Kembali

Mengapa Para Pakar Percaya Zcash (ZEC) Bisa Gantikan Bitcoin?

author avatar

Ditulis oleh
Kamina Bashir

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

04 November 2025 11.40 WIB
Tepercaya
  • Zcash (ZEC) melonjak tajam di tengah tren “privacy season”, memicu kembali debat soal apakah aset ini bisa menantang dominasi jangka panjang Bitcoin.
  • Dibangun dari kode Bitcoin, Zcash memiliki pasokan tetap 21 juta token dan model halving yang sama, namun dengan tambahan fitur privasi berbasis zk-SNARK.
  • Para pendukung berpendapat bahwa ketiadaan fitur privasi bawaan di Bitcoin membatasi masa depannya, sementara Zcash dianggap mewakili visi orisinal Satoshi.
Promo

Zcash (ZEC) belakangan ini menyita atensi besar di kalangan komunitas kripto. Lonjakan harga yang memecahkan rekor serta fitur privasi bawaan di dalam protokolnya membuat aset ini kembali menjadi sorotan di tengah apa yang banyak disebut sebagai “privacy season”.

Kenaikan tersebut juga mendorong banyak analis untuk membandingkan Zcash dengan Bitcoin, pemimpin pasar yang telah lama mendominasi industri kripto. Beberapa pengamat pasar bahkan berpendapat Zcash pada akhirnya bisa “menggantikan” Bitcoin.

Sponsored
Sponsored

Zcash vs Bitcoin: Pertarungan Privasi

Perlu dicatat bahwa Zcash memiliki kemiripan yang sangat dekat dengan struktur ekonomi Bitcoin. Aset ini dibuat dari kode asli Bitcoin. Selain itu, Zcash juga memiliki suplai tetap sebesar 21 juta token dan mengikuti jadwal halving yang serupa.

Namun, inti dari perdebatan antara Zcash dan Bitcoin berfokus pada ketiadaan fitur privasi bawaan pada Bitcoin. Zcash menggunakan teknologi zero-knowledge proofs, secara spesifik zk-SNARKs, yang memungkinkan terjadinya transaksi tersembunyi (shielded transactions) di dalam jaringan blockchain-nya.

Fitur privasi tersebut, yang dibangun langsung di dalam protokol Zcash, memungkinkan pengguna untuk menjaga kerahasiaan identitas pengirim, penerima, dan jumlah transaksi. Sebaliknya, blockchain Bitcoin bersifat sepenuhnya transparan, di mana setiap transaksi, alamat wallet, dan jumlah yang dikirimkan akan selalu terlihat secara permanen di public ledger.

Baru-baru ini, Edward Snowden menyoroti bahwa minimnya privasi pada Bitcoin merupakan kelemahan terbesar dan alasan potensial mengapa aset tersebut bisa gagal di masa depan.

“Kelemahan mendasar dari Bitcoin — alasan terbesar mengapa Bitcoin berpotensi gagal dalam jangka panjang — adalah karena ia tidak privat… Bitcoin gagal sebagai sistem uang elektronik, karena uang pada dasarnya dimaksudkan untuk bersifat anonim,” ungkap Snowden.

Jika Bitcoin suatu hari gagal mempertahankan posisinya, pertanyaannya adalah: siapa yang bisa menggantikannya? Banyak analis percaya bahwa kandidat terkuat adalah Zcash.

Sponsored
Sponsored

Dalam sebuah unggahan terbaru di X (sebelumnya Twitter), Thor Torrens memperingatkan bahwa era kejayaan Bitcoin mungkin akan segera berakhir. Menanggapi permintaan seorang pengembang yang berharap adanya peningkatan fitur privasi di Bitcoin, Torrens berpendapat bahwa fitur seperti itu harus dibangun langsung di lapisan dasar (layer-1) sejak awal, sesuatu yang menurutnya tidak lagi mungkin dilakukan oleh Bitcoin.

“Sudah terlambat bagi Bitcoin. Privasi harus tertanam di L1 — bukan sesuatu yang bisa ditambahkan kemudian. Inilah alasan Satoshi meninggalkan proyek ini. Dia tahu hal itu. Karena itu, Zcash akan naik ke posisi nomor satu dan menggantikan Bitcoin. Bitcoin itu seperti http, sedangkan Zcash adalah https,” ucap Torrens.

Sebelumnya, ia juga menyatakan bahwa Zcash mewujudkan visi orisinal Satoshi Nakamoto tentang uang digital pribadi yang dapat digunakan secara peer-to-peer. Karena alasan itu, ia yakin Zcash pada akhirnya akan menggantikan Bitcoin.

Selain itu, analis Max Belfort memprediksi bahwa privasi akan menjadi penggerak utama fase berikutnya dari revolusi kripto, dan Zcash berada di garis depan.

“Zcash bukan sekadar instrumen trading — ini adalah pernyataan. Bitcoin memberi kita kebebasan, dan Zcash melindunginya. Jika Bitcoin adalah revolusi, maka Zcash adalah perisai yang menjaganya tetap hidup,” terang Belfort.

Pandangan-pandangan ini mencerminkan keyakinan kuat akan prospek jangka panjang Zcash. Namun, potensi aset ini untuk benar-benar menggantikan Bitcoin masih menjadi bahan perdebatan besar. Selama lebih dari satu dekade, Bitcoin telah mengokohkan diri sebagai aset penyimpan nilai (store of value) utama, yang kerap dijuluki sebagai “emas digital”.

Kelangkaan Bitcoin serta meningkatnya adopsi institusional telah memperkuat posisinya sebagai pondasi utama pasar kripto global. Sementara itu, Zcash menawarkan lapisan privasi yang kuat dan menarik bagi pengguna yang mengutamakan kerahasiaan dalam bertransaksi. Namun, pengakuan global, likuiditas tinggi, serta integrasi Bitcoin ke dalam sistem keuangan tradisional menjadikannya aset yang jauh lebih matang, mapan, dan tangguh dibandingkan kompetitornya.

Bagaimana pendapat Anda tentang potensi Zcash yang digadang para pakar bisa gantikan Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."

Disponsori
Disponsori