Detektif blockchain ZachXBT kini terseret dalam pusaran kontroversi setelah proyek NFT yang dirancang untuk mendokumentasikan penyelidikan bergengsi tanpa sengaja berubah menjadi meme coin bernilai US$15 juta di jaringan Base.
Kejadian ini berawal dari proses minting NFT melalui protokol Zora yang secara otomatis menerbitkan token ERC-20 yang dapat diperdagangkan. Bagi ZachXBT, hasil ini di luar rencana—dan jelas tak diinginkan.
Kontroversi Meme Coin ZachXBT
Kontroversi ini bermula ketika ZachXBT menggunakan protokol Zora untuk membuat NFT edisi terbuka dari temuan investigasinya, yang mencakup kasus pencurian senilai US$243 juta dari seorang kreditur Genesis.
Tujuannya adalah menyediakan koleksi digital gratis untuk mengarsipkan karyanya di blockchain secara permanen. Namun, ia tidak menyadari bahwa antarmuka pengguna (UI) Zora akan secara otomatis menghasilkan token ERC-20 setelah proses minting NFT rampung. Alhasil, ini secara efektif mengubah NFT-nya menjadi aset likuid yang bisa diperdagangkan di crypto exchange terdesentralisasi (DEX) seperti Uniswap.
“UI Zora saat ini tidak memberikan indikasi apa pun kepada kreator bahwa token ERC-20 juga akan diluncurkan setelah minting NFT edisi terbuka,” ungkap ZachXBT di X.
Ia melampirkan tangkapan layar untuk menunjukkan kurangnya transparansi pada antarmuka platform tersebut. ZachXBT juga memperingatkan bahwa spekulasi yang tak diinginkan pada karyanya dapat mendorongnya mengambil tindakan, seperti “mengganti karya seni di Zora dengan gambar kosong” atau meluncurkan minting tambahan tanpa batas waktu.
Protokol Zora yang baru saja memperkenalkan standar ERC-20z memungkinkan NFT untuk dibungkus menjadi token ERC-20. Hal ini menciptakan likuiditas instan bagi NFT edisi terbuka tanpa perlu kontrak tambahan. Tujuannya menyederhanakan dan menstandarkan likuiditas bagi kreator.
Meski begitu, NFT ini justru semakin populer karena para kolektor mulai melihatnya sebagai “artcoin”. Hal ini memunculkan kelas aset baru yang sangat spekulatif di platform DEX.
Namun, sepertinya setelan default ini—yang membuat token dapat diperdagangkan setelah minting—berhasil membuat ZachXBT terkejut. Detektif blockchain ini sama sekali tak menduga hasil penyelidikannya bisa berubah menjadi meme coin yang dapat diperdagangkan.
“Jadi, secara teknis Anda meluncurkan meme coin secara tidak sengaja???” komentar analis ternama, Ansem.
Adapun minting awal token ZachXBT menghasilkan sekitar 3.500 unit. Ini termasuk token tambahan yang dibuat kontrak untuk memfasilitasi liquidity pool (LP). Begitu proses minting berakhir, token-token tersebut dan sebagian dari pendapatan ETH secara otomatis diimplementasikan sebagai LP yang terkunci di jaringan Base.
Antara Antusiasme dan Skeptisisme
Struktur ini menyerupai token spekulatif “pump-and-dump”. Pada awalnya, token ini memiliki kapitalisasi pasar di bawah US$10.000, namun nilainya melonjak pesat ketika para trader kripto mulai tertarik. Akhirnya, kapitalisasi pasarnya menyentuh rekor US$15 juta.
Kenaikan nilai yang pesat ini lantas memantik minat dan juga keterlibatan komunitas. Beberapa pengguna bahkan membentuk kehadiran di media sosial khusus, menciptakan meme, serta membuat grup Telegram. Mereka juga melakukan bridging token ini ke blockchain Solana untuk memperluas opsi perdagangan.
Daya tarik utamanya terletak pada keterkaitannya dengan penyelidikan ZachXBT, menyoroti daya pikat aset berbasis blockchain, meskipun terkadang tidak disengaja.
“Ini dilakukan oleh orang dalam Zora. Mereka tahu Anda memiliki reputasi yang lebih baik daripada siapa pun, dan orang-orang mempercayai Anda. Mereka menggunakan NFT Anda untuk pemasaran,” canda seorang pengguna di X.
Namun faktanya, tidak semua perhatian bernada positif, karena spekulasi di sekitar token ZachXBT menuai baik antusiasme maupun skeptisisme. Beberapa orang mempertanyakan apakah sang detektif memang sengaja terlibat dalam penciptaan aset yang dapat diperdagangkan.
“Masih belum jelas apakah Zach tahu atau berniat menggunakan standar ini, karena pengaturannya perlu dimatikan dan mungkin tidak dikomunikasikan dengan jelas oleh Zora. Bagaimanapun, hasilnya adalah Zach meluncurkan token dengan LP yang secara otomatis diimplementasikan, sebuah format yang mirip dengan banyak token pump.fun dan presale,” ujar pengguna X lainnya.
Situasi ini menyoroti kekhawatiran yang lebih luas di kancah NFT dan DeFi, di mana antarmuka pengguna yang kurang jelas serta setelan otomatis dapat secara tak terduga mengubah aset menjadi instrumen keuangan. Dengan semakin menjamurnya platform yang mengadopsi solusi likuiditas otomatis dan standar NFT yang dapat diperdagangkan, para kreator pun semakin berisiko melihat karya digital mereka berubah menjadi instrumen keuangan secara tidak sengaja.
ZachXBT pun merasakan tantangan ini. Dan ia menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk arsip, bukan untuk spekulasi finansial.
“Saya tidak pernah berniat agar orang-orang berspekulasi pada investigasi ini, saya hanya ingin ada kolektibel digital gratis yang diarsipkan secara permanen di blockchain,” imbuh ZachXBT.
Meskipun demikian, sang detektif blockchain yang populer di kalangan komunitas kripto berkat aksinya dalam mengungkap penipuan dan pelanggaran ini, kini justru terhubung dengan proyek yang mencerminkan fenomena meme-coin—tren yang ditandai dengan volatilitas tinggi dan spekulasi berbasis komunitas.
Adapun bagi Zora sendiri, insiden ini mungkin akan mendorong protokol tersebut untuk mempertimbangkan kembali cara mereka berkomunikasi dengan pengguna mengenai standar baru. Meskipun model ERC-20z memiliki keunggulan potensial dalam menciptakan likuiditas, protokol ini perlu memberikan indikasi yang lebih jelas bagi kreator yang belum akrab dengan implikasinya.
Bagaimana pendapat Anda tentang fenomena unik yang menimpa NFT ZachXBT ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.