Tether, stablecoin terbesar di dunia, kehilangan US$2 miliar dari kapitalisasi pasarnya pada bulan Desember di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh regulasi baru Uni Eropa, Markets in Crypto Assets (MiCA).
Kerangka regulasi MiCA akan berlaku penuh mulai 30 Desember 2024.
Exchange Delisting USDT Sebelum MiCA
Aturan MiCA mengharuskan penerbit stablecoin untuk mendapatkan lisensi tertentu agar dapat beroperasi di Uni Eropa. Tether nampaknya gagal memenuhi persyaratan ketat MiCA, yang bisa membahayakan masa depannya di yurisdiksi tersebut.
Oleh karena itu, beberapa crypto exchange di Eropa mulai menghapus stablecoin USDT milik Tether sebagai antisipasi terhadap tindakan keras regulasi.
Menanggapi hal ini, data CoinGecko menunjukkan, kapitalisasi pasar USDT turun dari US$140,5 miliar menjadi US$138 miliar selama minggu lalu. Hal itu menjadi penurunan terbesar dalam setahun dalam pertumbuhan yang berkelanjutan.
USDT, yang seharusnya dipatok 1 banding 1 dengan dolar AS, berada pada kisaran US$0,997 pada saat publikasi. Berada pada posisi terendah dalam dua tahun untuk stablecoin tersebut.
Guncangan USDT: Apakah Ada Alasan untuk Panik?
Sepertinya terdapat banyak ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD) di pasar terkait legalitas USDT di Eropa setelah aturan MiCA berlaku.
Namun, perlu dicatat dalam aturan baru tersebut memegang USDT bukanlah tindakan ilegal. USDT bisa disimpan di wallet non-kustodian dan bahkan diperdagangkan di decentralized exchange (DEX).
Permasalahannya adalah, trader tidak bisa menggunakan USDT di exchange yang mematuhi MiCA.
Analis kripto Axel Bitblaze memprediksi bahwa penghapusan Tether di UE tidak akan berdampak parah pada USDT. Selain itu menurutnya, 80% volume perdagangan USDT berasal dari Asia, yang bisa mengurangi dampak dari kebijakan UE.
Hal itu semakin terbukti dengan adanya fakta bahwa USDT hanya kehilangan 1,4% dari kapitalisasi pasarnya meskipun terdapat FUD yang berkecamuk. USDT juga terus mencatat volume perdagangan yang lebih tinggi ketimbang 10 aset kripto teratas, pun jika digabung.
Selain itu, Tether telah mempersiapkan diri untuk tindakan keras regulasi dengan mengurangi operasi di UE dan berinvestasi dalam stablecoin yang mematuhi MiCA.
Analis Menyebut FUD
Tether telah menghadapi FUD serupa di masa lalu. Misalnya, pada tahun 2022, ketika kebangkrutan FTX menyebabkan USDT kehilangan patokannya dan jatuh serendah US$0,93. Kabar itu menyusul penurunan BTC yang anjlok di bawah US$16.000.
Membuat trader melakukan panic selling. Namun, dua tahun kemudian, Bitcoin telah melampaui tonggak US$100.000 secara agresif.
Baru-baru ini, pada bulan Oktober, Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah AS sedang menyelidiki Tether karena melanggar sanksi dan pencucian uang. Situasi ini menyebabkan kepanikan secara luas di pasar, dengan Bitcoin turun US$2.000 tak lama setelahnya.
Setelah tuduhan tersebut terbukti salah oleh CEO Tether, pasar mulai pulih. Analis Axel Bitblaze percaya bahwa FUD seputar Tether seharusnya dianggap sebagai peluang beli, mengingat contoh-contoh di atas.
“Menariknya, Anda akan mendengar FUD ini di dasar pico atau selama reli bull yang penuh. Lakukan satu hal, ambil tangkapan layar harga kripto hari ini dan kemudian tunggu hingga Februari/Maret 2025; Anda akan melihat sebagian besar dari mereka diperdagangkan jauh lebih tinggi dari level saat ini. Tidak hanya itu, USDT akan tetap menjadi stablecoin #1, dan orang-orang akan terus memprediksi kehancurannya, yang telah mereka lakukan selama 7 tahun terakhir,” ujarnya.
Eksekutif blockchain Samson Mow menggemakan sentimen serupa. Dalam pandangannya,
“Waktu untuk FUD Tether mungkin adalah ketika ia memiliki kurang dari US$100 juta AUM. Sekarang dengan USDT di US$143 miliar AUM, menjadi pemegang 20 besar surat utang AS (lebih dari semua kecuali 18 negara), didukung oleh Cantor Fitzgerald (yang CEO-nya adalah calon Menteri Perdagangan AS), dengan volume 16x lebih banyak dari pesaing terdekatnya (USDC), dan melayani beberapa ratus juta pengguna di selatan global… Anda harus tidak tahu (Jason lol) atau memiliki agenda,” kata Mow.
Bagaimana pendapat Anda tentang hilangnya kapitalisasi pasar Tether sebanyak US$2 miliar di tengah ancaman kebijakan MiCA di Uni Eropa ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.