XRP melonjak lebih dari 9% menjadi US$2,27 setelah Franklin Templeton dan Grayscale meluncurkan exchange-traded fund (ETF) XRP spot mereka pada hari Senin. Manajer aset senilai US$1,69 triliun ini bergabung dengan Bitwise, Grayscale, dan Canary Capital dalam menawarkan produk investasi XRP yang teratur, yang menyebut XRP sebagai “fondasi” untuk infrastruktur penyelesaian global.
Gelombang peluncuran ETF ini menandai titik balik bagi XRP. Setelah ketidakpastian regulasi menghilang dengan penyelesaian SEC Ripple di awal tahun 2025, minat institusional meningkat pesat.
SponsoredGelombang Peluncuran ETF Institusional Menandakan Kedewasaan Pasar
Franklin Templeton memperkenalkan Franklin XRP ETF (XRPZ) di NYSE Arca, menawarkan eksposur XRP yang teratur melalui grantor trust. Dana ini melacak CME CF XRP-Dollar Reference Rate dan menggunakan Coinbase Custody sebagai kustodian, dengan BNY Mellon sebagai administrator. Menurut pengumuman Franklin Templeton, ETF ini memungkinkan investor untuk mengikuti kinerja XRP secara transparan, tanpa perlu membeli mata uang kripto tersebut secara langsung.
“XRPZ menawarkan cara yang nyaman dan teratur bagi investor untuk mengakses aset digital yang memainkan peran penting dalam infrastruktur penyelesaian global,” ujar David Mann, direktur produk ETF dan pasar modal di Franklin Templeton.
Grayscale juga telah meluncurkan ETF XRP Trust (GXRP) mereka dengan periode pengantar tanpa biaya, menyoroti posisi pasar kuat XRP.
Bitwise, yang meluncurkan ETF XRP mereka seminggu sebelumnya, melaporkan arus masuk awal sebesar US$100 juta. Kelompok peluncuran ETF menandakan bahwa manajer aset sudah siap menghadapi kejelasan regulasi yang datang dari SEC pada tahun 2025.
Sponsored SponsoredResolusi Regulasi Membuka Jalan untuk Masuknya Wall Street
Penyelesaian US$125 juta Ripple dengan Securities and Exchange Commission pada Mei 2025 mengakhiri ketidakpastian selama bertahun-tahun. Pernyataan SEC mengkonfirmasi bahwa Ripple menyelesaikan semua klaim tanpa mengakui kesalahan, membayar US$50 juta langsung ke agensi, dan sisanya dilepaskan dari escrow. Penyelesaian ini memberikan kepastian yang dibutuhkan institusi keuangan besar untuk mengejar ETF spot.
Partisipasi Franklin Templeton patut dicatat karena ukuran mereka, memberikan kredibilitas pada cerita XRP sebagai utilitas pembayaran. Investor kini dapat mengakses XRP melalui produk yang diatur oleh kustodian terkenal dan dengan transparansi yang jelas.
Namun, prospektus memperingatkan bahwa risiko tetap ada, termasuk volatilitas XRP, diversifikasi terbatas, dan ketidakpastian regulasi di luar negeri. ETF ini hanya memegang XRP dan uang tunai, membuatnya tidak cocok sebagai investasi mandiri.
Sponsored SponsoredKeunggulan Teknis XRP Menarik Minat Institusi
XRP berjalan di atas decentralized XRP Ledger (XRPL), yang dirancang untuk penyelesaian pembayaran cepat. Dokumentasi XRPL menyoroti transaksi yang hampir instan dengan biaya rendah dan mencatat bahwa lebih dari 3,3 miliar transfer telah diproses di jaringan tersebut.
Sistem konsensus XRPL dikatakan efisien energi, menyelesaikan transaksi dalam tiga hingga lima detik. Fitur-fitur ini menarik bagi institusi yang mencari alternatif untuk SWIFT dan sistem tradisional lintas batas.
Prospektus Franklin Templeton dan Grayscale Research sama-sama menekankan kegunaan XRP sebagai jembatan mata uang dan untuk transfer yang efisien dan skalabel. Dengan karakteristik ini, XRP membedakan dirinya dari mata uang kripto seperti Bitcoin, yang lebih banyak berfungsi sebagai penyimpan nilai.
Reli saat ini bertepatan dengan peningkatan open interest dalam futures XRP, menunjukkan keterlibatan yang meningkat dari trader institusional dan ritel serta mengindikasikan aktivitas pasar yang berkelanjutan.
SponsoredDimensi Geopolitik dan Spekulasi Eksposur Cina
Beberapa analis percaya XRP dapat memainkan peran dalam koridor pembayaran lintas batas baru, termasuk di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Black Swan Capitalist berpendapat bahwa Cina memiliki eksposur tidak langsung terhadap XRP melalui BRICS New Development Bank dan fintech Jepang terkemuka SBI Holdings. Namun, adopsi langsung masih dibatasi oleh kebijakan Cina.
Rekomendasi dari dewan bisnis BRICS pada April 2025 mendesak dukungan untuk penyelesaian digital lintas batas — tema yang sejalan dengan desain inti XRP, meskipun tidak ada penyebutan eksplisit tentang mata uang kripto tersebut. Rekomendasi tersebut menyoroti kebutuhan yang semakin meningkat untuk sistem pembayaran digital yang efisien.
Bank Sentral Eropa juga sedang mengkaji infrastruktur pembayaran lintas batas. Proyek Nexus dibahas dalam sebuah pidato April 2025 tentang menghubungkan sistem pembayaran di Asia dan Eropa. Tren ini mencerminkan relevansi global dari kasus penggunaan XRP Ledger.