Volatility Shares, sebuah perusahaan keuangan yang dikenal dengan exchange-traded fund inovatifnya, meluncurkan lini baru ETF. Instrumen keuangan ini, menggunakan model satu-plus-satu, akan memberikan investor eksposur leverage 100% ke dua aset berbeda secara bersamaan.
Struktur produk baru ini menggabungkan kelas aset utama seperti aset kripto, indeks ekuitas, dan ukuran volatilitas. Ini menawarkan portofolio seperti BTC+ETH, Nasdaq+ETH, S&P+BTC, S&P+ETH, S&P+Nasdaq, dan S&P+VIX.
Volatility Shares Memperkenalkan Eksposur Diversifikasi ke ETF
Menurut Eric Balchunas, seorang spesialis ETF di Bloomberg Intelligence, ETF satu-plus-satu mengingatkan pada “Return-Stacked ETFs.” Mereka menggunakan leverage untuk memaksimalkan eksposur tanpa memerlukan modal tambahan dari investor. Balchunas menyoroti daya tarik produk-produk ini bagi investor yang ingin mengoptimalkan alokasi portofolio mereka tanpa mengorbankan eksposur ke satu aset untuk yang lain.
“VolatilityShares meluncurkan lini baru One+One ETFs yang menggunakan leverage untuk memberikan eksposur 100% ke dua aset sekaligus, misalnya 100% QQQ + 100% Ether. Nampaknya mirip dengan Return Stacked ETFs,” ujar Balchunas .
Jeffrey Ptak, CFA dan Chief Ratings Officer di Morningstar, memberikan wawasan tambahan. Dia menjelaskan bahwa ETF ini bertujuan untuk memberikan eksposur notional 100% ke masing-masing dari dua aset dasar dengan memanfaatkan kontrak berjangka.
Misalnya, ETF Nasdaq+BTC akan secara bersamaan memberikan eksposur penuh ke indeks Nasdaq yang berfokus pada teknologi dan pasar kripto Bitcoin yang volatil. Ptak juga mengonfirmasi bahwa pengajuan untuk lini ETF ini telah diserahkan ke badan regulasi.
Implikasi bagi Investor saat Persaingan Crypto-ETF Memanas
Bagi investor, ETF satu-plus-satu mewakili pertumbuhan signifikan dalam ruang exchange-traded fund. Menggabungkan instrumen keuangan tradisional seperti S&P 500 atau Nasdaq dengan aset pertumbuhan tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum dapat memungkinkan strategi diversifikasi yang unik.
Namun, leverage yang melekat dalam produk ini memperkenalkan risiko tambahan, terutama untuk aset volatil seperti aset kripto. Ini bisa memperbesar baik keuntungan maupun kerugian.
“Produk seperti ini bisa menjadi pengubah permainan untuk diversifikasi portofolio, tapi kompleksitas dan leverage mereka membuatnya cocok untuk investor yang paham dan mengerti risikonya,” terang seorang ahli industri setelah pengumuman tersebut.
Namun demikian, pendekatan baru Volatility Shares hadir di tengah meningkatnya aktivitas di ruang ETF kripto. Bitwise baru-baru ini mengajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk “Bitwise 10 Crypto Index ETF.”
Indeks ini bertujuan untuk melacak kinerja keranjang terdiversifikasi dari aset kripto teratas. Langkah ini mencerminkan permintaan yang meningkat untuk investasi kripto yang mudah diakses yang melampaui penawaran aset tunggal seperti Bitcoin atau Ethereum.
Franklin Templeton juga mengajukan proposal ke SEC untuk Bitcoin dan Ethereum Index ETF. Dana ini akan bersaing langsung dengan produk dual-aset Volatility Shares dengan menargetkan pasar investor yang sama yang mencari kombinasi eksposur ekuitas tradisional dengan aset kripto.
Meski ada lonjakan pengajuan ETF kripto, tantangan regulasi tetap menjadi hambatan utama. SEC secara historis berhati-hati dalam menyetujui ETF terkait kripto karena kekhawatiran atas manipulasi pasar dan volatilitas. Namun, dengan meningkatnya minat dari pemain institusional seperti BlackRock, Franklin Templeton, dan sekarang Volatility Shares, momentum menuju persetujuan mungkin berubah.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.