliki dana yang terkait dengan pencurian ataupun menjadi rekanan dari alamat yang diduga melakukan aktivitas gelap diperiksa dan dapat menyebabkan terjadinya pemblokiran,” tulisnya.

Seperti diketahui, Uniswap sempat beberapa kali disebut dalam aktivitas peretasan dan pencurian kripto. Meskipun tidak memiliki hubungan dengan kejadian tersebut, namun salah satu protokol DEX teratas di ekosistem Ethereum ini kerap digunakan untuk swap (penukaran) aset kripto curian.

Hal itu mungkin saja memang benar. Pasalnya, Chainalysis menjelaskan bahwa salah satu penyebab banyaknya peretas yang menggunakan platform DEX, adalah karena memungkinkan penggunanya untuk menukar Ethereum (ETH) dengan beberapa jenis token ERC-20 lainnya, tanpa harus memberikan KYC.

30 dari 253 Alamat Dompet Kripto yang Uniswap Blokir Memiliki ENS Terkait

Dalam utas lanjutannya, Banteg memaparkan bahwa 30 dari 253 alamat dompet kripto yang sudah Uniswap blokir memiliki Ethereum Name Service (ENS) yang berkaitan. Sebagian besar di antaranya diduga sudah mengalami collateral damage. Jumlah tersebut mencapai 12% dari total alamat dompet kripto yang Uniswap blokir.

Adapun beberapa kategori tindak kriminal yang diklasifikasikan oleh Uniswap dan TRM Labs adalah hal yang terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak, dana hasil peretasan ataupun pencurian, kelompok peretas yang sudah diketahui, dana pencurian yang berasal atau menggunakan crypto mixer, dana yang menggunakan platform yang memang sudah diberikan sanksi, dana hasil penipuan dan terakhir adalah dana untuk pendanaan terorisme.

Klasifikasi ini akan menjadi alat bagi TRM Labs untuk kemudian memeriksa dan melakukan blokir atas alamat yang mereka duga memiliki hubungan dengan jenis kejahatan tersebut.

DEX Sepenuhnya Bebas

Sesuai namanya, platform decentralized exchange adalah bursa kripto yang sepenuhnya terdesentralisasi. Dalam platform ini tidak ada campur tangan dari pengembangnya maupun intervensi dari bursa kripto lain yang menggunakan metode terpusat, seperti Binance ataupun Coinbase.

Dengan demikian, melalui DEX, para oknum nakal pun akan lebih leluasa untuk menukarkan dana hasil curiannya ke berbagai jenis aset kripto lain, tanpa harus khawatir untuk mengalami pembekuan. Oleh karena itu, langkah Uniswap dalam hal mengurangi risiko terjadinya peretasan ini memperoleh apresiasi banyak pihak.

Studi dari Elliptic mengungkapkan bahwa platform DEX menyediakan mekanisme yang berguna untuk pencucian hasil kejahatan. Karena, secara khusus, platform tersebut bisa digunakan untuk media pertukaran antar aset kripto sembari menghindari pantauan dari regulator ataupun penegak hukum.

“Kasus peretasan KuCoin yang terjadi pada September 2020 lalu, memperlihatkan bagaimana para penjahat dengan mudah mencuci aset kripto senilai jutaan dolar lewat DEX. Ini menggambarkan bahwa kemunculan DEX menjadi jalan bagi proses pencucian uang yang layak,” katanya.

Mekanisme pencucian uang melalui DEX umumnya dilakukan lewat beberapa tahap. Pertama, mulai dari memindahkan token berbasis Ether ke dompet yang ada di DEX. Lalu, yang kedua adalah menukarnya dengan token baru. Setelah itu, tahap selanjutnya adalah memindahkan token baru tersebut ke bursa yang sah untuk kemudian menariknya dalam mata uang fiat.

Kendati demikian, DEX juga terkenal dengan transparansi yang mumpuni. Pasalnya, setiap proses pertukaran aset kripto dicatat dalam kontrak pintar yang bisa dilihat. Maka dari itu, proses pelacakan akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori