Imbas melandainya volume transaksi aset kripto di awal tahun ini, membuat salah satu bursa kripto terbesar, Coinbase Global mengalami rapor merah.
Dalam laporan keuangannya terlihat sepanjang kuartal pertama tahun ini, Coinbase menderita rugi sebesar US$430 juta atau sekitar Rp6,24 triliun, dengan asumsi kurs Rp14.529 per dolar AS.
Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih sanggup membukukan laba sebesar US$840 juta. Melandainya jumlah volume transaksi menjadi salah satu penyebab luruhnya kinerja keuangan Coinbase.
Jumlah transaksi bulanan perusahaan alias monthly transacting users (MTU) di tiga bulan pertama tahun ini hanya mencapai 9,2 juta. Lebih rendah dibandingkan MTU di kuartal 4 tahun lalu yang mencapai 11,4 juta.
Meskipun begitu, jika dilihat dari periode yang sama tahun lalu, jumlah MTU Coinbase masih sanggup bertumbuh 50,81%, yang mana jumlah MTU Coinbase pada kuartal pertama 2021 hanya mencapai 6,1 juta.
Secara keseluruhan, volume perdagangan perseroan pada kuartal perdana di tahun ini mencapai US$309 miliar, turun 7,76% dibanding volume perdagangan di periode Januari-Maret tahun lalu yang sebesar US$335 miliar.
Hal itu pada akhirnya menyeret turun angka pendapatan bersih Coinbase Global ke level US$1,16 miliar. Lebih rendah 27,05% dari posisi kuartal pertama tahun 2021 yang sempat mencapai US$1,59 miliar.
Jika dibandingkan dengan kuartal 4 tahun 2021 yang mencapai US$2,49 miliar, angka penurunannya mencapai 53,21%.
- Baca juga: MicroStrategy Rilis Laporan Keuangan Q1 2022, Pendapatan Menurun akibat Imbas Performa Bitcoin
Rendahnya Volume Transaksi Retail Jadi Penyebab Utama Kerugian Coinbase
Melemahnya volume perdagangan perusahaan dipicu oleh sepinya perdagangan yang dilakukan oleh sektor retail alias investor individu. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, volume perdagangan dari retail hanya mencapai US$74 miliar atau turun 38,33%. Sedangkan, volume perdagangan retail di kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$120 miliar.
Untuk transaksi dari investor institusi, masih sanggup tumbuh 9,30% ke level US$235 miliar dari posisi sebelumnya US$215 miliar.
Aset kripto Bitcoin (BTC) masih menjadi penyumbang utama dalam pendapatan Coinbase. Sekitar 25% dari revenue perusahaan dihasilkan dari transaksi BTC, sementara Ethereum (ETH) berkontribusi sekitar 23%.
Meskipun rapor keuangannya kurang begitu menggembirakan, manajemen perusahaan tetap optimistis bahwa industri kripto akan bertumbuh dalam jangka panjang.
“Kami percaya kondisi pasar yang saat ini tidak permanen. Kami akan tetap fokus pada jangka panjang,” ungkap manajemen perusahaan.
Biaya Operasional yang Bengkak Juga Memainkan Peran
Sebagai catatan, selain karena pasar kripto yang tengah lesu, hilangnya keuntungan perusahaan di tiga bulan pertama tahun ini juga disebabkan karena membengkaknya biaya operasional perusahaan ke level US$1,72 miliar. Angka itu lebih besar dari pendapatan kuartalan Coinbase
Hal itu baru pertama kali terjadi sejak perusahaan berdiri. Alasannya lantaran adanya kenaikan dalam pos keuangan beban umum dan administrasi yang melonjak 39% ke level US$414 juta.
Coinbase mengalokasikan biaya lebih tinggi untuk melakukan rekrutmen karyawan tetap dan juga kontraktor. Tujuannya adalah untuk memperkuat dan meningkatkan fungsi dukungan terhadap pelanggan, kepatuhan dan juga bisnis.
Presiden dan Chief Operating Officer Coinbase, Emilie Choi, mengatakan hal tersebut perlu untuk memperkuat hubungan perusahaan dengan pelanggan dan regulator.
“Jadi jumlah karyawan adalah penting, untuk meningkatkan hubungan baik dengan seluruh pelanggan,” jelasnya.
Genjot Investasi Kripto
Sepanjang tahun ini, Coinbase mengaku akan tetap fokus untuk berinvestasi dalam membangun masa depan kripto. Perusahaan juga tengah berupaya menghubungkan produk NFT-nya ke aplikasi unuk investor retail dan dompet kripto miliknya.
Dengan langkah tersebut, para pengguna dapat menyelesaikan transaksi NFT, mencetak token secara mandiri dan juga mendapatkan pengalaman desentralisasi NFT secara menyeluruh .
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.