Trusted

Crypto Exchange Vietnam Palsu Raup US$385 Juta Lewat Iklan Telegram

2 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Polisi Vietnam menangkap lima otak di balik skema crypto exchange palsu Matrix Chain (MTC) senilai US$385 juta.
  • Sindikat penipuan ini menggiring puluhan ribu korban melalui Telegram, menjual token tak bernilai di PancakeSwap dan memungut biaya transaksi.
  • Pemerintah Vietnam melarang Telegram untuk memberantas maraknya kejahatan siber, di tengah ambisinya menjadi pusat industri kripto.
  • promo

Otoritas Vietnam menangkap lima anggota sindikat penipuan yang berhasil meraup lebih dari US$385 juta lewat crypto exchange palsu. Dengan memanfaatkan Telegram sebagai jalur promosi, para pelaku berhasil menarik puluhan ribu investor.

Vietnam resmi memblokir Telegram pekan ini. Pemerintah menyebut aktivitas kriminal yang marak di platform tersebut sebagai alasan utama. Meski negara ini bercita-cita menjadi pusat industri kripto, mereka juga siap bertindak keras terhadap sisi gelap dari sektor ini.

Exchange Palsu di Vietnam

Dunia kripto kini dipenuhi ragam modus penipuan. Mulai dari operasi peretasan canggih hingga serangkaian tindak kriminal yang mengancam fisik. Namun, skema exchange palsu tergolong jarang. Kebanyakan kasus besar sudah lama berlalu.

Di Vietnam, sekelompok pelaku menghidupkan kembali metode penipuan ini lewat Matrix Chain (MTC)—sebuah crypto exchange palsu yang sepenuhnya fiktif:

“Sekitar awal 2024, Kepolisian Provinsi Dong Nai mengungkap sekelompok pelaku yang menjalankan modus penipuan di ranah siber. Mereka mendirikan crypto exchange virtual (MTC – Matrix Chain) dan menggiring korban dari berbagai daerah untuk berinvestasi sebagai investor mata uang virtual,” demikian bunyi siaran pers dari pemerintah.

Kementerian Keamanan Publik Vietnam, bersama lembaga penegak hukum lainnya, menggandeng kepolisian setempat untuk melakukan penangkapan serentak terhadap para pelaku.

Mereka berhasil mengidentifikasi lima otak utama di balik kejahatan kripto senilai US$385 juta ini. Kelimanya adalah warga negara Vietnam.

Untuk menjalankan exchange palsu ini, sindikat menyebar iklan di Telegram dan grup Facebook yang ramai di komunitas kripto Vietnam. Mereka mengoperasikan MTC lewat PancakeSwap, menjual token tak bernilai dan memungut biaya dari para pengguna.

Secara keseluruhan, mereka berhasil mengumpulkan hampir 395 juta USDT. Pekan ini, pemerintah Vietnam memblokir Telegram dengan alasan utama bahwa platform tersebut menjadi sarang aktivitas kriminal.

Walaupun Vietnam telah menempatkan diri sebagai pusat industri kripto, kisah kelam exchange palsu ini kembali mengingatkan kita akan kapasitas negara itu dalam melakukan tindakan represif.

Di tengah proses penyusunan regulasi ramah dan diskusi dengan para pengusaha papan atas, Vietnam tetap tidak ragu menyematkan label penipuan pada proyek-proyek raksasa.

Melihat skandal exchange palsu ini, nampak jelas mengapa Vietnam merasa perlu mengambil langkah-langkah keras semacam itu. Puluhan ribu warga Vietnam menjadi investor di MTC gara-gara iklan Telegram yang begitu persuasif. Dana mereka malah mengalir ke mobil sport, pembelian properti, dan gaya hidup mewah lima orang kriminal.

Bagaimana pendapat Anda tentang crypto exchange palsu Vietnam yang sukses raup US$385 juta lewat iklan Telegram di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori