Berselang sekitar 2 minggu setelah mengumumkan kolaborasi dengan entitas di balik Avalanche, Amazon pada hari Jumat (27/1) dikabarkan akan meluncurkan sebuah inisiatif non-fungible token (NFT) pada musim semi tahun ini.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini disebut memiliki lebih dari selusin mitra untuk proyek itu, termasuk blockchain layer-1 (L1), startup dan pengembang game berbasis blockchain, serta crypto exchange.
Disebutkan bahwa fokusnya adalah pada game berbasis blockchain dan aplikasi NFT terkait. Salah satu contoh inisiatif yang sedang dikerjakan adalah membuat pelanggan Amazon memainkan game kripto dan mengklaim NFT gratis dalam prosesnya.
Belum jelas siapa personel yang memimpin inisiatif NFT Amazon. Upaya dari Amazon sampai saat ini masih berkembang, dan diperkirakan akan mempublikasikan ambisi kripto mereka pada bulan April mendatang.
Seorang sumber mengatakan, “Kehadiran Amazon adalah kabar besar bagi dunia kripto karena berbagai alasan. Memang kemungkinan itu ada, tetapi saat ini, hal itu-benar-benar akan terjadi. Hal ini akan memengaruhi para pelaku yang ada di sektor ini, jika mereka [Amazon] mengeksekusi dan melakukan ini dengan benar dan cerdas.”
- Baca Juga: Baru Diluncurkan, Penjualan Koleksi NFT Sewer Pass Yuga Labs Capai Lebih dari Rp138 Miliar
Diperkirakan Rilis Koleksi NFT
Menurut perkiraan, Amazon bisa meluncurkan satu koleksi NFT dengan seorang artis. Namun, tampaknya blue print inisiatif web3 Amazon telah berkembang secara signifikan. Selain itu, Amazon juga dikabarkan telah mengeksplorasi sejumlah inisiatif web3 lainnya akhir-akhir ini.
Sebelumnya, pada April 2022, Andy Jassy, yang merupakan CEO Amazon saat ini, mengatakan bahwa dia terbuka untuk perusahaan yang menjual NFT dan mereka tidak menutup pintu untuk kripto secara umum.
Amazon Dapat Buat Gebrakan bagi Dunia Web3
Dengan ukuran jumlah pelanggan yang mereka miliki, Amazon dinilai dapat membuat gebrakan besar bagi market NFT.
Terkait ukuran pelanggan yang menjadi pertimbangan, Amazon sendiri didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994. Perusahaan ini lantas tumbuh menjadi salah satu raksasa teknologi di AS dan bahkan dunia.
Sejumlah lini bisnis yang digarap Amazon termasuk e-commerce, cloud computing, online advertising, digital streaming, hingga artificial intelligence (AI).
Jeff Bezos yang telah mundur dari posisi CEO Amazon pada Juli 2021, saat ini diperkirakan oleh Forbes memiliki kekayaan bersih sekitar US$122,4 miliar atau setara Rp1.833,2 triliun.
Amazon Jalin Kolaborasi dengan Blockchain Avalanche
Pada 12 Januari lalu, Amazon Web Services (AWS), penyedia layanan cloud computing, bermitra dengan Ava Labs, perusahaan yang membangun blockchain L1 Avalanche, untuk membantu meningkatkan adopsi blockchain bagi perusahaan, institusi, dan pemerintah.
Kemitraan ini bertujuan untuk memudahkan para individu meluncurkan dan mengelola node di Avalanche sekaligus bertujuan untuk memberikan jaringan blockchain itu lebih banyak kekuatan dan fleksibilitas bagi para developer.
Ava Labs berencana untuk menambahkan penerapan subnet mereka sebagai layanan terkelola ke market AWS. Sehingga, individu dan institusi dapat meluncurkan subnet kustom mereka sendiri dengan mudah. Pihak Avalanche mengatakan bahwa subnet akan memungkinkan para developer untuk menjalankan blockchain mereka sendiri di Amazon dengan sangat mudah.
Sebagai informasi, subnet adalah bagian dari solusi penskalaan Avalanche yang mengalihkan lalu lintas dari blockchain utama dan memungkinkan suatu proyek melakukan staking native token Avalanche yaitu AVAX, sambil membuat blockchain layer-2 (L2) mereka sendiri.
Adapun sejumlah blockchain sudah menggunakan AWS untuk memberi daya pada jaringan mereka. Sekitar 25% dari semua beban kerja di blockchain Ethereum di dunia berjalan di AWS. Memang AWS tampak mendukung semua protokol blockchain. Namun, Avalanche adalah kemitraan dasar pertama AWS dengan dunia blockchain.
Terkait hal ini, Howard Wright, selaku Vice President & Global Head of Startups di AWS, mengatakan, “Melihat ke depan, web3 dan blockchain tidak bisa dihindari.”
Dia mengakui bahwa tidak ada yang dapat menyebutkan waktu atau tanggal atau kuartal bahwa kapan web3 dan blockchain akan menjadi arus utama. Namun, pihaknya telah melihat siklus pertumbuhan sebelumnya. AWS menilai kecepatan di sektor ini untuk tumbuh sepertinya semakin cepat dan mereka sangat senang menjadi bagiannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.