Keunggulan Solana (SOL) dalam siklus ini tidak terbatas pada harganya semata; data menunjukkan, bagian lain dari ekosistemnya terus mendominasi pasar.
Yang terbaru adalah area kunci yang sebelumnya dikendalikan oleh Ethereum (ETH) di bull market sebelumnya. Namun luar biasanya, kali ini, Solana tidak hanya mengalahkan blockchain yang dipimpin oleh Vitalik Buterin tersebut, namun juga melibatkan chain lain yang terkenal.
Pertumbuhan Signifikan Solana dalam Dua Area Utama
Menurut DeFiLlama, volume decentralized exchange (DEX) Solana lebih besar dari gabungan Ethereum dan BNB Chain dalam 24 jam terakhir.
Baik Ethereum maupun BNB Chain memang mencatat kenaikan mingguan yang lebih tinggi. Hanya saja, raihan itu tidak cukup untuk mencegah Solana dari posisi teratas.
Seperti yang terlihat berikut ini, volume DEX Solana mencapai US$2,24 miliar. Sementara, BNB Chain hanya mencatat US$703,19 juta dan Ethereum mencatat US$1,41 miliar.
Berkat kenaikan ini, Solana kini menguasai sekitar 36% dari total volume. Kenaikan metrik ini terkait dengan beberapa alasan, termasuk staking dan utilitas aplikasi yang dibangun di atas chain ini.
Secara khusus, meningkatnya perdagangan meme coin pada decentralized application (dApp) jaringan telah menjadi kunci di balik lonjakan ini.
Untuk sebagian besar siklus pasar ini, meme coin yang dibangun di atas blockchain Solana telah menampilkan kinerja lebih baik daripada jaringan lainnya. Dengan demikian, permintaan untuk SOL dan aktivitas pengguna berhasil meraih puncak yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Selain itu, data mengonfirmasi bahwa total value locked (TVL) jaringan sudah meningkat sejak tanggal 3 Juli, ketika sempat turun kala itu.
Sebagai informasi, TVL mengacu pada nilai aset yang terkunci atau yang ada dalam staking di sebuah protokol dan mengukur kesehatan jaringan. Pada waktu publikasi, TVL Solana berkitar di US$5,29 miliar, yang berada di atas level sebelum bear market tahun 2022 bermula.
Adapun naiknya metrik ini berarti pelaku pasar menganggap jaringan ini dapat diandalkan. Jika nilai aset yang terkunci terus meningkat, harga SOL pun juga bisa mengikuti. Mari kita lihat potensinya.
Breakout Harga SOL ke US$210 Menanti?
Selama periode tanggal 18 – 21 Juli, SOL menelurkan empat pola candlestick hijau berturut-turut, yang menyebabkan harga mencapai US$185,21.
Dari pengamatan kami, lonjakan harga ini telah membantu token membentuk pola double-rounding bottom pada grafik harian.
Biasanya, pola ini menandai akhir dari tren bearish. Kemudian, dengan munculnya neckline di US$180,30, harga SOL bisa jadi tengah berada di jalur untuk breakout.
Jika tren ini berlanjut, harga SOL berpotensi merangkak naik hingga13,05%. Jika ini terjadi, token akan mampu menerobos level psikologis US$200 dan mencapai US$204,33. Adapun dalam kondisi pasar yang sangat bullish, harga SOL bahkan bisa mencapai US$210,11. Terakhir kali harga mencapai level tersebut adalah pada bulan Maret.
Selain itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD), yang mengukur tren suatu aset, turut mendukung prediksi ini. Pada waktu publikasi, MACD SOL positif, menandakan adanya tren bullish.
Jika momentum berlanjut, Solana bisa memvalidasi kenaikan harga ini. Namun, jika hype seputar token justru meredup, SOL kemungkinan bakal gagal menggapai target harga yang tersebut di atas. Jika demikian, nilai token ini terancam amblas ke bawah US$173.
Bagaimana pendapat Anda tentang volume DEX Solana yang salip Ethereum dan BNB Chain? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.