Bitcoin berhasil memecahkan rekor all-time high (ATH) baru. Harganya bahkan sempat diperdagangkan di angka US$99.500 selama sesi intraday pada Jumat (22/11) sebelum kemudian terkoreksi tipis. Saat ini, sang raja kripto berkisar di US$98.675.
Dengan aktivitas perdagangan yang meningkat sejalan pasar menantikan terobosannya melewati level psikologis US$100.000, firma riset aset digital 10X Research memprediksi Bitcoin bisa naik hingga US$115.000 menjelang Natal.
Mengapa Bitcoin Bisa Sentuh US$115.000 dalam Waktu Dekat?
Laporan terbaru dari 10X Research menguak bahwa pasar BTC tengah menikmati lonjakan likuiditas dalam beberapa pekan terakhir. Ini menjadi faktor kunci yang dapat memacu Bitcoin menuju angka US$115.000.
Ditambah, penerbit stablecoin Tether telah mencetak US$10 miliar dalam sebulan terakhir. Di sisi lain, Circle menambahkan US$3 miliar pada periode yang sama, menambah momentum pasar. Hal ini mengakibatkan lonjakan arus stablecoin ke crypto exchange. Dalam postingan X pada 21 November, Leon Waidmann, selaku Kepala Riset The Onchain Foundation, mengonfirmasi tren ini.
“Arus masuk stablecoin ke exchange mencapai US$9,7 miliar dalam 30 hari terakhir! Ini adalah arus bulanan TERBESAR sepanjang sejarah. Likuiditas stablecoin kembali. Permintaan spekulatif terus meledak,” ujarnya.
Lonjakan arus stablecoin ke crypto exchange merupakan sinyal bullish. Influx ini seringkali meningkatkan tekanan beli, yang kemudian mendorong nilai aset kripto naik.
“Gelombang besar likuiditas ini tecermin dalam volume perdagangan yang meningkat, dengan volume spot secara konsisten melampaui US$200 miliar per hari. Kapitalisasi pasar cryptocurrency telah melampaui US$3,2 triliun, setara dengan ukuran pasar ekuitas Inggris,” tulis 10X Research.
Pasar Opsi IBIT Jadi Katalis Lainnya
Aktivitas trader di pasar opsi BlackRock Bitcoin ETF (IBIT) juga menjadi alasan mengapa harga Bitcoin bisa mencapai US$115.000 sebelum Natal.
10X Research mencatat, per 22 November, opsi call IBIT melebihi put dengan rasio 5,5:1, naik dari 3,8:1 pada Kamis (21/11). Pembeli call juga menargetkan harga strike di kisaran 110-120%, yang menunjukkan ekspektasi harga Bitcoin bakal melewati US$100.000 dalam waktu dekat.
“Pembeli call fokus pada harga strike di kisaran 110-120%, menunjukkan mereka tidak mengantisipasi batas jangka pendek di level psikologis US$100.000. Sebaliknya, aktivitas opsi dengan kedaluwarsa Desember mengindikasikan ekspektasi Bitcoin untuk reli menuju US$105.000 atau bahkan US$115.000 sebelum Natal, dengan strike terakhir menunjukkan open interest tertinggi,” ungkap laporan tersebut.
Prediksi Harga BTC: Semua Bergantung pada Pembeli Sekarang
Menurut firma riset, “dinamika ini dapat memicu gamma squeeze kecil, membuat harga Bitcoin cenderung mendekati level-level tersebut. Akibatnya, US$100.000 mungkin hanya menjadi titik pemberhentian lainnya dalam lintasan naik Bitcoin”.
BTC saat ini diperdagangkan seharga US$98.675. Jika momentum beli tetap utuh, koin ini berpotensi kembali mengunjungi rekor ATH di US$99.500 dan bahkan melampauinya. Menetapkan level ini sebagai support dapat membuka jalan menuju reli ke angka US$100.000 atau bahkan lebih tinggi.
Di sisi lain, jika tekanan beli mengendur, harga BTC bisa turun menuju US$88.816, yang menjadi support krusial berikutnya. Skenario ini akan serta-merta membatalkan prospek bullish yang ada.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.