Lihat lebih banyak

Disebut Pimpin Adopsi Global, 27% Masyarakat Uni Emirat Arab Sudah Punya Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Laporan terbaru menyebut Uni Emirat Arab (UEA) memimpin adopsi di kancah global, dengan kepemilikan kripto mencapai 27% dari total populasi.
  • Jelasnya iklim peraturan yang didukung oleh keberpihakan pemerintah Uni Emirat Arab terhadap industri aset digital disebut menjadi pemantik dalam meluasnya kasus penggunaan kripto di dunia nyata.
  • Selain memberikan kejelasan regulasi, cara lain yang dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab untuk mendongkrak adopsi kripto di sana adalah melalui sektor gaming.
  • promo

Kawasan timur tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), disebut memimpin adopsi kripto di kancah global. Laporan dari Arabian Business menyebutkan bahwa diperkirakan sekitar 27% dari total populasi di UEA sudah mengenal dan memiliki aset kripto.

Jelasnya iklim peraturan yang didukung oleh keberpihakan pemerintah Uni Emirat Arab terhadap industri aset digital disebut menjadi pemantik dalam meluasnya kasus penggunaan kripto di dunia nyata, termasuk ke sektor telekomunikasi dan game.

Chief Product Officer eSIM Plus, Sergey Sheleg, mengatakan rezim peraturan yang terstruktur di UEA mampu menemukan nilai dalam kasus penggunaan kripto di berbagai industri.

Menurutnya, salah satu bukti nyata dari meluasnya adopsi terlihat dari adanya opsi pembayaran berbasis kripto bagi mereka yang ingin mengakses telekomunikasi dasar. Bahkan, Sheleg menyatakan melonjaknya angka adopsi kripto di berbagai belahan dunia juga merupakan bentuk validasi dari meningkatnya kepercayaan investor terhadap kondisi peraturan di Uni Emirat Arab.

Hal senada juga diakui oleh Cypher Capital. Entitas modal ventura yang berbasis di Uni Emirat Arab itu menyebut kawasan teluk yang berdekatan secara geografis juga ikut mendapatkan pengaruh positif dari lanskap aturan di sana yang ramah terhadap kripto.

Penularan Adopsi lewat Game

Selain memberikan kejelasan regulasi, cara lain yang dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab untuk mendongkrak adopsi kripto di sana adalah melalui sektor gaming.

Mohsin Waqar, Chief Executive Officer (CEO) dari platform game Web3 Timur Tengah bernama Senet System, menambahkan lonjakan adopsi juga menular ke industri permainan.

Waqar mengatakan inisiatif seperti Dubai Program for Gaming 2033 merupakan salah satu bukti nyata dari konvergensi visioner antara teknologi dan inovasi. Lewat program tersebut, Ketua Dewan Eksekutif Dubai, Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, berniat untuk menempatkan wilayahnya ke dalam jajaran 10 kota teratas untuk industri game global.

Ekspansi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kontribusi sektor game terhadap ekonomi digital dan mendorong PDB sebesar US$1 miliar di tahun 2033.

“Fakta yang menyebutkan bahwa lebih dari 27% populasi UEA terlibat aktif dalam industri kripto mencerminkan perubahan besar dalam cara individu memandang dan terlibat dengan aset digital,” tambah Waqar.

Dinamika Regulasi Kripto di Uni Emirat Arab

Harus diakui, wilayah Uni Emirat Arab memang sudah lebih dulu berpihak kepada ruang kripto sebelum negara lain mulai menyadarinya.

Data Chainalysis mengungkapkan, sejak tahun 2016, melalui keamiran Dubai, regulator Uni Emirat Arab sudah merilis strategi blockchain yang pada akhirnya menciptakan kerangka peraturan pertama di dunia untuk mata uang kripto lewat Abu Dhabi Global Market (ADGM) di 2018.

Hal tersebut terus berkembang yang pada akhirnya menarik minat dari banyak perusahaan kripto global untuk masuk dan mengembangkan ekosistemnya disana.

Kepala Operasi Paxos, Walter Hessert, menyebut bahwa ADGM adalah wilayah yang sangat logis bagi perusahaan, dimana operasional bisnis Paxos bisa tetap berjalan berdasarkan hukum Inggris di pasar dengan regulator yang dihormati secara global.

Uni Emirat Arab Dorong Inovasi di Tahun 2024

Di tahun ini, perkembangan industri aset digital di wilayah Uni Emirat Arab dipercaya bakal semakin positif. Dalam rencana bisnis yang disusun oleh regulator keuangan Abu Dhabi (FSRA), disebutkan bahwa pemerintah bakal tetap mendorong keberlangsungan industri aset virtual dan jasa keuangan secara umum.

CEO FSRA, Emmanuel Givanakis, mengatakan pihaknya akan mengedepankan pendekatan inovatif terhadap tanggung jawab regulasi untuk mendukung ADGM sebagai pusat keuangan internasional (IFC).

“FSRA akan terus bekerja sama dengan otoritas dan mitra baik dari lokal, regional, interasional dan badan penetapan standar global yang bertanggung jawab dalam merancang aturan di seluruh aktivitas sektor jasa keuangan,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori