Salah satu entitas kripto asal Indonesia, Tokocrypto berhasil mencetak kinerja gemilang di sepanjang tahun lalu. Perusahaan membukukan volume perdagangan aset kripto sebesar US$9,3 miliar atau sekitar Rp151 triliun.
Sepanjang tahun 2024, volume transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp650,61 triliun. Artinya, sekitar 23,21% dari total perdagangan kripto di tanah air disumbang dari volume transaksi Tokocrypto. Merespons hal itu, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal menjelaskan, dengan pencapaian tersebut perseroan berhasil mencapai profitabilitas. Bahkan nilainya meningkat hingga tiga kali lipat ketimbang tahun sebelumnya.
“Kondisi pasar global turut memainkan peran besar dalam meningkatnya minat investasi kripto di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, menjelang akhir tahun lalu, eksposur positif terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya semakin meningkat. Beberapa faktor yang mendorong hal ini adalah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), persetujuan ETF berbasis kripto, serta meningkatnya adopsi kripto oleh institusi keuangan besar,” ujar Iqbal.
Di sisi lain, faktor domestik juga tidak kalah penting. Regulasi yang semakin matang dan upaya pemerintah dalam mendukung perkembangan industri aset digital, disebut ikut membantu menciptakan iklim investasi yang lebih stabil dan menarik bagi para investor.
Persaingan Ketat di Tanah Air
Sebagai catatan, meningkatnya volume transaksi kripto tidak hanya terjadi pada Tokocrypto. Entitas lainnya, Indodax juga berhasil mencatatkan prestasi yang sama. Pada periode Januari hingga November tahun 2024 lalu, perusahaan membukukan volume perdagangan kripto sebesar Rp108,92 triliun.
Jumlah itu mewakili hampir 20% dari total volume perdagangan kripto nasional di periode yang sama. CEO Indodax, Oscar Darmawan ketika itu menjelaskan bahwa capaian itu mendapatkan dorongan dari bertumbuhnya jumlah pengguna yang menjadi 7,1 juta member per November.
Untuk menjaga pertumbuhannya tetap solid, perlu adanya inovasi di antara industri. Hal itu penting lantaran menurut Iqbal industri kripto di tanah air memilki potensi besar untuk berkembang lebih baik lagi.
“Inovasi harus menjadi fokus utama, baik dari segi produk, regulasi, aset digital maupun ekosistem yang lebih inklusif,” tambah Iqbal.
Selain itu, ia juga menyebut perlu adanya insentif yang mampu mendorong investor domestik untuk bertransaksi di platform lokal.
Bagaimana pendapat Anda tentang performa Tokocrpto yang berhasil memberikan kontribusi hampir 23,21% terhadap volume perdagangan kripto nasional? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
